Jamaah haji Indonesia gelombang 1 usai menunaikan ibadah shalat Zuhur berjamaah di Masjid Nabawi, Selasa (14/6/2022). | A Syalaby Ichsan/Republika

Kabar Utama

Saudi Longgarkan Penggunaan Masker

Kebanyakan jamaah haji Indonesia terpantau masih patuh menggunakan masker.

A SYALABY ICHSAN dan ALI YUSUF dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mencabut mandat penggunaan masker di dalam ruangan. Pengumuman kebijakan tersebut disampaikan ketika Kerajaan tengah bersiap untuk menyambut sekitar 850 ribu peziarah dari luar negeri, yang akan berpartisipasi dalam ibadah haji 2022.

Keputusan itu disampaikan bahkan ketika jumlah infeksi Covid-19 terus naik melewati 1.000 kasus baru per hari, setelah mencapai posisi terendah dua digit hanya dua bulan lalu. Kemarin, kasus harian di Arab Saudi tercatat mencapai 1.188 kasus baru. Sehari sebelumnya, ada 905 orang yang terinfeksi Covid-19. Tren kenaikan ini terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir di Saudi.

Dilansir di Aljazirah, Selasa (14/6), menurut aturan terbaru, pemakaian masker masih diperlukan di tempat-tempat suci Islam, baik di Makkah dan Madinah, tempat peziarah berkumpul untuk beribadah. Adapun penyelenggara acara dan festival dapat terus meminta pengunjung menggunakan masker jika diinginkan.

photo
Jamaah haji Indonesia usai menunaikan ibadah shalat Zuhur berjamaah di Masjid Nabawi, Selasa (14/6/2022). kebanyakan jamah haji Indonesia masih mengenakan masker di Tanah Suci. - (A Syalaby Ichsan/Republika)

Kerajaan juga menghapuskan aturan yang mengharuskan menunjukkan bukti vaksinasi pada aplikasi seluler yang diperlukan saat akan memasuki tempat-tempat tertentu, menghadiri beberapa acara, maupun menggunakan pesawat. Dalam beberapa bulan terakhir, aturan penggunaan masker dan penggunaan aplikasi pemantauan kesehatan ini jarang diterapkan.

Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Enny Nuryanti mengaku belum mengetahui kebijakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang mencabut aturan penggunaan masker di dalam ruangan. Meski demikian, Enny tetap mengimbau jamaah haji Indonesia mengenakan masker selama berada di Tanah Suci. Terlebih, bagi jamaah gelombang pertama yang sedang beribadah di Masjid Nabawi, Madinah.

“Kita tetap mengimbau agar mengenakan masker karena kan kita enggak tahu peluang penyebaran virusnya. Jamaah yang datang dari berbagai negara,” ujar dia di Madinah, Selasa (12/6).

Enny menjelaskan, pihak KKHI juga telah membekali setiap jamaah dua boks masker di Embarkasi masing-masing sebelum berangkat. Dia meminta agar jamaah mengenakan masker tersebut meski Saudi sudah tidak mewajibkan. Di Masjid Nabawi, kebanyakan jamaah haji Indonesia terpantau masih patuh menggunakan masker saat menjalankan ibadah shalat fardhu dalam rangkaian ibadah Arbain.

Menurut pengamatan Republika sejak tiba di Jeddah awal Juni lalu, para petugas imigrasi bandara yang memeriksa orang-orang yang baru datang dari luar, terlihat tidak semuanya memakai masker. Begitu pun juga dengan pengunjung. Namun, pengunjung dari luar Saudi yang tidak mengenakan masker juga tak ditegur petugas.

Kelonggaran pemakaian masker juga terlihat di Masjidil Haram Makkah Arab Saudi. Pengunjung dan juga warga setempat yang bekerja sebagai petugas di sekitar Masjidil Haram justru banyak yang tidak memakai masker dibandingkan yang menggunakan. Orang tua, remaja, bahkan anak-anak di Saudi sebagian besar tidak menggunakan masker.

Hal yang sama juga terjadi di daerah Harra Zakriyah, Prince Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, tempat Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Selama mata memandang, banyak orang Arab Saudi maupun pendatang tidak menggunakan masker. Namun, Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tetap menggunakan masker dan mengimbau jamaah haji Indonesia tetap bermasker.

Tiba di Makkah

Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan, fase kedatangan jamaah haji di Makkah Al-Mukarramah sudah berlangsung dua hari. Ada 3.154 jamaah yang telah diberangkatkan dari Madinah dan saat ini sudah tiba di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW.

“Jamaah yang telah diberangkatkan dari Madinah dan tiba ke Makkah sampai saat ini sebanyak delapan kloter dengan jumlah 3.154 (orang),” kata Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Akhmad Fauzin.

Ia mengatakan, jamaah yang diberangkatkan pada gelombang pertama ini akan berada di Makkah sampai dengan puncak haji (Arafah–Muzdalifah–Mina) untuk kemudian kembali ke Tanah Air. Sementara itu, PPIH telah menyiapkan layanan akomodasi jamaah haji Indonesia selama di Makkah.

“Setiap akomodasi tersedia fasilitas kamar tidur dengan kamar mandi di dalam, ruang makan, mushola, mesin cuci, dan tempat menjemur pakaian,” jelas Fauzin yang juga Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag.

Ia menambahkan, disiapkan juga petugas kebersihan dan petugas keamanan akomodasi. Jamaah haji juga akan mendapatkan air zamzam dan air mineral satu liter per orang setiap harinya. Fauzin menegaskan, kualitas layanan akomodasi jamaah haji Indonesia setara dengan hotel bintang tiga.

Untuk memudahkan aktifitas jamaah beribadah di Masjidil Haram, Fauzin mengatakan, pemerintah telah menyediakan bus shalawat. Yaitu bus yang siap mengantar jamaah ke dan dari Masjidil Haram. Layanan ini beroperasi selama 24 jam, sehingga jamaah tidak perlu khawatir dan tidak perlu memaksakan diri dengan berjalan kaki atau naik taksi.

“Jangan lupa pesan kami, kenali hotel atau akomodasinya, catat dan ingat-ingat nomor akomodasinya serta bus shalawatnya,” ujarnya.

Daker Madinah Tambah Petugas

Kadaker Madinah PPIH Arab Saudi, Amin Handoyo, menyatakan, pihaknya akan menambah petugas baru untuk menguatkan layanan jamaah di Madinah. Ada sebanyak 70 petugas yang akan diberangkatkan dari Jakarta. Ada 241 petugas PPIH Arab Saudi yang bertugas di Madinah, yang terdiri atas petugas rekrutmen Jakarta dan tenaga pendukung rekrutmen di Saudi.

Amin mengungkapkan, para petugas itu akan ditempatkan di berbagai sektor. Menurut dia, ada berbagai layanan yang memerlukan tambahan tenaga dari petugas, mengingat saat ini sudah memasuki peak season.

“Termasuk di Bir Ali yang butuh sumber daya karena memang sudah mulai mendorong jamaah ke Makkah,” ujar Amin saat memberikan sambutan apel pagi di kantor Daker Madinah, Madinah, Syar’i Syuhada, Madinah, Arab Saudi, Selasa (14/6).

Hingga Selasa, ada sekitar 5.000 jamaah dari 15 kloter yang didorong dari Madinah ke Makkah. Mereka akan mengambil Miqat di Bir Ali untuk berniat umrah wajib di Masjidil Haram, Makkah. Petugas di Bir Ali akan memastikan jamaah tidak tertinggal dan sudah berniat umrah. Namun, menurut Kepala Sektor Bir Ali Daker Madinah Aruji Maswatu, sumber daya mereka memang hanya 15 orang.

Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah memasang plang nama baru di dinding bagian luar yang menjorok ke jalan raya. Papan nama bertuliskan Kantor Urusan Haji Madinah tersebut dipasang agar memudahkan jamaah haji dan rekanan kerja,  untuk mengenali kantor yang terletak di sekitar Jalan Syar’i Syuhada.

photo
Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) membantu calon haji kloter pertama dari embarkasi Jakarta Bekasi setibanya di Bandar Udara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA), Madinah, Sabtu (4/6/2022). - (ANTARA FOTO/HO/Media Center Haji 2022)

Sekretaris Daker Madinah, Abdillah menjelaskan, plang nama baru dipasang mengingat kantor Daker Madinah memang baru saja pindah pada Februari tahun ini. Sebelumnya, Daker Madinah ada di dekat mal Top Ten yang lebih dekat dari Masjid Nabawi. “Ini juga untuk sosialisasi jika kantor baru kita berada di Syahid Syuhada, yang baru pindah pada Februari lalu,” ujar Abdillah.

