Ekonomi
Konsorsium Quantum Power Siapkan Pembangunan PLTS 3,5 GW
Quantum berencana membangun PLTS sebesar 3,5 GW di Kepulauan Riau.
OLEH INTAN PRATIWI
Quantum Power Asia menggandeng perusahaan asal Jerman Ib Vogt untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 3,5 GW di Kepulauan Riau. Proyek tersebut akan menjadi proyek pembangunan PLTS terbesar di dunia. Proyek senilai 5 miliar dolar AS ini diperkirakan dapat menyerap 30 ribu pekerja.
Investasi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia semakin menunjukkan daya tarik. Dengan semangat pemerintah melaksanakan transisi energi bersih, sejumlah investor pun berencana membangun pembangkit listrik EBT di Tanah Air termasuk rencana untuk melakukan ekspor listrik hijau tersebut ke negara tetangga.
Managing Director Quantum, Simon G Bell, menjelaskan, apabila proyek ini mendapat dukungan dari Pemerintah Indonesia, PLTS tersebut akan menjadi proyek terbesar di dunia. Bell menyampaikan, pihaknya melihat hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mengejar target bauran energi dan juga pengurangan emisi karbon.
"Kami melihat komitmen Indonesia terlibat aktif dalam pengurangan emisi karbon dan agenda transisi energi. Kami rasa ini bisa menjadi kolaborasi yang baik," ujar Simon kepada Republika, pekan lalu.
Simon mengatakan, Quantum sebelumnya telah berpengalaman dalam membangun proyek PLTS berkapasitas 15 MW di Gorontalo. Tak hanya itu, Quantum juga sedang membangun PLTS sebesar 220 MWp untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dalam pemrosesan bijih nikel di Morowali, Sulawesi Tengah.
Pemerintah Singapura sedang mencari para produsen untuk memenuhi kebutuhan listrik bersih. Quantum menilai, untuk dapat melaksanakan ekspor listrik dari Indonesia ke Singapura, proyek tersebut harus membawa manfaat bagi kedua negara. Selain ekspor ke Singapura, proyek ini juga akan membantu memenuhi kebutuhan listrik lokal dengan energi yang berasal dari energi terbarukan.
Dia menekankan, saat ini hampir seluruh industri sudah bergerak menuju energi bersih. Sehingga, kebutuhan listrik dari EBT menjadi sangat dibutuhkan secara global.
"Sekarang produsen teknologi internasional yang merupakan pembeli bahan mentah sangat memperhatikan apakah produk yang mereka beli dihasilkan dari energi bersih. Maka, saat ini seperti industri tambang, data centre dan industri lainnya ingin sekali memakai listrik dari energi bersih," ujar Simon.
Selain bisa menarik investasi sebesar 5 miliar dolar AS, Bell mengatakan, terdapat efek pengganda yang bisa dihasilkan proyek tersebut. Hal itu antara lain pekerja konstruksi, pekerja angkatan muda, dan pekerja kelas menengah.
View this post on Instagram
Selain itu, proyek ini juga dapat menghadirkan sejumlah infrastruktur pendukung, seperti jembatan, jalan raya, hingga pelabuhan. Bisnis pendukung, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga berpotensi tumbuh dengan adanya operasional PLTS.
"Apabila proyek 3,5 GW di Kepulauan Riau ini dapat terealisasi, kita dapat menggunakan proyek ini sebagai acuan untuk membangun proyek-proyek serupa di wilayah lain di Indonesia untuk menyediakan listrik dari energi terbarukan secara domestik untuk Indonesia," ujarnya.
Untuk merealisasikan proyek ini dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dari Pemerintah Indonesia untuk mendukung jalannya usaha pembangunan PLTS berskala sangat besar tersebut."Ini bukan hanya sekedar pembangunan panel surya saja. Tetapi dengan adanya proyek ini tentu ada banyak //multiplier effect// yang terjadi," ujar Simon.
Terkait dukungan pembiayaan, Simon mengatakan, Quantum telah menerima dukungan dari 19 lembaga keuangan. Menurutnya, dukungan dari sisi keuangan sangat kuat karena berkaitan dengan pembangunan energi bersih dan peningkatan ekonomi di Indonesia.
Simon menilai, proyek PLTS ini juga bisa mendorong adanya investasi terhadap proyek PLTS lain di Indonesia. Dengan adanya proyek berskala besar, menurutnya, dapat menurunkan biaya-biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan PLTS di dalam negeri.
Sebelumnya, Quantum juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk pembangunan proyek PLTS tersebut. Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad berharap proyek tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian.
“Saya berharap PLTS ini akan menghadirkan solusi kebutuhan energi bersih masa depan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo," kata Ansar.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo juga menyambut baik kerja sama yang dijalin. Ia mengatakan, Indonesia berambisi untuk memaksimalkan energi terbarukan, salah satunya melalui pembangunan PLTS.
"Pemerintah Indonesia sendiri telah memutuskan untuk mengurangi emisi gas sekitar 29 persen. Adanya kerja sama dengan negara lain, diharapkan Indonesia dapat berkontribusi lebih untuk mengurangi emisi gas hingga 41 persen. Semoga implementasi MoU ini akan menghasilkan manfaat positif yang berkelanjutan bagi kedua negara," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Surjana Mencari Tempat Sujud di Tanah Suci
Sujud syukur menjadi salah satu bentuk rasa syukur Surjana atas rezeki dan nikmat dari Allah SWT.
SELENGKAPNYAForum Honorer Khawatirkan Kebijakan Kemenpan
Keluarnya SE terkait honorer membuat guru dan tenaga honorer harap-harap cemas.
SELENGKAPNYA