Nusantara
Vaksinasi PMK Ternak Dimulai Hari Ini
Vaksin impor asal Prancis yang dipesan sebanyak 3 juta dosis.
JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan akan memulai vaksinasi massal penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk hewan ternak mulai Selasa (14/6) di Pasuruan, Jawa Timur. Kementan bakal menggunakan vaksin impor asal Prancis yang telah dipesan sebanyak 3 juta dosis.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan, vaksin impor tersebut telah masuk pada tahap pertama pada Ahad (12/6) lalu. Ia tak menjelaskan detail dosis yang telah tiba itu, namun dalam gelombang pertama ditargetkan sebanyak 800 ribu dosis.
"Saat ini tahap pertama vaksin telah tiba melalui Bandara Soekarno Hatta. Dengan tibanya vaksin ini, vaksinasi perdana secara nasiona direncanakan dimulai besok, 14 Juni 2022 sesuai dengan peta sebaran PMK," kata Kuntoro dalam jumpa pers, Senin (13/6).
Kuntoro menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi itu nantinya akan bekerja sama dengan posko-posko tanggap darurat di setiap daerah. Namun, vaksinasi massal diprioritaskan untuk hewan sehat berisiko tinggi tertular yang ada di sentra-sentra pembibitan.
Sementara menggunakan vaksin impor, Kementan melalui Pusat Veteriner Farmat (Pusvetma) di Surabaya juga sedang mempersiapkan vaksin lokal. Ditargetkan produksi vaksin lokal akan selesai pada akhir Agustus mendatang.
Kuntoro mengatakan, Kementan juga telah melakukan pengiriman logistik kesehatan berupa obat-obatan, vitamin, disinfektan, hingga alat pelindung diri kepada beberapa daerah yang terjangkit. Pelatihan kepada para otoritas veteriner di daerah juga sudah dilakukan untuk membantu penanganan PMK.
Berdasarkan data Kementan, tercatat hingga Senin (13/6), sebanyak 151.541 ekor ternak tertular PMK. Ratusan ribu ternak yang tertular itu tersebar di 180 daerah di 18 provinsi. Adapun, berdasarkan data terbaru dilansir dari siagapmk.id, terdapat pula ternak yang dinyatakan sembuh dari PMK sebanyak 40.707 ekor. Hewan ternak potong bersyarat sebanyak 895 ekor dan 698 ekor dinyatakan mati akibat PMK.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang menyatakan, pengangkutan ternak untuk kebutuhan hewan kurban di perayaan Idul Adha hanya dilakukan dari yang masih bebas PMK. Sebagai contoh, dari wilayah sentra di NTT mau NTB ke Jakarta.
Adapun, pengangkutan dilakukan melalui laut hingga ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Selanjutnya diperbolehkan melalui jalur darat hingga ke Jakarta. Khusus jalur darat itu, pihaknya memastikan akan dilakukan pengawasan secara ketat dengan penyemprotan disinfektan.
Sebelum diberangkatkan dari daerah asal, ternak juga dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari. Namun, ketika tiba di kota tujuan tidak perlu dilakukan karantina. "Kecuali untuk sapi impor, itu dilakukan karantina dua kali di daerah asal dan daerah kita masing-masing 14 hari," kata Bambang.
Anggota Komisi IV DPR RI Sutrisno mengingatkan agar realokasi anggaran tahun Kementan 2022 sebesar Rp 180,78 miliar untuk percepatan penanganan wabah PMK tidak digunakan sebagai bancakan proyek.
Hal ini terkait pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Tahun 2023 yang nantinya akan disetujui.
Sutrisno meminta realokasi anggaran tersebut harus digunakan untuk semestinya menyelamatkan hewan ternak dari wabah PMK. “Skema kita menangani PMK ini pemanfaatan anggaran yang begitu besar ini. Mohon dirancang dengan sebaik-baiknya agar tidak lagi terjadi pembiasaan penggunaan anggaran," kata Sutrisno dalam rapat kerja Komisi IV DPR, Senin.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini ingin Kementan bersikap tegas dengan penanganan PMK di Indonesia. Oleh karena itu, keterbukaan dalam pemanfaatan anggaran, jelas legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat IX tersebut, perlu dilakukan Kementan sehingga Komisi IV DPR RI dapat mengawasi efektivitas dari setiap program yang dicanangkan, khususnya penanganan wabah PMK.
Pedagang nakal
Sementara, Pasar Hewan Sokaraja dan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, ditutup selama dua pekan akibat masih banyaknya para pedagang nakal yang membawa sapi sakit atau suspek PMK ke dalam pasar. Kedua pasar hewan tersebut ditutup hingga 18 Juni 2022 mendatang.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas (Dinkanak), Sulistiono mengatakan, sebelumnya pasar hewan tidak ditutup karena tidak ada jaminan perdagangan ternak di luar pasar tidak akan terjadi. "Tapi kenyataannya masih banyak pedagang yang tidak komitmen dan tidak bekerjasama dengan kita, sapi yang sakit malah dibawa ke pasar. Makanya kami tutup," ujar Sulistiono, Senin.
Ia mengatakan, saat akan ditutup, kasus positif PMK baru mencapai enam ekor sapi. Akan tetapi, yang dikhawatirkan, tingkat penyebarannya yang cepat apabila ada suspek PMK dicampur dengan sapi yang sehat.
Menurutnya, para pedagang nakal tersebut umumnya makelar untuk sapi kurban, dan berasal dari luar Banyumas, seperti Banjarnegara dan Purbalingga. Pedagang sapi dari Banjarnegara umumnya memiliki sapi yang berasal dari Jawa Timur, pusat penyebaran virus PMK.
Para pedagang lokal justru banyak melaporkan kecurangan mereka karena khawatir sapi mereka tertular oleh sapi sakit yang berasal dari luar.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Stagflasi dan Anomali Ekonomi Syariah
Dalam keadaan stagflasi, pelaku bisnis memiliki dua tantangan besar.
SELENGKAPNYAAntisipasi Ancaman Krisis Pangan Global
Diversifikasi ke pangan lokal menjadi salah satu solusi ancaman krisis pangan bagi Indonesia.
SELENGKAPNYAJamaah Haji Bergerak ke Makkah
Sebanyak 753 jamaah haji RI gelombang satu mulai diberangkatkan ke Makkah.
SELENGKAPNYA