Muhammad Lutfi (kanan) bersiap meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai pengumuman menteri-menteri baru oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (22/12/2020). | Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Kisah Dalam Negeri

Sinyal Reshuffle Menguat, Menteri Dipanggil

Reshuffle atau perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Jokowi menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

OLEH DESSY SUCIATI SAPUTRI, FEBRIANTO ADI SAPUTRA

Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah menteri dan tokoh ke Istana Presiden, Jakarta, Selasa (14/6). Dari pantauan di lapangan, sejumlah menteri yang hadir di Istana, yakni Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri ATR Sofyan Djalil, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan juga mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Mereka tampak tiba sekitar pukul 17.00 WIB di Istana Kepresidenan Jakarta. Kedatangan mereka ini di tengah santernya isu perombakan kabinet atau reshuffle.

Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat tiba menyampaikan dirinya mendapatkan panggilan secara mendadak untuk datang ke Istana. Namun, ia mengakui belum mengetahui apa yang akan dibahas dalam pertemuan ini.

"Baru saja makanya saya ngebut," kata Hadi kepada wartawan.

photo
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto - (Republika/Putra M. Akbar)

Sementara Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil juga mengaku tak mengetahui maksud dari pertemuan ini. "Nggak tahu, nggak tahu tunggu aja nanti. Tanya Pak Presiden. Nggak, ada rapat saja kali," ujarnya.

Tak lama berselang, Mendag Lutfi kemudian keluar dari Istana pada pukul 17:42 WIB. Kepada wartawan, ia hanya menjawab singkat pertanyaan wartawan. "Apaan?" kata Lutfi dengan muka merah menyala tanpa senyuman sedikit pun.

Menurut Wakil Presiden Ma'ruf Amin, pergantian kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Jokowi. "Oh itu tunggu saja Presiden itu, itu urusannya Presiden nanti," ujar Wapres ketika ditanya wartawan di sela kunjungan kerja ke Bangka Belitung, Selasa (14/6).

photo
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kiri) saat upacara pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). - (Laily Rachev/ANTARA FOTO)

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan, reshuffle atau perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Jokowi menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Sebab, pemerintahan Presiden Jokowi masih akan berjalan dua tahun lagi.

“Ya itu kewenangan sepenuhnya Presiden mau kapan, orangnya dari mana, partainya apa, kebutuhannya apa, Presiden yang tahu. Karena pemerintahan ini masih dua tahun lagi. Sehingga dengan kebutuhan dan kecepatan itu Presiden yang memutuskan,” ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/6).

Kabar perombakan kabinet ini kembali santer beredar dalam beberapa hari terakhir. Nama Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan maupun Sekjen PAN Eddy Soeparno pun dikabarkan akan masuk ke dalam kabinet. Terkait kabar tersebut, Pramono enggan memberikan tanggapannya.

“Pak Luhut paling kredibel,” ujarnya.

photo
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kiri) berfoto bersama saat melakukan pertemuan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto mengaku telah mendengar informasi terkait perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Partainya mengaku telah menyiapkan sosok untuk mengisi nama yang akan diganti Presiden Jokowi.

"Kami mendengar informasi yang sangat kuat hari ini, kemungkinan reshuffle segera dilaksanakan. Kami telah menyiapkan kader," ujar Bima di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (14/6).

Menanggapi kabar PAN akan mendapatkan jatah menteri dari Jokowi, Wakil Sekjen PDIP, Arif Wibowo, tak mempersoalkan. "Baik-baik saja itu kewenangan presiden, prerogratif presiden ya, presiden mau ambil siapa saja boleh. Itu kewenangan presiden," kata Arif di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Selasa (14/6).

Terkait bagaimana hubungan antarpartai, menurutnya, hal itu bergantung bagaimana presiden mengomunikasikannya. Namun, PDIP tidak mempersoalkan siapa saja yang akan gabung ke dalam kabinet. "Kami semua PDIP ora popo (tidak apa-apa)," ujarnya.

PDIP yakin tidak tak ada menteri dari partainya yang terkena reshuffle. Menurutnya tidak mungkin jatah kursi menteri PDIP berkurang. "Itu pasti mustahil," ucapnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Vaksinasi PMK Ternak Dimulai Hari Ini

Vaksin impor asal Prancis yang dipesan sebanyak 3 juta dosis.

SELENGKAPNYA

Kasasi KPK Ditolak MA, Samin Tan Bebas

Tiga Hakim Agung bertindak sebagai Majelis Hakim dalam pengajuan kasasi itu.

SELENGKAPNYA

Perjalanan Ekstrem Fauzan, Bersepeda Menuju Makkah

Fauzan berangkat dari Indonesia pada 4 November 2021.

SELENGKAPNYA