Kendaraan melaju di antara gedung bertingkat di kawasan Pancoran, Jakarta, Sabtu (20/3/2021). Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 akan mencapai 4,9 persen, prediksi ini naik da | M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

Tajuk

Bersama Stakeholder

Sejumlah stakeholder yang menjadi pemain kunci dalam pemulihan ini.

Tahun 2021 ini dicanangkan oleh pemerintah sebagai tahun pemulihan ekonomi. Pemerintah ingin bangkit setelah sepanjang tahun 2020 mengalami tekanan hebat karena pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi tahun lalu tergilincir ke minus dua persen. Kondisi yang tak pernah dirasakan Indonesia dalam 20 tahun terakhir.

Seburuk dan sedalam apa pun terjerembapnya kondisi ekonomi nasional, tak hanya pemerintah yang yakin akan kembali bangkit. Para pelaku usaha pun percaya bahwa kondisi ekonomi buruk ini tidak akan terjadi selamanya. Apalagi, Indonesia juga pernah mengalami masa-masa sulit saat dilanda krisis moneter (krismon) pada 1998. Setelah itu, ekonomi bisa kembali pulih.

Pemerintah menjadi aktor utama yang akan membawa ekonomi nasional bangkit. Pemerintahlah yang menentukan arah kebijakan ekonomi nasional pada masa pemulihan. Tanpa langkah dan kebijakan pemerintah yang tepat, cita-cita ekonomi pulih pada tahun ini sekadar mimpi. Penanganan yang tepat dalam sektor kesehatan dan ekonomi, menjadi kunci pemerintah membawa negara ini lepas dari masa-masa sulit.

 
Pemerintah menjadi aktor utama yang akan membawa ekonomi nasional bangkit. 
 
 

Memasuki Maret 2021 ini, bangkitnya ekonomi nasional belum terasakan benar. Apalagi, pada awal tahun, angka masyarakat yang terpapar Covid-19 malah mencatat rekor.

Karena jumlah warga yang positif korona meningkat, rumah sakit untuk merawat pasien Covid dan tempat isolasi tidak mencukupi. Pemerintah fokus menangani sektor kesehatan dan membatasi pergerakan orang. Akibatnya, upaya membangkitkan ekonomi pun menjadi terganjal.

Tak heran bila kemudian pemerintah memperkirakan kuartal pertama pada 2021 ini, ekonomi nasional masih mengalami kontraksi. Walaupun begitu, penurunan pertumbuhan ekonomi pada empat bulan pertama tahun ini tidak akan sebesar pada kuartal terakhir 2020. 

Vaksinasi massal dalam beberapa waktu terakhir ini membuat kepercayaan diri pemerintah menjadi lebih tinggi. Apalagi, angka-angka yang positif Covid-19 dari hari ke hari mengalami penurunan. Dua hal itu menjadi modal bagi pemerintah dalam kembali menggerakkan ekonomi. 

Meskipun demikian, sektor kesehatan yang mulai bisa ‘ditangani’ pemerintah, bukan jaminan kita bisa lolos untuk bangkit seperti negara lain. Kita mengharapkan pemerintah mempunyai program yang jelas untuk membawa ekonomi menjadi lebih baik. Pemerintah tidak mungkin dapat melakukan sendiri. Pemerintah butuh stakeholder lain untuk mendorong ekonomi pulih.

 
Meskipun demikian, sektor kesehatan yang mulai bisa ‘ditangani’ pemerintah, bukan jaminan kita bisa lolos untuk bangkit seperti negara lain.
 
 

Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat talkshow bertajuk ‘Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional’ di Semarang, Kamis (25/3), memberikan harapan terkait langkah yang dilakukan pemerintah. Sri menyebut tahun 2021 sebagai tantangan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi, melalui kerja sama dengan sejumlah stakeholder. Semua langkah itu untuk memberikan penciptaan kesempatan kerja dan mengembalikan kesejahteraan masyarakat.

Kita percaya pemerintah tidak mungkin hanya menggunakan instrumen APBN untuk menggerakkan ekonomi. Anggaran yang dibutuhkan sangat besar. Selain itu, penanganan kesehatan pada 2021 masih menjadi fokus utama pemerintah. Anggaran yang digelontorkan pemerintah juga meningkat, yakni Rp 309,6 triliun, naik signifikan dibanding pada 2019 sebesar Rp 113 triliun.

Ada stakeholder swasta yang memiliki peran dalam pemulihan ekonomi. Karena itu, upaya pemerintah terus melakukan dukungan untuk reformasi di dalam kegiatan investasi dan stimulus untuk sejumlah bidang usaha, perlu diapresiasi. Di samping itu, pemerintah juga mendukung Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) terus bersinergi, tidak hanya untuk memulihkan perekonomian, tetapi juga membuat ekonomi nasional menjadi lebih kuat.

 
Sejumlah stakeholder yang menjadi pemain kunci dalam pemulihan ini, kita harapkan dapat memainkan perannya dengan sempurna.
 
 

Sejumlah stakeholder yang menjadi pemain kunci dalam pemulihan ini, kita harapkan dapat memainkan perannya dengan sempurna. Pemerintah memberikan stimulus-stimulus ke swasta dengan tepat dan adil di semua sektor usaha. Swasta memanfaatkan stimulus-stimulus tersebut untuk melakukan investasi dan menggerakkan roda usahanya.

Sedangkan Bank Indonesia diharapkan, menjaga stabilitas makro ekonomi. Sementara itu, OJK terus mendorong perbankan untuk mengucurkan pinjaman kepada para pelaku usaha.

Kita percaya bahwa semua kalangan menginginkan ekonomi pulih. Target pertumbuhan ekonomi pada 2021 di kisaran 4,5 hingga 5,3 persen, atau jauh lebih baik dari tahun lalu minus 2,07 persen, akan bisa terwujud dengan sinergi para stakeholder tersebut.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat