Kabar Utama
TGIPF: PSSI Enggan Bertanggung Jawab
Beberapa korban masih ada yang mengalami luka-luka akibat efek semprotan gas air mata.
JAKARTA – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah memintai keterangan jajaran petinggi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan. Dalam keterangannya kepada TGIPF, PSSI disebut enggan bertanggung jawab terhadap peristiwa yang menyebabkan 132 orang meninggal.
Anggota TGIPF Akmal Marhali mengatakan, PSSI berusaha menjelaskan bahwa mereka tidak dalam posisi yang bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan. Dalih yang digunakan yakni tentang ‘Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI tahun 2021’. “PSSI menyampaikan bahwa mereka punya aturan untuk tidak bertanggung jawab terhadap kasus ini,” kata Akmal, di Jakarta, Selasa (11/10).
Kendati demikian, Akmal mengatakan, PSSI bersedia menerima masukan dari TGIPF tentang berbagai perbaikan yang perlu dilakukan. Masukan dari anggota TGIPF ini tidak mengamini atau sebagai kesimpulan akhir untuk PSSI. Kesimpulan dan rekomendasi dari hasil investigasi dari TGIPF akan dituangkan secara utuh setelah rangkaian pemeriksaan terhadap sejumlah pihak rampung.
“PSSI mau menghukum apa dari kasus ini. Siapa saja yang mau dihukum sama PSSI. Dalam konteks football family, apakah PSSI akan menghukum dirinya sendiri? Ini kan menarik,” ujar dia.
TGIPF pada Selasa (11/10) merampungkan rangkaian investigasinya. Di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), mereka meminta keterangan empat pihak, yakni Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan Direktur Program PT Indosiar.
Ketua TGIPF Mahfud MD mengatakan, tim yang dipimpinnya segera menyusun kesimpulan terkait tragedi Kanjuruhan dan rekomendasi mengenai tata kelola sepak bola nasional. Dia menyebut, rencananya laporan itu akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada Jumat (14/10).
“Mulai hari Rabu (12/10), tim akan segera melakukan analisis sekaligus menyusun kesimpulan dan rekomendasi. Sehingga diharapkan laporannya bisa saya serahkan kepada Bapak Presiden pada Jumat pekan ini. Tim sedang mengonfirmasi beberapa hal yang dinilai sebagai kelemahan atau kesalahan di dalam penerapan standar peraturan yang semestinya dilaksanakan dalam pelaksanaan pertandingan,” kata dia.
TGIPF akan berkoordinasi dengan FIFA jika ada sesuatu yang perlu dikoreksi terkait penetapan aturan oleh federasi internasional itu. Saat ini tim sedang mengonfirmasi beberapa hal yang dinilai sebagai kelemahan atau kesalahan dalam penerapan standar peraturan pada pertandingan sepak bola di Indonesia.
Namun, jika kesalahan pada penyelenggaraan sepak bola nasional, terutama tragedi Kanjuruhan, terkait peraturan perundang-undangan dalam negeri, pihaknya akan merekomendasikan terobosan hukum baru. “Untuk memastikan agar jalannya pertandingan sepak bola dan kompetisi nasional sepak bola berjalan sehat dan bertanggung jawab,” ujar dia.
Juru bicara PSSI, Ahmad Riyadh, mengakui PSSI tidak sempurna dan siap menerima masukan-masukan dari para pihak termasuk saran dan rekomendasi yang diberikan oleh TGIPF. Mengenai desakan masyarakat agar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur, Riyadh mengatakan itu adalah bagian dari hak masyarakat. Tapi, kata dia, keputusan mengenai hal itu hanya bisa dilakukan melalui Kongres PSSI.
“Itu hak, terima kasih masyarakat sudah mengkritik. Pokoknya bentuk tanggung jawab tidak harus mundur, tapi dengan membuktikan PSSI menjadi lebih baik,” kata Riyadh di kantor Kemenko Polhukam.
Dalam pertemuan tersebut, PSSI membawa sejumlah data yang menunjukkan bahwa pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya tetap digelar pada malam hari adalah berdasarkan persetujuan dari pihak kepolisian. “Tidak mungkin pertandingan berjalan tanpa rekomendasi dari pihak keamanan,” ujar dia.
Jajaran petinggi PSSI, dari Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan Bule, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, menghadiri panggilan TGIPF di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. Kurang lebih empat jam PSSI berada di dalam ruang rapat untuk memberikan keterangan. Sekitar pukul 15.10 WIB, rombongan PSSI keluar ruangan.
Namun, dalam kesempatan itu tidak tampak keberadaan Iwan Bule. Justru anggota Exco PSSI yang juga juru bicara, Ahmad Riyadh, dan beberapa pejabat PSSI lainnya yang memberikan keterangan kepada media. Beberapa awak media lain yang berada di sisi berbeda dari tempat konferensi pers pun tak berhasil menemukan Iwan Bule.
Korban bertambah
Jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kemanusian di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur bertambah satu orang. Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis mengatakan, dari hasil aktualisasi data korban, Selasa (11/10), jumlah korban meninggal dunia menjadi 132 jiwa.
