Tokoh ini pernah belajar langsung kepada pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari.
Sosok pendiri Ponpes Ihyaul Ulum ini juga turut berjuang melawan penjajah.
KH Arief Hasan aktif memberdayakan petani melalui Pertanu.
Selain Kiai Musikan, KH Muslim Al Maraqi juga dikenal gigih melawan PKI.
Sosok Dzulqarnain disebut dalam Alquran sebagai pemimpin yang saleh.
Ia turut berjuang mempertahankan kedaulatan negeri.
'Taklid itu walau dalam kebenaran, pada hakikatnya membahayakan.'
Ia merupakan seorang ulama terpenting pada abad kini.
Habib Anis membudayakan lagi pembacaan Simtud Durrar.
Dr Anwar Harjono adalah tokoh Masyumi, aktif berjuang di Orde Lama hingga Orde Baru.
Kakak kandung KH Hasyim Muzadi ini pernah aktif di Laskar Hizbullah pada zaman Jepang.
Ulama kelahiran Garut ini turut serta dalam jihad nasional 10 November 1945.
KH Abdul Wahid Hasyim turut merumuskan Dasar Negara, Pancasila.
KH Badruzzaman merupakan tokoh ulama-pejuang dari Ponpes al-Falah Biru, Garut.
Pada zaman pendudukan Jepang, KH Ghalib menolak keras perintah seikerei.
Pendiri Pondok Pesantren al-Wathoniyah Pusat turut berjuang memerdekakan negeri.
KH Zainal Mustafa memimpin perlawanan kaum santri Singaparna di zaman Jepang.
KH Ahmad Hanafiah gugur saat berjuang melawan penjajah.
Al-Maturidi dijuluki sebagai Mutassabib ‘Aqa’id al-Muslimin.
Hoegeng, Sosok Pejabat Teladan
Jenderal polisi periode 1968-1971 ini berani menolak sogokan dan membongkar ketidakbenaran.

Mengapa Perlu Belajar Adab?
Imam Nawawi menegaskan betapa pentingnya mempelajari dan mengamalkan adab.

Saksi Bisu Masuknya Islam di Sumatra Barat
Masjid Raya Lima Kaum di Kabupaten Tanah Datar ini memiliki corak arsitektur yang khas.

Ikuti Contoh Nabi, Naik Haji Cukup Sekali
Rasulullah SAW melaksanakan ibadah haji hanya satu kali.

KH Abdurrahman Syamsuri, Sesepuh Pesantren Muhammadiyah
Tokoh ini pernah belajar langsung kepada pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari.

Terinspirasi Kisah Paman Nabi
Yusuf Derbeshyre tertarik dalami Islam usai membaca biografi Nabi SAW.

Kisah Lelaki yang Salah Dimengerti
Kisah mengharukan ini terjadi pada masa Sultan Murad II.