Jurnal Haji
Makanan Jamaah Dipastikan Penuhi Standar
Daker Makkah akan mengecek makanan secara keseluruhan sebelum didistribusikan ke jamaah.
A SYALABY ICHSAN dari Madinah, Arab Saudi
MAKKAH — Seksi Konsumsi Daker Makkah PPIH Arab Saudi memastikan kualitas makanan yang dikonsumsi jamaah haji Indonesia memenuhi standar baik dari sisi gizi maupun rasa. Pengawas Katering Daker Makkah Rusna Purnama mengatakan, makanan yang dimasak oleh penyedia perusahaan katering akan melewati proses food taster sebelum disajikan atau diberikan kepada jamaah.
Hal tersebut wajib dilakukan sebagai bentuk quality control agar kualitas makanan tetap terjaga. Menu jamaah haji di Makkah juga bercita rasa nusantara seperti makanan jamaah di Madinah.
"Sebelum didistribusikan ke jamaah, makanan yang disajikan penyedia layanan layanan akan dicek. Sampel makanan akan dikirim ke daker dan sektor," kata Rusna saat peninjauan dapur katering Raghaeb di Syaukiah, Makkah, Selasa (14/6) WAS.
Pihak daker dan sektor akan mengecek secara keseluruhan, mulai dari tingkat kematangan, rasa, hingga tekstur. Jika makanan layak dan aman dikonsumsi, maka langsung didistribusikan kepada jamaah. Namun apabila tidak layak saat food taster, maka makanan yang disajikan penyedia katering akan ditangguhkan.
"Kami berharap jauh dari basi," ujarnya.
Jamaah haji Indonesia akan mendapatkan total layanan konsumsi atau makan sebanyak 119 kali. Mereka mendapatkan 75 kali layanan konsumsi di Makkah, 27 kali di Madinah, dan 16 kali di Arafah-Mina-Muzdalifah (Armuzna). Di Makkah, jamaah mendapatkan tiga kali makan yakni sarapan, makan siang, dan makan malam. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan kelengkapan konsumsi antara lain kopi, teh, gula, saus sambal, kecap, sendok, dan gelas.
Raghaeb yang berlokasi di Syaukiah, Makkah, menjadi salah satu dari 31 perusahaan penyedia layanan konsumsi untuk jamaah haji Indonesia di Makkah. Perusahaan ini ditugaskan menyediakan makanan pagi dan siang untuk jamaah haji Indonesia.
Pemilik katering Raghaeb Ahmad Abdallah Quwair berkomitmen menyediakan makanan dengan cita rasa nusantara sesuai kesepakatan dengan Pemerintah Indonesia. "Kami berkomitmen yang paling utama melayani jamaah haji, keuntungan nomor dua,” kata Ahmad.
Pihaknya akan selalu mengevaluasi layanan konsumsi untuk jamaah haji Indonesia. Jika ada catatan akan terus diperbaiki.
Menurut Ahmad, Raghaeb akan mengikuti semua aturan yang ditetapkan Pemerintah Indonesia, mulai dari menu makanan hingga juru masak dari Indonesia. "Juru masak dari Indonesia, tidak mau negara lain. Kami bangga bisa melayani jamaah haji Indonesia," ujarnya.
Dalam pantauan Tim MCH, Raghaeb memiliki fasilitas dapur yang lengkap. Untuk ukurannya pun semua serbabesar, dari panci, tempat memasak nasi, hingga penggorengan. Terdapat pula gudang-gudang penyimpanan bahan baku yang berasal dari Indonesia seperti bumbu dapur, beras, minyak goreng, hingga ruang pendingin daging bersuhu minus 18 derajat Celsius sehingga kualitasnya terjaga.
Proses masak pun terjadwal hingga distribusi ke jamaah haji. Untuk makanan pagi, para juru masak di dapur katering tersebut memulai persiapan dari pukul 22.00 dan makan siang pukul 04.00 WAS. Sementara proses distribusi dilakukan dua jam sebelum jadwal makan, setelah sebelumnya dilakukan food taster oleh tim pengawas katering.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Presiden: Amankan Kebutuhan Pangan Nasional
Presiden mengingatkan soal ancaman krisis pangan yang membayangi berbagai negara saat ini
SELENGKAPNYAMerenungi Hijrah Nabi dari Bus Ber-AC
Nabi Muhammad SAW harus hijrah menempuh perjalanan hingga 450 kilometer dengan berkendara unta.
SELENGKAPNYABerbakti untuk Negara, Melayani Jamaah Sepenuh Hati
Dia termotivasi untuk melayani para jamaah haji.
SELENGKAPNYA