Medika
Jangan Lupakan Kesehatan Mata di Tengah Deraan Polusi Udara
Asap merupakan bahan pengiritasi yang ketika bersentuhan dengan mata, partikel kecilnya dapat meleleh ke dalam air mata Anda,
Polusi udara tentu dapat merugikan kesehatan manusia dari berbagai aspek. Namun, kita cenderung lebih fokus pada masalah pernapasan, penyakit jantung, peradangan, dan kanker paru-paru. Tapi bagaimana polusi udara memengaruhi mata?
Dilansir dari laman Airly, Ahad (27/8/2023), ketika kita berbicara tentang polusi udara dan kesehatan mata, kita harus belajar lebih banyak tentang bahan kimia utama yang ada di sebagian besar kota dan memicu kerusakan paling besar. Bahan-bahan tersebut, antara lain karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO), sulfur dioksida (SO2), asbes, benzena, bahan partikulat, arsenik, timbal, dioksin, dan klorofluorokarbon.
Asap juga merupakan bahan pengiritasi lainnya, dan ketika bersentuhan dengan mata, partikel kecilnya dapat meleleh ke dalam air mata Anda, melapisi permukaan mata dan menyebabkan efek buruk. Daftar dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh polusi udara pada mata kita cukup panjang.
Kondisi yang paling tidak mengancam termasuk rasa terbakar, kemerahan, iritasi, dan mata berair. Tentu saja, dengan paparan yang terlalu lama, gejalanya bisa memburuk dan disertai rasa gatal, keluar cairan, sensasi berpasir, juga peningkatan risiko infeksi. Dalam kasus yang parah, kesulitan penglihatan mungkin muncul dengan gangguan penglihatan warna dan kelainan refraksi.
Pada sebagian orang, polusi udara dapat memicu alergi dengan gejala kemerahan, gatal, keluar cairan, dan bengkak pada mata, bahkan hingga membuat mata sulit dibuka. Lalu apa dampak paparan polusi udara dalam jangka panjang?
Masalah paling umum yang dialami orang akibat polusi udara adalah sindrom mata kering (DES). Hal ini terjadi ketika mata tidak mampu memproduksi cukup air mata, dan akibatnya, mata tidak dapat dilembapkan dan diberi nutrisi dengan baik.
Kemerahan, nyeri, dan peradangan pun muncul. Selain itu, mata juga menjadi sensitif terhadap cahaya, angin, dan asap. Terkadang lendir juga terbentuk di sekitar bola mata. Polusi udara dan dampak kesehatan mata yang paling berbahaya, antara lain katarak dan kanker.
Mengatasi Iritasi Mata
Bagaimana cara mengurangi dampak polusi udara terhadap mata Anda? Kapan pun Anda bisa, tetaplah berada di dalam rumah ketika tingkat polusi sedang tinggi, dan jika Anda harus keluar rumah, kenakan kacamata (bukan lensa kontak--Red), karena akan menghalangi debu dan mencegah iritasi. Jika Anda tidak dapat menghindari iritasi, berikan kompres dingin pada mata Anda dan gunakan obat tetes mata pelumas.
Menjaga Kualitas Udara di Rumah
Polusi udara di Jakarta belakangan ini semakin menjadi masalah yang serius, khususnya untuk masyarakat yang beraktivitas dan tinggal di daerah Jabodetabek. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, aktivitas industri, dan faktor lainnya telah menimbulkan kualitas udara yang semakin memburuk dan berdampak negatif bagi kesehatan.
Beberapa dampak langsung dirasakan oleh masyarakat mulai dari gangguan kulit di daerah wajah sampai gangguan iritasi mata dan sakit pernapasan. Tentunya hal ini sangat merugikan bagi masyarakat yang bepergian dan beraktivitas di luar rumah.
Oleh sebab itu, pemerintah berencana memberlakukan sistem work from home (WFH) supaya masyarakat terhindar dari paparan polusi secara langsung. Namun, apakah imbauan ini cukup untuk menjaga diri kita dan keluarga dari buruknya kualitas udara saat ini?
Kita juga baiknya turut berupaya untuk melindungi diri dan keluarga di rumah dari dampak negatif polusi udara, terutama bagi yang bermukim hunian berdekatan dengan kawasan industri atau jalan raya padat. Aplikasi jasa bangunan, Gravel, pun memiliki beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menjaga kualitas udara pada hunian Anda, di antaranya:
1. Atur waktu buka tutup pintu dan jendela
Pertama, hindari membuka pintu dan jendela secara berlebihan, hal ini dapat menyebabkan udara dari luar masuk ke dalam. Memang, sirkulasi udara dalam ruang itu penting, tapi kita harus pilah pilih waktu ketika polusi udara sedang tidak tinggi.
Bagi yang tinggal di gedung bertingkat di kawasan sibuk, pastikan Anda tidak membuka jendela di jam padat. Perhatikan waktu ketika keramaian lalu lintas dan aktivitas industri sedang mereda, agar sirkulasi udara tetap bersih dan sehat.
2. Memasang exhaust
Udara dalam ruangan bisa menjadi terlalu jenuh jika terlalu sering tertutup. Agar udara pengap bisa dikeluarkan, gunakan exhaust yang dapat membawa udara lembap dan panas ke luar rumah. Exhaust dapat membantu sirkulasi udara tetap berjalan dan mengurangi akumulasi polutan dalam ruangan.
3. Gunakan seal kedap udara pada celah pintu dan jendela
Seal karet pada celah pintu dan jendela dapat membantu menghalangi udara luar yang kotor agar tidak masuk ke dalam rumah.
4. Menanam tanaman penyaring udara
Tanaman pembersih udara, seperti bambu dan tanaman lidah mertua yang rapat di sekitar rumah bisa membantu mengurangi jumlah polutan yang masuk ke area sekitar rumah. Lokasi penanaman juga berpengaruh, usahakan tanam di area, seperti tepi jalan atau dekat bukaan yang cukup besar.
5. Gunakan AC dengan sistem recirculate
Sebagian besar AC memiliki sistem ini, cuma jarang digunakan. Saat-saat seperti inilah, sebaiknya kita menggunakan fitur ini. Sistem recirculate AC akan mengolah udara di dalam rumah untuk disaring dan didinginkan kemudian masuk kembali ke dalam rumah, tanpa mengambil udara dari luar sama sekali.
Selain lima tips di atas, penggunaan air purifier atau pemurni udara juga dapat membantu menyaring udara yang masuk ke dalam rumah, tempatkan di daerah seperti jendela dan di ruang keluarga. Olahraga dan konsumsi makanan bergizi juga diperlukan, supaya tubuh memiliki daya tahan yang kuat sehingga tidak mudah terpapar sakit. Jangan lupa juga rutin membersihkan rumah untuk mengurangi akumulasi debu dan partikel lain yang dapat memengaruhi kualitas udara.
Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra, mengingatkan jangan sampai Anda dan keluarga tidak aman dari paparan polusi di dalam rumah Anda sendiri. "Segera cek dan pastikan kondisi rumah Anda aman."
Kesulitan penglihatan mungkin muncul dengan gangguan penglihatan warna dan kelainan refraksi.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Nyata, Bahaya Polusi pada Kualitas Kesehatan Manusia
Populasi rentan terhadap polusi udara adalah anak-anak, usia lanjut, perempuan, dan pekerja luar ruangan.
SELENGKAPNYAKembali Mengakrabi Masker dari Ganasnya Polusi
Saat ini banyak anak terkena batuk dan pilek tidak kunjung sembuh, tetapi tanpa demam mengarah ke alergi karena polutan.
SELENGKAPNYA