Pekerja menunjukkan hasil pencucian timah di area pengolahan PT Timah (Persero) Tbk, Bangka, Sabtu (7/11). | ANTARA FOTO

Ekonomi

Mind ID Dukung Hilirisasi Tambang

Tak hanya soal ekosistem hilirisasi industri, Erick juga mendukung pelaksanaan larangan ekspor bauksit.

JAKARTA -- Holding BUMN Pertambangan, Mind ID, akan terus mendukung proses hilirisasi nasional yang disertai dengan pelaksanaan energi hijau dalam proses bisnis.

Direktur Utama Mind ID Hendi Prio Santoso, dalam pernyataan di Jakarta, Ahad (25/12), mengatakan, Mind ID mendorong seluruh operasional bisnis untuk menghasilkan produk yang bermanfaat dan bernilai tambah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mining Industry ID (MIND ID) (@miningindustry.id)

"Kami bersama-sama memetakan dan memikirkan seluruh produksi komoditas tambang ini hingga menjadi produk hilirisasinya agar manfaatnya bisa dimaksimalkan untuk Tanah Air," kata Hendi.

Ia memastikan, salah satu bentuk nyatanya adalah pembangunan Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace oleh PT Timah Tbk sebagai upaya untuk mendorong hilirisasi mineral timah. Upaya ini agar hilirisasi yang tadinya hanya bisa mengolah konsentrat bijih timah kadar tinggi (lebih 70 persen Sn), nantinya dapat mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40 persen Sn.

Teknologi ini juga mampu menekan biaya produksi sehingga lebih bisa bersaing dengan produk timah internasional, lebih aman, serta ramah lingkungan karena dilengkapi dengan sistem higienitas dan pengolahan air.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT INALUM (Persero) (@inalum)

Untuk mendukung pelaksanaan energi hijau, Mind ID melalui PT Inalum (Persero) juga telah menggunakan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebagai energi primer dalam seluruh pengolahan produksi aluminium.

Saat ini, PT Inalum juga sedang menjalankan studi untuk pengembangan perluasan brownfield smelter yang berada di Kuala Tanjung, Sumatra Utara, yang hasilnya diharapkan dapat menduplikasi produksi.

"Dengan konsumsi energi yang sama, teknologi smelter ini dapat menghasilkan kapasitas dobel per tahun. Hal ini juga sebagai bentuk keandalan dan ketersediaan kebutuhan aluminium nasional," kata Hendi.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir mengarahkan Mind ID untuk menggarap hilirisasi bauksit. Arahan ini terkait kebijakan Presiden Jokowi yang resmi menetapkan pelarangan ekspor bahan mentah bauksit mulai Juni 2023. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Adapun Mind ID, sedang menggarap proyek hilirisasi bauksit menjadi aluminium, yakni Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Proyek tersebut milik anak usaha PT Inalum dan PT Aneka Tambang (Antam), yakni PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). Meski begitu, proyek ini masih mandek lantaran permasalahan internal antarkontraktornya.

"Saya mengikuti program pemerintah, yang pasti seperti statement Bapak Presiden bahwa kita harus membangun ekosistem kita dan kita mendukung ekosistem itu," ujar Erick.

Erick pun menyinggung salah satu kesuksesan BUMN yang dapat membuat hilirisasi industri sawit menjadi 80 industri turunan. Tidak hanya minyak goreng, tapi sampai ke industri kosmetik.

"Nikel kita sedang dorong, bauksit juga ke sana. Jadi, ya tentu kita harus siap, kita sedang pelajari ekosistemnya," kata Erick.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Tidak hanya soal ekosistem hilirisasi industri, Erick juga mendukung pelaksanaan larangan ekspor bauksit. Sebab, hal itu sekaligus menjadi upaya pemerintah membangun lapangan pekerjaan dan memperkuat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hingga 2045.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan Indonesia akan melarang ekspor bijih bauksit per Juni 2023 untuk meningkatkan industri olahan sumber daya alam di dalam negeri. Jokowi memperkirakan, pendapatan negara dari industrialisasi bauksit akan bertambah dari sebelumnya Rp 21 triliun menjadi Rp 62 triliun.

Kembali ke Alam Lewat Wakaf

GWF menyajikan bagaimana model bisnis yang tepat untuk penerapan wakaf hijau di lapangan.

SELENGKAPNYA

Arsitek Mimar Sinan dan Karya pada Tiap Era Utsmani

Mimar Sinan mengalami empat masa kepemimpinan khalifah Daulah Utsmaniyah.

SELENGKAPNYA

Sang Arsitek Kebanggaan Utsmani

Arsitek utama Kekhalifahan Utsmani ini memulai kiprahnya di militer Janissary.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya