Menteri BUMN Erick Thohir melihat pemandangan kawasan wisata Taman Tebing Koja saat kunjungan kerja di Desa Cikuya, Tangerang, Banten, Minggu (12/9/2021). Dalam kunjungan tersebut Menteri BUMN memberikan bantuan sarana dan prasarana pendidikan kepada 10 S | ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bodetabek

Erick Thohir Siap Bangunkan Jembatan Warga Desa Cikuya

Erick Thohir ingin Jembatan Warga Desa Cikuya membuka akses perekonomian.

TANGERANG -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menerima aspirasi Warga Kampung Koja, Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang untuk pembuatan jembatan. Jembatan tersebut akan menghubungkan kampung mereka dengan kampung di seberang sungai, yakni Kampung Kabayan, Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang.

Julaeni, salah satu warga menceritakan, selama ini jika mereka ingin ke kampung seberang untuk berbelanja ke pasar, bertani ataupun anak-anak mereka akan ke sekolah, harus menggunakan rakit. "Kalau harus memutar, lumayan jauh, bisa belasan kilometer," ujar Julaeni saat bertemu dengan Erick Thohir, Ahad (12/9).

Dalam kunjungannya itu, Erick menyampaikan kepada warga akan berupaya memenuhi harapan warga dengan membangun jembatan. Erick juga turun ke tepi sungai menemui Marsudin, warga yang sudah puluhan tahun menawarkan jasa penyeberangan rakit. Erick lantas menyampaikan akan membangun jembatan di atas sungai tersebut, sehingga mungkin akan berdampak pada usaha Marsudin. 

Sebagai gantinya, Erick berjanji akan mengganti usaha Marsudin dengan memberikan modal usaha untuk berjualan. Menanggapi hal itu, Marsudin mengaku uang yang diberikan nanti akan dijadikan modal membuka usaha warung sembako. "Kita sebagai masyarakat ngikut saja. Saya juga senang kalau dibikin jembatan, apalagi saya dikasi modal, enak juga," ujarnya.

Erick berharap jembatan bisa segera dibangun dan dimanfaatkan oleh warga. Erick mengajak warga bisa ikut bergotong royong saat pembangunan jembatan itu nanti.

Dia pun berpesan agar dalam pembangunan jembatan ini, sosok Marsudin yang sudah puluhan tahun menjadi tukang rakit dan membantu menyeberangkan warga, jangan sampai dilupakan. Erick mengatakan, jika jembatan itu sudah jadi, akan datang lagi dan mencari Marsudin. "Nanti saya ke sini lagi, bapak, ibu, Pak Marsudin, nanti saya cari. Ada di mana? Carikan tempat terbaik untuk usahanya, karena beliau sudah berkorban," ujar Erick.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Erick Thohir (erickthohir)

Trem di Bogor

Sebelumnya, Meneg BUMN Erick Thohir juga memberikan dukungan kepada Pemkot Bogor untuk mewujudkan pengadaan Trem Pakuan Sabtu (11/9). Ia pun mendukung terobosan Pemkot Bogor ini, demi pelayanan transportasi masyarakat.

“Saya rasa, kita jangan terjebak hanya (persoalan) Covid terus. Tadi Pak Wali Kota memaparkan bagaimana Tren Pakuan. Ya itu bagian investasi pascacovid,” ujarnya di Balai Kota Bogor.

Erick menyebutkan, pelayanan transportasi terhadap masyarakat harus dilayani sebaik-baiknya. Sehingga, dengan adanya wacana terobosan transportasi ini, bisa memudahkan mobilisasi masyarakat. Termasuk juga menghubungkan Light Rail Transit (LRT) dengan trem.

Menurut Erick, wacana pengadaan transportasi yang dilakukan Pemkot Bogor juga dapat memudahkan masyarakat bertransportasi dengan baik. Misalnya, untuk masyarakat Bogor yang hendak pergi ke Jakarta, dan sebaliknya. “Jadi, saya sangat mendukung terobosan yang diberikan Pak Wali Kota, bagaimana transportasi untuk pelayanan publik, kita sinergikan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menjelaskan, kajian atau feasibilty study (FS) dari wacana trem di Kota Bogor sudah selesai. Mulai dari konsep, hingga dana yang dibutuhkan, yakni sebesar Rp 1,6 triliun.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bima Arya (bimaaryasugiarto)

Bima Arya menuturkan, hasil dari FS tersebut sudah disampaikan kepada Erick Thohir. Sehingga, ada dua hal yang perlu diselesaikan, yakni terkait pendanaan dan kelembagaannya. “Saya laporkan bahwa Kota Bogor siap untuk membangun komunikasi dengan semua, saya akan laporkan segera ke Pak Presiden. Dan, Pak Erick juga sarankan untuk melakukan pertemuan dengan Pak Presiden dan menteri terkait untuk melakukan akselerasi,” ucap Bima Arya.

Anggaran dengan angka Rp 1,6 triliun, bukan angka yang kecil. "Tapi, bukan berarti tidak mungkin, sejauh kita bisa membangun komunikasi dengan semua,” ujarnya.

Dia mengatakan, ada banyak celah terkait pendanaan. Misalnya, BUMN yang fokus membangun shelter pada Transit Oriented Development (TOD)-nya. Termasuk juga kemungkinan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bisa menjadi operatornya.

“Jadi, banyak celah-lah. Saya dan Pak Erick sudah panjang membicarakan ini dan saya lihat Pak Erick antusias, dan semangat untuk mendorong ini agar bisa dibantu oleh pemerintah pusat dan kementerian terkait,” ucap Bima Arya.

Bima menargetkan, Trem Pakuan bisa direalisasikan sebelum masa jabatannya habis pada 2024. “Ya targetnya paling enggak sebelum saya selesai jadi wali kota, 2024. 2024 ini sudah bisa dibangun,” ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat