Jurnal Haji
Akomodasi di Madinah Siap 100 Persen
Jamaah diminta mewaspadai kemungkinan kriminalitas meski di Tanah Suci.
OLEH A SYALABI ICHSAN dari Madinah
MADINAH -- Jamaah calon haji Indonesia yang saat ini berada di Madinah akan mendapatkan pemondokan di wilayah Markaziah. Lokasi terjauh sekitar 500 meter dari Masjid Nabawi.
Kepala Sektor 1 Madinah Ramlan Sudarto mengatakan, fasilitas akomodasi tersebut sudah digunakan oleh jamaah kloter pertama yang tiba pada Sabtu (4/6) waktu setempat. "Sejauh ini akomodasi sudah siap 100 persen. Akomodasi sudah hotel bintang tiga,” kata dia, Sabtu (5/6).
Dia menyebut, petugas sudah mengecek semua fasilitas yang ada di penginapan. “Sudah aman semuanya sehingga diharapkan jamaah bisa menjalankan ibadahnya dengan nyaman dan khusyuk selama menjalankan ibadah Arbain," ujar Ramran.
Sesampainya di Madinah, jamaah kloter satu ditempatkan di Tabah Tower Hotel di Sektor 1 yang berada di wilayah Syimaliyah. Hotel ini berjarak hanya sekitar 300 meter dari Masjid Nabawi. Hotel berkapasitas 1.526 tempat tidur tersebut memiliki jumlah 329 kamar.
Setiap kamar ditempati tiga sampai lima orang jamaah, tergantung tempat tidur yang tersedia. Kamar itu dilengkapi satu kamar mandi dengan sarana lengkap, termasuk air panas untuk mandi. Fasilitas lainnya adalah Wi-Fi dan tempat makan para jamaah.
Ramlan mengatakan, pelayanan di sana cukup baik sehingga jamaah bisa tenang beristirahat. “Harus diakui akomodasi memang menjadi ujung tombak keberhasilan sektor dalam memberikan pelayanan kepada jamaah," kata Ramlan.
Terkait protokol kesehatan, Ramlan mengatakan, tidak ada ketentuan khusus. Meski demikian, dia bersama petugas kesehatan pendamping jamaah terus mengedukasi soal protokol kesehatan. Dia berharap jamaah menerapkan prokes seperti di Tanah Air.
Jamaah asal Cirebon, Amelia (54 tahun), puas terhadap fasilitas akomodasi yang didapatkannya. Jamaah asal Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 1) ini menginap di Hotel Andalusia 3. Dalam satu kamar, dia menginap bersama tiga jamaah lainnya.
Di kamarnya, Amelia bisa menikmati fasilitas air dingin dan panas, AC, dan spring bed. "Alhamdulillah nyaman," ujarnya, Ahad (5/6).
Waspada
Daker Madinah Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan lima pos jaga di sektor khusus Masjid Nabawi, Madinah. Pada setiap sektor tersebut, pihak daker akan menempatkan tenaga kesehatan dan tenaga perlindungan jamaah (TNI/Polri) yang siap untuk membantu jamaah.
Ketua Seksi Perlindungan Jamaah Daker Madinah PPIH Arab Saudi, Harun Al Rasyid, mengatakan, lima pos tersebut ditempatkan di lima pintu Masjid Nabawi. Pos tersebut yakni pos utama di Pagar 332, pos dua di Pagar 328, pos tiga di Pagar 306, pos empat di Pagar 358 (Baqi'), dan pos lima di Raudhah.
“Ada di setiap titik pintu gerbang Masjid Nabawi untuk pelayanan Masjid Nabawi," ujar Harun saat ditemui di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Ahad (5/6).
Untuk pos Raudhah, pihaknya bekerja sama dengan tim pengamanan Masjid Nabawi, terutama untuk jamaah perempuan yang disebut Abla. Harun mengimbau jamaah memiliki kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi meski berada di Tanah Suci. Dia menjelaskan, beragam jenis penjambretan dan penipuan kerap terjadi di area Masjid Nabawi.
Modus operandi yang biasa dilakukan para pelaku kriminal tersebut, yakni mereka akan mendekati dengan alasan mengantar jamaah ke pemondokan. Biasanya, mereka mengincar jamaah lansia yang terpisah dari rombongan. Harun menjelaskan, banyak di antara pelaku adalah warga Indonesia.
"Mereka mendekati dengan alasan mengantar ke pemondokan, padahal hendak melakukan tindakan yang merugikan jamaah," kata dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Dinasti-Dinasti Kecil di Andalusia Mengawali Era Taifa
Era Taifa bermula sejak runtuhnya pengaruh Umayyah di Iberia abad ke-11.
SELENGKAPNYAEra Taifa di Andalusia
Pudarnya pengaruh Kekhalifahan Umayyah di Spanyol abad ke-11 mengawali babak sejarah kelam.
SELENGKAPNYAWijbrands, Pers Pribumi, dan Tuli Hindia Timur
Wijbrands telah mendapat cap sebagai pelopor jurnalistik di Hindia Belanda.
SELENGKAPNYA