Warga antre memeriksa kesehatan sebelum menerima suntikan vaksin Covid-19 di Gelanggang Olahraga (GOR) Purnawarman, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu(23/6/2021). | ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar

Nasional

Varian Delta Tersebar di Sembilan Provinsi

Penularan virus varian Delta atau B.1617.2 terus meluas di Tanah Air.

JAKARTA -- Penularan virus varian Delta atau B.1617.2 terus meluas di Tanah Air. Varian Covid-19 yang awalnya ditemukan di India itu sudah tersebar di sembilan provinsi dengan total 160 kasus per Ahad (20 Juni).

Hal tersebut terungkap melalui pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Berdasarkan data Badan Penelitian Pengembangan Kementerian Kesehatan, total kasus varian delta per 13 Juni sebanyak 58 kasus yang tersebar di tiga provinsi. Dengan demikian, terdapat penambahan 102 kasus dalam 10 hari.

Data per 20 Juni menunjukkan, kasus varian delta paling banyak terdeteksi di Jawa Tengah dengan jumlah 80 kasus. Selanjutnya, DKI Jakarta 57 kasus, dan Jawa Timur 10 kasus. Selain ketiga provinsi tersebut, varian delta terdeteksi di Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Gorontalo.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, ada kecenderungan varian delta menyerang pasien dengan rentang usia di bawah 18 tahun pada sejumlah daerah, yang sedang mengalami lonjakan kasus.

"Ada juga 10 tahun sudah ada yang kena. Itu pengamatan kami dari perbedaan varian baru ini," kata Maxi, Rabu (23/6).

Maxi menambahkan, kasus Covid-19 yang terjadi di Kudus, Jawa Tengah, didominasi oleh varian delta. Bahkan, menurut dia, hampir semua sampel yang diperiksa di Kudus merupakan varian delta. 

Menurut Maxi, gejala klinis akibat varian delta memiliki kecenderungan yang sama, seperti batuk, pilek, demam, dan lainnya. "Kalau soal paparan sama semua, karena semua virus melalui droplet dan udara. Jadi orang berpapasan bisa kena, tapi memang semua virus korona seperti itu, tapi memang (delta) penularannya cepat sekali," katanya.

Maxi menambahkan, selain memiliki kecenderungan menyerang pasien di bawah usia 18 tahun, varian ini juga bisa menyerang semua umur. Dia mengatakan, setiap varian SARS-CoV-2 memiliki spesifikasi masing-masing. Namun, yang perlu diperhatikan, sekalipun cepat penularannya, tetapi angka kematian dari varian delta belum terbukti sangat ganas.

Produsen vaksin asal Cina, Sinovac, menyatakan vaksin Coronavac buatannya tetap efektif mengurangi gejala pasien yang terserang Covid-19 varian Delta di Indonesia. "Vaksin ini memang tidak 100 persen memberikan perlindungan, melainkan bisa mengurangi gejala infeksi dan efektif mencegah kematian," demikian pernyataan Sinovac dikutip Global Times, Rabu.

Pernyataan tersebut menanggapi terinfeksinya 350 dokter dan petugas medis di Kabupaten Kudus. Padahal, dokter dan tenaga medis tersebut telah mendapatkan vaksin buatan Sinovac. Beberapa pakar kesehatan di Cina mengingatkan perlunya tindakan perlindungan yang ketat meskipun telah ada vaksinasi.

"Hasil uji coba terbaru, vaksin kami yang diberikan secara luas termasuk vaksin Sinovac masih efektif melawan varian delta," kata Prof Wei Sheng dari Faklutas Kesehatan Masyarakat di Huazhong University of Sciences and Technology, saat diwawancarai CCTV, stasiun televisi resmi Cina.

Ia menuturkan pengalamannya dalam pencegahan dan pengendalian pandemi di Guangzhou, Provinsi Guangdong, bahwa risiko penyakit parah bagi orang yang sudah divaksin sangat berkurang dibandingkan mereka yang belum divaksinasi.

"Hal inilah yang menunjukkan bahwa vaksin itu bersifat protektif," ujarnya.

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang sedang berjuang keras mengatasi penyebaran virus varian delta, yang pertama kali ditemukan di India itu. Program vaksinasi di Indonesia saat ini mayoritas menggunakan vaksin buatan Sinovac, yang bermarkas di Beijing melalui skema perjanjian bilateral dengan Cina.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat