
Zakat
Menebar Manfaat Zakat di Dunia Pendidikan
Lazis Asfa ingin ikut mengambil bagian dalam gerakan membangun peradaban bangsa.
Di antara amanat agama kepada lembaga amil zakat (LAZ) adalah untuk memperhatikan pendidikan kalangan ashnaf. Sebab, faktor pendidikan merupakan hal krusial dalam kelangsungan pemberdayaan mereka.
Universitas Darussalam Gontor bersama Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) mengadakan pertemuan dengan para mahasiswa penerima beasiswa Lazis Assalam fil Alamin (Asfa) pada akhir pekan lalu. Beasiswa Lazis Asfa di Unida itu diberikankan kepada 85 mahasiswa Unida melalui skema kemitraan antara Lazis ASFA, FPAG, dan FKPM.
Ketua Dewan Pengawas Syariah Lazis Assalam Dr KH Anang Rikza Masyhadi dalam sambutannya menyatakan bahwa Lazis ASFA berkomitmen untuk berkontribusi dan mengambil bagian penting bagi pengembangan SDM umat.
"Pengembangan pendidikan, khususnya pesantren dan pendidikan Islam lainnya menjadi salah satu perhatian penting Lazis Asfa," kata pria yang kini memimpin Pondok Modern Tazakka tersebut.
Selain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menaikkan daya beli masyarakat Muslim, Lazis Asfa dinilai berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam dan mendorong mobilisasi sumber daya manusia.
View this post on Instagram
Lazis Asfa ingin ikut mengambil bagian dalam gerakan membangun peradaban bangsa. Hal itu dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dakwah dan sosial, serta kesehatan. Bantuan Asfa itu diberikan melalui skema beasiswa reguler dan on going untuk 55 orang. Terdiri atas S-1 sejumlah 23 orang, S-2 sejumlah 14 orang, dan S-3 sejumlah 18 orang. Selain beasiswa reguler dan on going, beasiswa juga diberikan kepada para mahasiswa Program PKU (Pendidikan Kader Ulama) sebanyak 30 orang.
Para penerima beasiswa yang berjumlah 85 orang itu berasal dari 65 pesantren anggota FPAG dan FKPM. Pertemuan itu dihadiri Rektor Universitas Darussalam (Unida) Dr Prof KH Hamid Fahmi Zarkasyi beserta jajarannya. Sedangkan dari FPAG, Ketua Umum Dr KH Zulkifli Muhadli, didampingi oleh Wasekjen KH Iwan Sofyan Andi, Ketua Divisi Pendidikan KH M Bisri, dan KH Yayan Suryana.
Sementara itu, Rektor Unida Prof Dr KH Hamid Fahmy Zarkasyi dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Lazis Asfa dan FPAG. Menurut dia, penyaluran dana ZIS yang diwujudkan dalam bentuk beasiswa adalah langkah yang sangat strategis bagi masa depan umat. Sebab, hal itu menjadikan mereka insan yang bermanfaat untuk membangun kehidupan pada masa depan.
Terlebih, beasiswa ini diberikan kepada para kader terbaik dari utusan pesantren-pesantren dari seluruh pelosok nusantara. “Ini sangat strategis dan bisa menjadi lompatan percepatan peningkatan mutu pendidikan di pesantren-pesantren,” kata Prof Hamid.
Ini sangat strategis dan bisa menjadi lompatan percepatan peningkatan mutu pendidikan di pesantren-pesantren.PROF KH HAMID Rektor Unida
Menurut Ketua Yayasan dan Pembina Lazis Assalam Fil Alamin Komjen Pol (Purn) Dr Syafruddin Kambo, Lazis Asfa telah berkomitmen mendorong percepatan dan peningkatan SDM melalui pemberian beasiswa."Pendidikan adalah salah satu pilar penting kemajuan bangsa Indonesia, maka Lazis Asfa akan berkonsentrasi dalam pembinaan, pengembangan dan percepatan SDM," kata dia.
Senada, Ketum FPAG Kiai Zulkifli berterima kasih kepada Lazis Asfa atas nama seluruh pesantren anggota FPAG dan FKPM. Kemitraan dan sinergitas seperti ini insya Allah akan terus dikembangkan melalui kemitraan dengan para stakeholder pendidikan di dalam maupun luar negeri.

Akses pendidikan bagi anak bangsa harus merata menyentuh segala lapisan, termasuk pendidikan yang berbasis dengan pengembangan bakat. CEO Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Supendik mengatakan, terdapat program beasiswa berbasis pengembangan dan pendalaman bakat kepada para siswa.
Adapun program beasiswa itu mencakup pengembangan bakat di bidang pertanian, perikanan, teknik komputer, dan informatika.“Program beasiswa dalam pengembangan bakat ini tersebar di sejumlah daerah,” kata Supendik.
Sebaran wilayahnya berada di Bekasi dan Padalarang untuk program pertanian berbasis pesantren agropreneur, perikanan di wilayah Kendari Sulawesi Tenggara, dan pengembangan bakat dan kejuruan teknik komputer dan informatika di Cirebon, Jawa Barat.
Dia menyebut, rerata program dakwah dan pendidikan yang dinisiasi BMH di beberapa wilayah pedalaman Indonesia adalah siswa atau santri yang betul-betul tersentuh pendidikan.
Sultan Selim I, Khalifah Pertama Turki Utsmaniyah
Pada masa Selim I, pertama kalinya Turki Utsmaniyah menyandang titel kekhalifahan.
SELENGKAPNYASulaiman al-Qanuni, Sang Penerus Kejayaan Utsmaniyah
Di bawah pemerintahan Sulaiman al-Qanuni, Utsmaniyah meneruskan kejayaan yang sudah dimula dahulu.
SELENGKAPNYAAmbil Langkah Kanan
Dalam bahasa Indonesia, keberuntungan diistilahkan sebagai langkah kanan.
SELENGKAPNYA