Tim pendataan korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Dadang Holopes mengatakan, masih ada beberapa korban yang melaporkan kejadian tragedi Kanjuruhan di Posko Gabungan Aremania, Kantor DPD KNPI, Kota Malang. Beberapa korban masih ada yang mengalami luka-luka akibat efek semprotan gas air mata.
Sebagian besar korban mengalami sesak napas, sakit dada, dan sakit tenggorokan. Selain itu, masih ada beberapa korban yang mengalami trauma akibat tragedi Kanjuruhan. Kemudian ada pula yang meminta untuk mengikuti trauma healing di poskonya.
Bahkan, beberapa di antaranya masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit wilayah Malang Raya. Dari sejumlah korban yang masih dirawat di rumah sakit, ada yang mengadukan mengalami iritasi di kulit hingga mengalami bercak-bercak merah. Bahkan, kata dia, ada yang kehilangan ingatan karena terkena benturan di kepala.
“Korban seorang wanita juga seperti itu. Ada yang badannya belum bisa digerakkan yang bagian kanan juga seperti itu,” ujar dia.
Libatkan Suporter
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, transformasi sepak bola ini menjadi fokus utama FIFA dan pemerintah pascatragedi di Kanjuruhan, Malang. Bentuk keterlibatan suporter dalam transformasi sepak bola, yakni salah satunya dengan membentuk database bersama serta membuat perdamaian bersama.
“Suporter tidak mungkin tidak menjadi bagian transformasi. Transformasi keberhasilan Inggris dalam persepakbolaan nasionalnya, yaitu ketika suporter menjadi bagian transformasinya,” ujar Erick di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (11/10).
Erick diketahui menjadi orang yang diutus Presiden Jokowi untuk menemui Presiden FIFA Gianni Infantino. Di Doha, Qatar, pada Rabu (5/10), Erick bertemu Gianni. Selain membahas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Erick dan Gianni membicarakan dukungan FIFA terhadap perkembangan sepak bola di Indonesia.
Erick menekankan, rivalitas antarsuporter harus dihentikan sehingga tidak kembali memakan korban jiwa. Menurut dia, sepak bola seharusnya menjadi pemersatu masyarakat, bukan justru menjadi pemecah belah. “Kita punya anak, punya keluarga, punya kakak, punya adik, ketika terjadi hal seperti ini juga kan pasti sesuatu yang sangat menyedihkan,” kata dia.
Lebih lanjut, Erick mengatakan, Presiden FIFA Gianni Infantino akan datang ke Indonesia pada 18 Oktober mendatang untuk bertemu Presiden Jokowi membahas transformasi sepak bola Indonesia. Sebelumnya, Jokowi telah berkomunikasi dengan presiden FIFA pascakerusuhan yang terjadi.
Salah satu yang dibahas dalam komunikasi itu, yakni upaya untuk mengaudit fasilitas lapangan sepak bola di Indonesia agar sesuai standar internasional ataupun nasional. “Seperti apa standar nasional, seperti apa standar internasional. Tidak lain salah satunya adalah CCTV, akses masuk penonton dan pemain tidak boleh bersama,” ujar dia.
Selain itu, dalam surat yang dikirimkan FIFA kepada Jokowi, juga dibahas terkait standardisasi keamanan bersama. Jadi, panitia pelaksana dan TNI-Polri memiliki pemahaman yang sama terkait standar keamanan dalam pertandingan.
Tak hanya itu, FIFA juga menyoroti agar jadwal pertandingan harus sesuai kesepakatan berbagai pihak. Dengan begitu, dukungan dari pihak keamanan sudah bisa dipastikan kesiapannya, dan pertandingan juga tidak menyebabkan kemacetan jika digelar di kota-kota besar.
“Misalnya, musim depan bulan ini sampai bulan ini, jadwal pertandingan dan izin-izinnya satu atap sudah selesai, tidak boleh ada pergeseran-pergeseran. Sehingga mungkin supporting daripada keamanan tidak siap atau masyarakat di hari-hari perkantoran tidak macet,” kata Erick.
Untuk memastikan proses transformasi sepak bola Indonesia berjalan maksimal, FIFA akan berkantor di Indonesia. Namun, Erick belum bisa memastikan berapa lama FIFA akan berkantor di Indonesia.
“Mungkin 3-6 bulan, bisa setahun. Tergantung kesadaran dan kemauan kita. Saya rasa di surat itu jelas, FIFA tidak memprioritaskan untuk menyanksi, tapi transformasi sepak bola harus terjadi,” ujar Erick.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Petani Kentang Keluhkan Kelangkaan Pupuk
Kentang tidak termasuk dalam sembilan komoditas pertanian yang mendapat pupuk bersubsidi.
SELENGKAPNYAOrang Jawa dan Islam di Kaledonia Baru
Meski jauh dari kampung halaman, orang Jawa masih memegang teguh nilai-nilai agama dan adat mereka
SELENGKAPNYAAjakan Puasa Senin-Kamis Pak Habibie Kala Maulid Nabi
Mereka menyambut baik ajakan berpuasa yang disebut Habibie sebagai proses pembudayaan
SELENGKAPNYA