Abdillah menjelaskan, kantor Daker Madinah berfungsi untuk koordinasi dan sosialisasi berbagai fungsi layanan kepada sektor dan jamaah. Selain itu, kantor ini merupakan tempat tinggal dan bekerja para petugas yang ada di Daker Madinah.

Kantor ini memiliki kapasitas 124 kamar yang bisa dihuni oleh 380 orang. “Plang ini juga dipasang agar jamaah tidak keliru karena ada juga yang tersasar,” kata dia.

Batasi aktivitas

Hingga Selasa (14/6), sudah ada tiga jamaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia. Bawuk binti Karso (58 tahun) menjadi jamaah ketiga yang meninggal dunia di Arab Saudi pada Senin (13/6). Bawuk menyusul jamaah haji yang meninggal dunia sebelumnya atas nama Suhati binti Haji Rahmat Ali (64) dan Bangun Wahid Lubis (59).

“Tiga jamaah haji Indonesia dilaporkan meninggal dunia di Arab Saudi. Ketiganya diketahui memiliki penyakit jantung,” kata Muhaimin Munizu Hawi, dokter jaga KKHI Madinah.

Muhaimin menuturkan, berdasarkan pengamatannya, kelelahan menjadi faktor utama pemicu kekambuhan penyakit jantung yang dialami oleh ketiga jamaah haji. Jadi, mereka mengalami serangan jantung yang berujung kematian. 

“Belajar dari ketiga kasus tersebut, jamaah tidak boleh memaksakan diri untuk melakukan aktivitas berlebihan. Apalagi, bagi jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit jantung,” ujarnya.

Muhaimin mencontohkan, berdasarkan hasil rekam medik dari klinik kesehatan Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Suhati asal embarkasi JKG01, meninggal dunia akibat serangan jantung. Ini dibuktikan dengan hasil rekam jantung yang menunjukkan adanya gangguan irama jantung mengancam nyawa, sesaat setelah kedatangan pada 10 Juni 2022.

“Faktor kelelahan selama di embarkasi dan selama penerbangan, memicu timbulnya hal tersebut,” ujarnya.

 
Kelelahan menjadi faktor utama pemicu kekambuhan penyakit jantung yang dialami jamaah haji.
 
 

Hal yang sama terjadi pada jamaah kedua atas nama Bangun Wahid Lubis, asal embarkasi PDG 04, yang ditemukan pingsan mendadak di hotel pemondokan setibanya shalat Ashar di Masjid Nabawi. Lagi-lagi faktor kelelahan akibat banyak aktivitas berlebih yang dilakukan jamaah menjadi penyebab kematian.

“Jarak tempuh yang cukup jauh di tengah cuaca yang ekstrem menjadi pemicu utama serangan jantung mendadak pada jamaah ini,” katanya. Muhaimin menceritakan, walaupun sempat mendapatkan penanganan sebelum dilarikan ke rumah sakit Arab Saudi, nyawa Bangun Lubis tidak tertolong. 

Suami Bawuk, Asmawi Dul Azis, mengatakan, sebelum dilarikan ke KKHI Madinah, istrinya sudah tiga kali bolak-balik Masjid Nabawi dalam satu hari itu. Selanjutnya, Bawuk bersama rombongan ikut berziarah ke tempat-tempat bersejarah di Madinah. “Ke Nabawi sudah tiga kali, ziarah ke Masjid Kuba, dan kebun kurma,” katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Jamaah Ditempatkan Berdasarkan Zonasi

Jamaah haji gelombang pertama dari Madinah ditempatkan di Makkah berdasarkan sistem zonasi.

SELENGKAPNYA

‘Jangan Gegabah Menangani Pengalihan Honorer’

Penghapusan tenaga honorer di instansi pemda tidak bisa dilakukan secepatnya pada 2023 dan diseragamkan waktunya.

SELENGKAPNYA

Ketika Lengkung Kuning McDonald's Raib di Rusia

McDonald's menjual semua restorannya setelah beroperasi di Rusia selama lebih dari 30 tahun, menyusul invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari.

SELENGKAPNYA