Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kedua kiri) didampingi Ketua Umum Koperasi Simpan Pinjam Jasa Andy Arslan Djunaid (ketiga kiri) meninjau produk UMKM saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Simpan Pinjam Jasa di Pekalongan, Jawa Tengah | Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO

Ekonomi

Anggaran Pemulihan Koperasi dan UMKM Terserap 0,2 Persen

Total anggaran pemulihan koperasi dan UMKM mencapai Rp 123,46 triliun.

JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyatakan, per 6 Juli 2020, sebanyak Rp 250,16 miliar dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM) telah terserap. Ini berarti tingkat serapan baru mencapai 0,20 persen dari total anggaran yang sebesar Rp 123,46 triliun.

Sekretaris Kemenkop UKM Rully Indrawan menjelaskan, dari jumlah dana yang terserap itu, sebanyak Rp 237,2 miliar diberikan kepada koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM sebagai pembiayaan modal kerja. Lalu, sebanyak Rp 12,96 miliar untuk subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) melalui Bank BRI.

Terdapat 42 lembaga penyalur KUR. Namun, baru BRI yang sudah melakukan klaim atau penagihan dan mendapat pencairan dana PEN KUMKM.

"Per 5 Juli, jumlah KUMKM yang telah mendapat manfaat dari anggaran PEN yaitu sekitar 212.846," kata Rully dalam konferensi pers di gedung Kemenkop pada Senin (6/7).

Ia menegaskan, dalam menjalankan program PEN, Kemenkop ditugaskan memastikan penyaluran anggaran berjalan baik dan tepat sasaran. Dia menjelaskan, tidak semua anggaran PEN untuk UMKM dilaksanakan oleh Kemenkop. "Melainkan dikerjakan lintas kementerian/lembaga dan BUMN," ujarnya.

Rully menyampaikan, pemerintah akan meluncurkan program skema subsidi bunga UMKM dan penjaminan modal kerja pada hari ini. Dia mengatakan, demi memastikan transparansi penyaluran anggaran PEN UMKM, Kemenkop telah meluncurkan Pusat Informasi Pemulihan Ekonomi Koperasi dan UKM.

Terkait dengan pemberian subsidi bunga, selain BRI, kini tiga penyalur KUR lainnya, yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan BPD Kaltimtara juga telah mengajukan klaim. Hanya saja, dia belum bisa menyampaikan detail tagihan tersebut.

"Sebagai KPA (kuasa pengguna anggaran) kami terus dorong agar bank-bank penyalur KUR segera lakukan klaim ke pemerintah," ujar Rully.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyatakan, terus menyalurkan KUR meski pandemi Covid-19 berlangsung. Selama semester I 2020 atau sejak Januari sampai Juni, sebanyak Rp 56 triliun KUR disalurkan ke sekitar 2 juta nasabah UMKM.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, perseroan optimistis hingga akhir tahun dapat menyalurkan KUR sesuai target. "Alokasi KUR BRI pada 2020 sebesar Rp 120 triliun. Walau ada hambatan pandemi kita sudah salurkan 50 persen lebih dari dana tersebut," ujarnya.

Supari menegaskan, bila tidak ada hambatan Covid-19, perseroan bisa menyalurkan seluruh dana KUR hanya dalam waktu delapan bulan. "Namun di tengah social distancing, BRI masih terus berupaya selamatkan UMKM dengan berbagai cara, menyalurkan KUR dan lainnya, supaya mereka tetap ekspansi," kata dia.

Ia yakin ke depannya penyaluran KUR semakin lancar. Sebab, aktivitas bisnis, khususnya UMKM mulai menggeliat. "Kami lihat aktivitas bisnis sudah mulai ekspansi dan menggeliat," kata Supari. N ed: ahmad fikri noor

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat