Warga membawa wayang milenium menuju kawasan Gerbang Gajah, Kembang Limus, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (1/6/2022). Arak-arakan Wayang Garuda Pancasila besar dan bendera merah putih panjang diadakan untuk Memperingati Hari Lahir Pancasila. | Wihdan Hidayat / Republika

Tajuk

Merawat Bangsa

Hal penting dalam merawat bangsa adalah menjaga persatuan agama, suku, dan etnis yang beragam.

Tepat 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Pancasila menjadi dasar negara yang merupakan kesepakatan luhur pendiri bangsa. Dengan lima silanya, kita bersatu dalam titik temu, bersatu dalam keberagaman.

Namun, bersatu dalam kebinekaan ini bukan tanpa tantangan. Ancaman terhadap persatuan bangsa tetap terbuka. Pihak-pihak yang tak menginginkan Indonesia hidup dalam persatuan, mereka yang tak menginginkan Indonesia menjadi negara besar, terus menebarkan setrum-setrum perpecahan.

Mereka masuk dalam wujud perang asimetri, perang pengaruh dalam kehidupan budaya dan sosial. Anasir negatif yang berupaya merecoki budaya dan kehidupan sosial kita menjadi inferior atas budaya bangsa asing.

Kita tunduk dalam kelemahan, kemudian membebek pada kekuatan bangsa asing. Menjadi pengekor, bukan pemimpin atas peradaban global. Kini, perang pemikiran serupa ini menemukan relevansinya di tengah disrupsi informasi yang berkembang bak tsunami. Menerjang relung-relung privasi, merenggut hak-hak pribadi.

 
Ancaman terhadap persatuan bangsa tetap terbuka.
 
 

Pancasila dengan lima kesepakatan luhur yang tercantum di dalamnya merupakan benteng kuat untuk menahan gempuran perang asimetri ini. Yang menjadi tantangan, mengedukasi generasi penerus bangsa dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

Bagaimana menanamkan nilai-nilai Pancasila ini agar mereka tidak hanyut dalam pengaruh perang asimetri. Menjadikan mereka pemimpin melawan kekuatan asing yang berupaya melemahan Indonesia.

Di sinilah peran besar umat Islam dalam mengedukasi generasi penerus bangsa. Semangat umat dalam memahamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi penerus merupakan bagian dari ikhtiar merawat bangsa, agar Indonesia berdiri kokoh menyongsong tantangan zaman.

Hal penting dalam merawat bangsa adalah menjaga persatuan agama, suku, dan etnis yang beragam. Dalam konteks ini, menjaga persatuan umat merupakan modal penting dalam mempertahankan keutuhan bangsa.

 
Hal penting dalam merawat bangsa adalah menjaga persatuan agama, suku, dan etnis yang beragam. 
 
 

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati, sebagaimana ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam) juga harga mati.

Umat Islam yang bersatu merupakan modal bagi persatuan bangsa Indonesia, mengingat umat Islam merupakan mayoritas warga Indonesia. Bila umat Islam tak terpecah belah, bangsa Indonesia juga akan mengikuti.

Persatuan umat Islam mesti dimulai dari hal-hal kecil. Memahamkan bahwa perbedaan hal-hal yang sifatnya percabangan merupakan sesuatu yang bisa ditoleransi. Adapun persamaan dalam hal-hal yang sifatnya akidah mesti diperkuat.

Persamaan dalam hal prinsip ini harus dijadikan titik temu bagi pengokohan ukhuwah Islamiyah. Kondisi ini menemukan kontekstualitasnya di masa krisis akibat pandemi Covid-19. Semangat untuk bangkit sebagai dampak dari pandemi.

Di tengah ancaman krisis global yang melambungkan harga kebutuhan pokok dan energi, perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh meyakinkan. Harga kebutuhan naik tapi tak setajam kenaikan harga kebutuhan pokok dan bahan bakar energi di banyak negara lain.

 
Persamaan dalam hal prinsip ini harus dijadikan titik temu bagi pengokohan ukhuwah Islamiyah. 
 
 

Aktivitas perekonomian masyarakat pun kini mulai bergeliat kembali. Demikian pula dengan stabilitas kehidupan sosial politik. Kendati tertekan dalam hal kesehatan dan ekonomi selama pandemi, tetapi stabilitas kehidupan sosial politik tetap kondusif.

Bandingkan kondisi di sejumlah negara yang memunculkan kerusuhan sosial sebagai dampak krisis ekonomi akibat pandemi. Belum lagi perang yang dipicu persoalan etnis, ekonomi, hingga agama. Kondisi tersebut tak memungkinkan mereka merawat bangsanya.

Alhamdulillah, tahun ini pula umat Islam bisa melakukan silaturahim ke sanak saudara secara lebih leluasa ketimbang dua tahun terakhir di masa pandemi. Rasa syukur atas halal bi halal di Hari Idul Fitri yang sebelumnya terbatasi.

Dalam kaitan inilah, semangat mensyukuri Indonesia mesti terus digelorakan. Kesyukuran atas terjaganya Indonesia oleh nilai-nilai persatuan, kebangsaan, dan keislaman dalam bingkai nilai-nilai luhur Pancasila. Semangat umat merawat bangsa jangan sampai kendur. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tambahan Anggaran Biaya Haji Disetujui

Perlu diperhitungkan dengan cermat dan akuntabel setiap penggunaan dana haji yang saat ini dikelola.

SELENGKAPNYA

Umat Diajak Menguatkan Persatuan dan Kebersamaan

Masyarakat diajak untuk mensyukuri Indonesia yang dijaga oleh nilai-nilai persatuan, kebangsaan, keislaman, dan Pancasila.

SELENGKAPNYA

Berbincang Soal TKI Hingga Tari Kuda Kepang

Banyak perkara yang tak perlu timbul, tapi timbul karena kurang informasi dan kurang pemahaman.

SELENGKAPNYA