Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Anwar Sanusi (kiri) didampingi Sekjen Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Denny Sanusi (kanan) memberi pernyataan pers terkait isu terkini di Jakarta, Selasa (17/11/2020). Lembaga Persahabatan Ormas Islam | ANTARA FOTO/ Reno Esnir

Khazanah

Bangun Tasamuh Antarormas Islam

Perlu pertemuan dan dialog yang mencakup seluruh ormas Islam.

JAKARTA -- Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Azyumardi Azra, menyambut baik rencana Kementerian Agama (Kemenag) untuk memfasilitasi pertemuan berkala antarorganisasi kemasyarakatan (ormas) Islam. Ia berharap, pertemuan itu dapat dihadiri oleh seluruh ormas Islam.

"Pertemuan atau dialog ormas-ormas Islam itu sebaiknya all inclusive, mencakup semua ormas, termasuk yang selama ini menyempal, yang selama ini diabaikan,’’ kata Azyumardi kepada Republika, Kamis (28/1).

“Jadi, (yang hadir) tidak hanya ormas mainstream, seperti NU, Muhammadiyah, dan lain-lain yang terwakili juga di MUI," lanjut mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Kehadiran seluruh ormas Islam dalam pertemuan dan dialog itu dinilai sangat penting. Sebab, pertemuan dan dialog itu akan dapat menumbuhkan saling pengertian atau tasamuh di antara ormas-ormas Islam.

Saat ini, lanjut Azyumardi, peran ormas Islam tidak hanya di bidang dakwah, pendidikan, dan pelayanan sosial, tapi juga harus menjadi kekuatan masyarakat sipil atau masyarakat madani untuk menjadi kekuatan check and balanced terhadap pemerintah.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, Kemenag siap memfasilitasi pertemuan berkala antarormas Islam. Hal ini diharapkan dapat merawat kembali ukhuwah Islamiyah di bumi Nusantara. Rencana itu disampaikan Menag saat menerima kunjungan jajaran pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Rabu (27/1).

Pertemuan tersebut, menurut Menag, tidak perlu dalam bentuk kegiatan formal, tapi bisa dilakukan dalam bentuk kegiatan santai, tetapi penuh dengan suasana keakraban. Menag mencontohkan, pertemuan bisa dimulai dengan menggelar coffee morning.

Menurut dia, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia, yang dihuni mayoritas Muslim saat ini, adalah berkurangnya atau semakin menipisnya jalinan ukhuwah Islamiyah sesama umat Islam.

"Saya sempat ditanya Presiden Joko Widodo mengapa harus membangun ukhuwah Islamiyah. Saya jawab, bangsa Indonesia dihuni mayoritas Muslim, bila sesama Muslim dapat menjaga dan merawat semangat ukhuwah Islamiyah maka negara ini akan damai dan sejahtera," ujar Menag seperti dilansir laman resmi Kementerian Agama.

 
Saya sempat ditanya Presiden Joko Widodo mengapa harus membangun ukhuwah Islamiyah.
 
 

Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) juga menyambut baik rencana Menag tersebut.

"Itu (pertemuan rutin antarormas Islam, red) suatu kegiatan yang dibutuhkan di Indonesia sekarang," ujar Ketua LPOI dan LPOK, KH Iqbal Sulam.

Sekarang banyak informasi dan opini simpang siur dari tokoh yang tidak jelas asal usulnya, sehingga muncul kebencian dan adu domba. Ia berharap, dengan adanya pertemuan antarormas Islam akan bisa menjawab itu semua.

Menanggapi harapan Menag terhadap pertemuan antarormas Islam agar bisa merawat kembali ukhuwah Islamiyah di Tanah Air, Kiai Iqbal mengatakan, ukhuwah Islamiyah harus diperkuat oleh hal-hal yang sifatnya positif. Misalnya, bergerak untuk memajukan pendidikan dan memperkuat ekonomi umat.

"Kalau mengenai hal-hal yang sifatnya keagamaan individu buat bangsa Indonesia adalah sesuatu hal yang sudah bagian dari jiwa bangsa ini, yaitu masyarakat yang religius, jadi itu tidak perlu dikhawatirkan lagi," ujarnya.

Kiai Iqbal mengingatkan, adanya kesenjangan ekonomi dan kesenjangan pendidikan akan memunculkan perbedaan. Akibatnya, akan mudah diadu domba satu sama lain dan dimanfaatkan oleh orang yang mengambil keuntungan dari perpecahan umat.

Menurutnya, untuk merawat ukhuwah Islamiyah kuncinya ada pada kesetaraan pendidikan dan ekonomi. Betul, itu yang utama," ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat