Pangeran Hamzah bin Abdullah. | Reuters

Internasional

Pangeran Yordania Berjanji Setia kepada Kerajaan

Persoalan ini mengguncang citra Yordania sebagai negara paling stabil di Timur Tengah.

AMMAN -- Saudara seayah Raja Abdullah II, Pangeran Hamzah bin Hussein menandatangani sebuah surat yang menyatakan bahwa dia berjanji akan setia kepada kerajaan dan mematuhi tradisi kerajaan. Pengadilan kerajaan mengatakan, penandatanganan surat perjanjian itu dilakukan setelah Pangeran Hamzah melakukan mediasi bersama dengan keluarga kerajaan, termasuk paman Raja Abdullah II, yaitu Pangeran Hassan dan pangeran lainnya.

"Saya menempatkan diri saya di tangan Yang Mulia Raja. Saya akan tetap berkomitmen pada konstitusi Kerajaan Yordania yang terhormat, dan saya akan selalu membantu dan mendukung Yang Mulia raja dan putra mahkotanya," ujar isi surat tersebut, dilaporkan Reuters, Selasa (6/4).

Pangeran Hamzah mengaku berada di bawah tahanan rumah setelah diduga berkonsolidasi dengan pihak asing untuk mengacaukan Yordania. Istana kerajaan sebelumnya menyatakan Raja Abdullah II mempercayakan Pangeran Hassan dan juga putra mahkota untuk bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu. Pangeran Hamzah telah setuju melakukan mediasi keluarga atas permasalahan tersebut.

Pada Sabtu (3/4), badan keamanan Yordania telah memperingatkan Pangeran Hamzah atas tindakannya yang dapat merusak keamanan dan stabilitas di Yordania. Namun, dalam rekaman suara, sang pangeran mengatakan tidak akan tunduk pada perintah badan keamanan.

photo
Raj Yordania Abdullah II - (AP/Richard Drew)

Wakil Perdana Menteri Yordania Ayman Safadi mengatakan, Pangeran Hamzah telah dipantau selama beberapa waktu terkait rencananya tersebut. "Penyelidikan telah memantau gangguan dan komunikasi dengan pihak asing atas waktu yang tepat untuk mengguncang Yordania," kata Safadi. 

Safadi mengatakan, badan intelijen asing menghubungi istri Pangeran Hamzah dan mengatur penerbangan bagi pasangan tersebut untuk meninggalkan Yordania.

Persoalan ini mengguncang citra Yordania sebagai negara paling stabil di Timur Tengah. Raja Abdullah II mencopot Pangeran Hamzah dari posisinya sebagai pewaris takhta pada 2004. Pangeran Hamzah adalah putra tertua mendiang Raja Hussein dan istrinya, Noor. Dia pernah bertugas di angkatan bersenjata Yordania.

Pangeran Hamzah telah membuat marah pihak berwenang dengan menjalin hubungan dengan sejumlah tokoh oposisi dari suku-suku yang kuat. Mereka dikenal sebagai Herak, yang belum lama ini menyerukan aksi protes terhadap korupsi di Yordania. Negara tersebut mengalami resesi terburuk dalam beberapa dekade akibat pandemi Covid-19.

Kemarahan publik di Yordania meningkat sejak sembilan pasien Covid-19 meninggal dunia karena rumah sakit negara yang baru dibangun kehabisan tabung oksigen. Pangeran Hamzah pergi ke rumah keluarga dari pasien yang meninggal tersebut untuk menyampaikan belasungkawa.

Dia dinilai ingin menandingi Raja Abdullah II yang sebelumnya pergi ke rumah sakit untuk meredakan amarah. Ini adalah keretakan terbuka pertama di keluarga kerajaan Yordania.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat