Opini
Palestina Melawan Israel
Konflik Israel-Palestina akan terus terjadi selama AS dan UE menerapkan standar ganda dalam memperlakukan bangsa Palestina.
SMITH ALHADAR, Penasihat The Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES)
Sejak proses perdamaian Israel-Palestina terhenti pada April 2014 karena Israel tak mau menghentikan pembangunan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, kondisi sosial di seluruh wilayah Palestina bagai bom waktu.
Sementara itu, Otoritas Palestina (OP) di bawah Presiden Mahmoud Abbas kehilangan legitimasi karena selain dituduh korup, tak mampu membujuk Israel ke meja perundingan.
Sebaliknya, karena terikat Kesepakaan Oslo 1993, Abbas seperti kaki tangan Israel dalam menghadapi rakyatnya sendiri. Kesepakatan ini mewajibkan OP mengendalikan perlawanan rakyat Palestina terhadap Israel di wilayah yang diserahkan Israel untuk dikontrolnya.
Posisi Abbas didukung AS dan sekutu Barat, yang berperan penting dalam menyalurkan bantuan ke seluruh rakyat Palestina termasuk sekitar lima juta pengungsi yang tersebar di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Yordania, Suriah, dan Lebanon.
Sementara itu, Otoritas Palestina (OP) di bawah Presiden Mahmoud Abbas kehilangan legitimasi karena selain dituduh korup, tak mampu membujuk Israel ke meja perundingan.
Mereka juga mendukung Kesepakatan Oslo berbasis solusi dua negara. Bila Abbas mundur dari Kesepakatan Oslo, yang tak membawa manfaat kepada rakyatnya, maka AS dan Eropa menarik dukungan politik dan keuangan.
Hamas dan al-Aqsha
Di Gaza, kendati militer Israel mundur dari sana pada 2005, sejak 2007 Israel memblokade total wilayah yang dihuni sekitar 2,5 juta warga yang sangat miskin. Satu-satunya akses ke dunia luar melalui gerbang Raffa, yang ditutup Mesir kecuali dalam situasi darurat.
Kebijakan ini tak lepas dari pengaruh AS, yang membantu Mesir 1,3 miliar dolar AS setiap tahun sebagai kompensasi berdamai dengan Israel pada 1979.
Di Yerusalem Timur ketika warga Palestina diusir dari rumahnya, Israel memperluas permukiman Yahudi. Di kota ini, berdiri Masjid al-Aqsha dan Masjid Umar (Dome of the Rock) yang dipercaya tempat Nabi Muhammad bermi’raj.
Kebijakan ini tak lepas dari pengaruh AS, yang membantu Mesir 1,3 miliar dolar AS setiap tahun sebagai kompensasi berdamai dengan Israel pada 1979.
Tahun lalu, di tengah serangan aparat Israel terhadap Muslim Palestina di Masjid al-Aqsha – menyusul protes atas rencana penggusuran rumah warga Palestina di Sheikh al-Jarrah, pinggiran Yerusalem Timur – berujung konflik bersenjata Hamas-tentara Zionis.
Sekarang, konflik bersenjata kelima Hamas-Israel dalam 15 tahun terakhir, tak bisa dilepaskan dari situasi sosial di Palestina di atas.
Di tengah situasi seperti itu, bulan lalu, empat pemimpin negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel yakni Mesir, UEA, Maroko, dan Bahrain bertemu pemimpin Israel di Aqaba, Israel. Sebelumnya, UEA, Mesir, dan Israel bertemu di Sharm el-Sheikh, Mesir.
Pertemuan itu mengantisipasi pemulihan perjanjian nuklir Iran (JCPOA) dengan lima anggota DK PBB plus Jerman (P5+1).
Di bawah Presiden Joe Biden, perundingan pemulihan JCPOA berlangsung berbulan-bulan di Wina, Austria. Perundingan selesai. Namun, AS belum menandatanganinya karena Iran menuntut AS mencabut pelabelan Korps Garda Revolusi Iran sebagai teroris.
Yordania yang berdamai dengan Israel sejak 1994 menolak hadir sebagai protes kebijakan Israel di Yerusalem Timur, khususnya terkait Masjid al-Aqsha.
Diperkirakan, akhirnya Biden tunduk pada tuntutan Iran demi menjaga keamanan Teluk dan memungkinkan AS berkonsentrasi di Indo-Pasifik menghadapi Cina. Dalam konteks itulah, para pemimpin Arab bertemu Israel.
Yordania yang berdamai dengan Israel sejak 1994 menolak hadir sebagai protes kebijakan Israel di Yerusalem Timur, khususnya terkait Masjid al-Aqsha. Sesuai perjanjian perdamaian, pengelolaan masjid itu di bawah Yordania.
Konflik bermula dari serangan sporadis individu Palestina di berbagai kota di Israel awal bulan ini yang menewaskan 14 warga sipil Yahudi. Tentara Israel membalas dengan penggerebekan dan pembunuhan puluhan warga Palestina yang dicurigai yang terkait pelaku serangan.
Ketegangan Israel-Palestina meningkat cepat. Pada 15 April aparat Israel mengawal militan Yahudi memasuki kompleks Masjid al-Aqsha untuk merayakan Passover, hari besar Yahudi, dengan menyembelih hewan di tempat itu.
Kunjungan militan Yahudi, yang diam-diam disokong pemerintah untuk Yahudinisasi Yerusalem, bertentangan dengan perjanjian yang dibuat dengan Yordania. Perjanjian itu membolehkan orang Yahudi ke tempat itu selama bukan untuk berdoa atau upacara keagamaan.
Ketegangan Israel-Palestina meningkat cepat. Pada 15 April aparat Israel mengawal militan Yahudi memasuki kompleks Masjid al-Aqsha untuk merayakan Passover, hari besar Yahudi, dengan menyembelih hewan di tempat itu.
Faktanya, kunjungan seperti itu terus terjadi. Ini disebabkan, pertama, PM Israel Naftali Bennet dikenal pendukung pembangunan permukiman Yahudi. Kedua, dalam pemerintahannya bergabung partai-partai agama.
Suasana yang sudah membara langsung meledak akibat perlakuan Israel pada warga Palestina di Masjid al-Aqsha. Pada 19 April dini hari, sebuah roket yang diluncurkan dari Gaza ke Israel menjadi alasan Israel melancarkan serangan.
Konflik Israel-Palestina terus terjadi selama AS dan UE menerapkan standar ganda dalam memperlakukan bangsa Palestina. Ukraina dianggap bangsa teraniaya karena invasi Rusia tetapi tidak untuk Palestina yang ditindas Israel selama 75 tahun.
Hamas yang mempersenjatai dirinya sendiri, dicap teroris. Warga Ukraina yang dipersenjatai NATO dipuja sebagai pahlawan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Kartini dan Literasi
Kemurnian pemikiran Kartini yang tidak “membebek” pemikiran Barat menjadi kekuatan lembut yang penuh cinta.
SELENGKAPNYAZakat Gerakkan Dakwah Pedalaman
Para dai harus membaur, berbagi rasa dan cerita sehingga masyarakat merasa dai ini benar-benar figur yang butuhkan.
SELENGKAPNYAMenjemput Lailatul Qadar
Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.
SELENGKAPNYA