Warga melewati jalan ambles di Srikeminut, Sriharjo, Bantul, Yogyakarta, Selasa (10/1/2023). | Republika/Wihdan Hidayat

Kabar Utama

Dalam Sehari, Empat Bencana Melanda Indonesia

Bencana yang terjadi didominasi bencana hidrometeorologi.

JAKARTA -- Berbagai bencana melanda Indonesia sepanjang awal tahun ini. Jika dirata-rata, ada sekitar empat bencana yang melanda Indonesia dalam sehari sejak awal tahun.

Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah ada 81 kali kejadian bencana yang terjadi sepanjang 1-18 Januari 2023. Kejadian bencana tersebut berupa gempa bumi, cuaca ekstrem, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, hingga gelombang pasang.

"Per hari ini, baru tanggal 18 Januari 2023, tetapi sudah terjadi 81 kali bencana. Dengan kata lain, memang setiap hari di negara kita ini terjadi empat sampai lima kali bencana," kata Kepala BNPB Letjen TNI TNI Suharyanto saat rapat kerja BNPB dengan Komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara daring, Rabu (18/1).

Suharyanto mengatakan, bencana yang terjadi pada awal tahun didominasi bencana hidrometeorologi basah. Pada awal 2023, banjir cukup signifikan terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.

"Hampir seluruh kabupaten kota di sana alami banjir pada saat awal tahun, kemudian juga Sulawesi Selatan. (Sebanyak) 20 kabupaten/kota juga banjir dan masih banyak di tempat-tempat lainnya," ujar Suharyanto.

photo
Warga menggunakan perahu melintasi jalan yang terdampak banjir di Karangturi, Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (7/1/2023). - (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Adapun sepanjang tahun lalu, BNPB mencatat ada 3.542 kejadian bencana. Bencana pada 2022 juga didominasi bencana hidrometeorologi basah, yakni banjir 1.530 kejadian, kemudian cuaca ekstrem (1.067), tanah longsor (634), kebakaran hutan dan lahan atau karhutla (252), gelombang pasang dan abrasi (26), kekeringan (4), gempa bumi (28), serta erupsi dan gunung api (1).

Jumlah kejadian bencana mengalami penurunan dari 2021 yang mencapai lebih dari 5.000 bencana. Namun, dari sisi dampak dan kerugian, nilainya justru mengalami peningkatan.

"Kalau dari segi kuantitas, mengalami penurunan. Tapi, kalau kita lihat dampaknya, baik itu dampak kerusakan rumah, fasilitas infrastruktur, maupun kerugian jiwa, di tahun 2022 ini mengalami peningkatan," kata Suharyanto.

 
Jumlah kerugian akibat bencana mengalami peningkatan pada 2022.
 
 

Dalam catatan BNPB, korban meninggal dunia akibat bencana pada 2022 sebanyak 857 jiwa. Kemudian, lebih dari 5 juta orang mengungsi dan 8.726 mengalami luka-luka. Sementara itu, dampak kerusakan tercatat ada sebanyak 95.324 rumah rusak.

Suharyanto mencontohkan, gempa bumi di Cianjur dengan kekuatan 5,6 magnitudo pada akhir 2022 telah meluluhlantakkan beberapa kecamatan.

"Meskipun kekuatannya 5,6 skala Richter, tetapi karena kedalamannya juga cukup dangkal, 10 km, dan berada di darat, sehingga dampak yang terjadi juga cukup signifikan," ujarnya.

Dampak Gempa Cianjur - (Republika)

Relokasi

Terkait penanganan gempa Cianjur, Suharyanto mengatakan, pembersihan puing-puing bangunan akibat gempa terus dilakukan. Sudah 2.722 bangunan yang puing-puingnya telah berhasil dibersihkan.

"Yang sudah bersih ini segera dibangun. Jadi, sifatnya tidak menunggu sampai seluruh puing-puing bersih, tapi secara paralel," katanya. Menurut dia, sudah ada lebih dari 100 rumah yang dibangun dan ditempati masyarakat.

Sedangkan, untuk wilayah relokasi, Suharyanto memperkirakan ada 500-1.000 rumah terdampak gempa yang harus direlokasi. Saat ini telah dibangun rumah di wilayah relokasi yang terletak di Desa Sirnagalih dan Desa Mandi.

Saat ini, lanjut Suharyanto, ada satu lagi lokasi yang sedang diupayakan pemerintah untuk merelokasi warga. Adapun bagi masyarakat yang tidak direlokasi, diberikan bantuan stimulan untuk perbaikan rumah yang disalurkan dalam beberapa tahap. Pemerintah sudah menyalurkan sebesar Rp 687 miliar untuk 25.061 unit dari total rumah rusak 59.889 unit yang terverifikasi.

photo
Warga beraktivitas di depan tempat darurat untuk hunian di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Senin (9/1/2023). (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Para penyintas gempa Cianjur sebelumnya sempat melakukan aksi damai di Pendopo Kabupaten Cianjur pada Rabu (11/1). Mereka mempertanyakan bantuan perbaikan rumah yang rusak akibat gempa.

"Kami meminta kejelasan mengenai bantuan perbaikan rumah,'' ujar salah seorang perwakilan pendemo, Deni Sunarya.

Menurut Deni, warga menyampaikan banyak tuntutan mengenai dana penanganan gempa, khususnya rumah warga yang rusak. Ia berharap bantuan itu segera disalurkan kepada warga dan datanya dibuka secara transparan.

Ketentuan Mandi Bagi Perempuan Istihadhah

Perempuan yang mengalami istihadhah dalam masalah ini harus mandi sebanyak tiga kali sehari semalam.

SELENGKAPNYA

Mengenal Keluarga Imran

Keluarga Imran termasuk golongan yang dimuliakan oleh Allah.

SELENGKAPNYA

Erick Jadi Harapan Transformasi Sepak Bola Indonesia

Sudah saatnya sepak bola Indonesia diurus orang yang mengerti industri olahraga.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya