Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Memperbaiki Kualitas Diri

Kehadiran Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah ini hendaknya diisi dengan memperbaiki kualitas diri, merampungkan cita-cita.

Oleh MUSLIMIN

 

OLEH MUSLIMIN

Arnold Toynbee, sejarawan modern terkemuka, mempunyai teori yang disebut Prinsip Pergi dan Kembali. Dalam teorinya, Arnold menjelaskan bahwa orang-orang besar dalam sejarah umat manusia yang membangun peradaban, agama, dan masyarakat.

Pada fase permulaan perjuangannya, dia meninggalkan kehidupan di negerinya dan keluar dari lingkungan masyarakat tanah kelahirannya. Setelah beberapa waktu mempersiapkan dirinya untuk mengemban misi mulia, dia kembali ke masyarakat dan lingkungannya semula dan memulai perjuangan.

Kepulangannya yang mengagetkan pada saat dia sudah menjadi besar itu biasanya diawali oleh gerak hijrah secara sembunyi-sembunyi yang mempunyai peranan besar dalam membentuk kepribadian orang-orang tersebut. Misalnya, hijrah Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, dan Nabi Muhammad SAW.

Teori Prinsip Pergi dan Kembali mengandung makna bahwa terkadang untuk sampai ke tujuan kita harus memilih jalan memutar. Begitulah yang dilakukan Nabi SAW.

Sebelum hijrah ke Madinah Nabi SAW sempat hijrah ke Thaif, tetapi dia mengalami penolakan dan penghinaan. Barulah setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah. Beliau berhasil membangun peradaban umat manusia dalam berbagai bidang dan sektor kehidupan.

Tidaklah berlebihan kalau Michael Hart penulis buku, 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh di Dunia, menempatkan Nabi SAW sebagai tokoh nomor satu yang paling berbengaruh di dunia.

Tahun 1443 Hijriyah ini merupakan momentum bagi setiap umat Islam untuk berusaha hijrah berpindah dari zona kegagalan menjadi keberhasilan, kekalahan menjadi kemenangan, kesedihan menjadi kebahagiaan, dan kelalaian menjadi keimanan. Seperti yang diungkapkan Umar bin Khattab pada saat penetapan Tahun Baru Hijriah, “Peristiwa Hijrah menjadi pemisah antara yang benar dan yang bathil. Jadikanlah ia sebagai tolok-ukur penanggalan tahun baru umat Islam.”

Meskipun kita masih berada pada suasana keprihatinan karena pandemi Covid-19, tetapi kehadiran Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah ini hendaknya diisi dengan memperbaiki kualitas diri, merampungkan cita-cita, dan mimpi-mimpi kita yang belum sempat terwujud. Upaya memperbaiki diri dapat diiringi dengan berpikir positif dan menentukan tujuan hidup yang jelas. Apabila seseorang telah memiliki tujuan dalam hidupnya, ia berani membuat komitmen untuk mencapai cita-cita yang menjadi tujuannya. 

Dalam Alquran disebutkan, “Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya dan mereka tidak akan dirugikan.” (QS al-Jasiyah [45]: 22).

Keinginan memperbaiki kualitas diri juga harus diiringi dengan kemampuan mendeteksi potensi diri dan kebiasaan menjalin silaturahim. Mungkin sebagian kita pada tahun sebelumnya, suka mengeluhkan pekerjaan yang membosankan.

Boleh jadi penyebabnya adalah karena kita bekeja tidak sesuai dengan potensi yang kita miliki. Jika kita bekerja berdasarkan potensi yang dimiliki tentu akan muncul kebahagian dalam menjalani pekerjaan tersebut. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat