Saat berkunjung ke Gedung Sate tahun 2012, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie memperlihatkan kion emas miliknya yang dianugerahkan dunia sebagai ilmuan tingkat dunia. | Republika/Edi Yusuf

Kronik

Ajakan Puasa Senin-Kamis Pak Habibie Kala Maulid Nabi

Mereka menyambut baik ajakan berpuasa yang disebut Habibie sebagai proses pembudayaan

Disadur dari Harian Republika Edisi 7 Juli 1998

JAKARTA -- Para hadirin pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara, Ahad malam, langsung bertepuk tangan ketika mendengar ajakan Presiden BJ Habibie untuk melakukan puasa Senin-Kamis. Mereka menyambut baik ajakan berpuasa yang disebut Habibie sebagai proses pembudayaan dan sekaligus sebagai penghematan beras itu.

Suasana peringatan Maulid di Istana Negara -- yang antara lain dihadiri pejabat tinggi negara dan kepala perwakilan negara-negara sahabat -- itu pun menjadi cair dan berlangsung akrab. Apalagi ajakan berpuasa itu disampaikan Habibie di luar teks dan, meskipun disertai dengan angka-angka, tetap diiringi dengan senyum khasnya.

Menurut Habibie, manusia sekali makan menghabiskan 200 gram beras. Dengan begitu, dalam 52 minggu atau dalam satu tahun, bisa dihemat 20 kg. Bila satu juta manusia Indonesia melakukan puasa Senin-Kamis, lanjutnya, maka bisa dihemat sekitar 20 ribu ton beras.

Sedangkan jika 50 juta orang berpuasa, bisa dihemat satu juta ton beras. Dan, bila 100 juta orang yang berpuasa, maka yang dihemat adalah dua juta ton beras. "Jika 150 juta yang berpuasa Senin-Kamis, maka bisa dihemat tiga juta ton beras, sama dengan jumlah beras yang harus kita impor."

 

 

Jika 150 juta yang berpuasa Senin-Kamis, maka bisa dihemat tiga juta ton beras, sama dengan jumlah beras yang harus kita impor.

 

BJ HABIBIE
 

Presiden menambahkan bahwa imbauan puasa Senin-Kamis muncul setelah ia mendapat masukan dari para tokoh masyarakat serta para menteri. "Karena itu, saya sampaikan, puasa Senin-Kamis itu bisa dilaksanakan dalam keluarga kita," kata Habibie.

Kepala Negara menekankan, dalam proses pembudayaan, sejak dulu nenek moyang bangsa Indonesia mengajarkan puasa Senin-Kamis itu, yang juga dibenarkan oleh ajaran agama dalam rangka meningkatkan kualitas iman dan takwa.

photo
BJ Habibie di acara Pembelian Saham Republika oleh Presiden Soeharto di Jakarta (21/01/1993). Republika/Ali Said - (DOKREP)

"Dalam puasa Senin-Kamis, kita tetap bekerja dan tiap hari kita bersih dari gangguan. Secara ilmiah diketahui, dengan berpuasa, peredaran darah bisa berkonsentrasi di otak, sehingga darah di otak lebih segar yang membuat munculnya ilham yang diperlukan," katanya.

Presiden menunjuk komponis, pelukis, dan ilmuwan sebagai contoh.

 

 

Secara ilmiah diketahui, dengan berpuasa, peredaran darah bisa berkonsentrasi di otak, sehingga darah di otak lebih segar yang membuat munculnya ilham yang diperlukan.

 

BJ HABIBIE
 

Cara makan mereka seringkali memprihatinkan karena sibuk bekerja. "Namun, mereka menghasilkan karya gemilang karena darah di otaknya tetap berjalan dengan baik."

Di bagian lain pidatonya, Presiden Habibie mengajak seluruh masyarakat meniru keteladanan Nabi Muhammad SAW. "Keteladanan Nabi Muhammad sangat besar manfaatnya untuk kita renungkan dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat kita," kata dia.

Presiden juga menambahkan, sebagai bangsa yang sedang membangun, bangsa Indonesia perlu meningkatkan kerja keras untuk mencapai kemajuan. "Kita juga perlu membekali diri dengan semangat dan keyakinan bahwa apa yang kita perjuangkan bersama adalah benar. Sebagai bangsa yang bercita-cita membangun bangsa yang demokratis, kita perlu meningkatkan kedewasaan untuk menyelesaikan persoalan kita dengan jalan musyawarah," katanya, seraya menambahkan bahwa bangsa Indonesia semestinya dapat bertindak secara bijaksana untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

Habibie juga mengingatkan masyarakat Indonesia kini terus bergerak, tuntutan dan aspirasi masyarakat juga makin berkembang. Itu semua berkat makin meluasnya pendidikan dan mudahnya mendapat informasi dari berbagai sumber.

"Dalam suasana seperti ini, tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali harus terus meningkatkan keterbukaan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," katanya. "Dan, ajaran Islam memang mendorong kita untuk bersikap terbuka dan demokratis."

Selain itu, perlu juga dikembangkan sikap syukur dan menjauhkan sikap kufur dalam menerima cobaan maupun rahmat dan berkat.

Sebelumnya, tampil Menteri Agama Malik Fadjar memberi sambutan dan disusul ceramah uraian hikmah Maulid oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Dalam ceramahnya, Sri Sultan, antara lain, meminta pemerintah terus mengusut pelaku kerusuhan yang dilakukan secara terorganisasi.

Menurut Sultan, kerusuhan yang lalu itu jelas dilakukan bukan oleh mereka yang benar-benar Muslim. Ia juga meminta kebenaran ditegakkan karena kebenaran sering dibelokkan untuk kepentingan tertentu.

Sri Sultan juga menegaskan bahwa musuh utama saat ini yang harus dihadapi bersama pada era Reformasi ini adalah memerangi kebodohan, kemiskinan, radikalisme, di samping kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Habibie Sebagai Jawaban Kehausan Indonesia

Habibie juga menganggap lumrah perbedaan pendapat.

SELENGKAPNYA

Nama BJ Habibie di Hati Masyarakat Timor Leste

Habibie dinilai sebagai seorang pemimpin yang memiliki rasa simpati dan kemanusiaan yang tinggi.

SELENGKAPNYA

Gagasan Habibie Universal dan tak Lekang oleh Waktu 

Pemerintah diharapkan semakin sadar akan pentingnya peran ilmu pengetahuan dan inovasi.

SELENGKAPNYA