Nasional
Surya Paloh: Bung Erick Rising Star
Nasdem berencana menggelar rakernas menjaring kandidat capres-cawapres.
JAKARTA—Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyambut baik kehadiran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam acara Silaturahmi Nasional bertajuk 'Kita Pancasila: Pancasila Menjawab Tantangan Zaman' di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta, Kamis (2/6).
Di hadapan kader dan sayap organisasi yang hadir, Surya menyebut sosok Erick sebagai rising star. "Begitu juga Bung Erick Thohir tokoh muda kita, rising star yang kita harapkan bisa memperkokoh nilai-nilai Pancasila ini ke depan bergelut dalam perjuangan ke depan bersama dengan Saudara-Saudara," kata Surya, Kamis (2/6).
Dalam pidatonya, Surya menyampaikan Bangsa Indonesia memerlukan kehadiran seluruh anak bangsa untuk menjaga semangat Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Ia menuturkan, Pancasila saat ini dihadapkan dengan tantangan zaman.
"Pancasila dalam tantangan zaman adalah tepat sekali kenapa tidak karena para founding father bangsa ini telah menemukan hasil kontemplasi, menggali butir-butir pemikiran apa yang kita kenal sebagai ideologi Pancasila," ujarnya.
Surya juga mengatakan Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa. Indonesia sebagai suatu bangsa yang terdiri dari beragam etnik suku, agama, tidak mudah untuk dipersatukan.
"Kita bersyukur kita memiliki alat pemersatu yang disebut Pancasila, maka kekuatan sila 1, 2, 3, 4, 5, inilah seharusnya yang menjadi dasar-dasar pemikiran kita, dalam kehidupan keseharian kita tidak hanya terbentur kepada sebuah dialektika romantika dan retorika, dia harus menjadi way of life apa yang dikatakan oleh Bung Karno, way of thinking kita," tegasnya.
Wakil Ketua DPR dari Fraksi Nasdem, Rachmat Gobel juga memuji peran Menteri BUMN Erick Thohir dalam membangkitkan ekonomi lokal dan produk dalam negeri. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Erick, keberpihakan terhadap sektor UMKM menjadi salah satu prioritas utama Kementerian BUMN.
Politikus Nasdem itu menilai, Erick tak hanya mampu menyediakan bantuan permodalan atau pendampingan semata, melainkan juga menciptakan akses pasar yang berkualitas melalui pusat perbelanjaan Sarinah.
"Saya juga ingin memberikan pujian buat Pak Erick Thohir supaya pada tahu, kalau bicara usaha kecil dan sebagainya, itu Sarinah bisa jadi karena Pak Erick Thohir. Beliau berhasil membawa produk desa sampai produk kota kita, itulah Sarinah sebagai showroomnya Indonesia," ujar Gobel di sela acara silatnas bidang sayap dan badan DPP Partai Nasdem, Kamis (2/6).
Ubah Sarinah
Sebelum direnovasi, lanjut Gobel, Sarinah sering dipandang sebelah mata. Menurut Gobel, Sarinah yang lama tidak mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan modern lain seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia, atau Thamrin City. Gobel menyebut pusat perbelanjaan tertua di Indonesia itu bahkan kerap dituding menjual barang palsu.
"Yang tadinya Sarinah jualan barang enggak jelas, dibilang barang palsu karena ada Grand Indonesia, Plaza Indonesia, kalau batik murah ada Thamrin City. Di sini Pak Erick mengubah Sarinah, meski tidak gampang tapi di zaman Pak Erick bisa berubah sehingga menjadi potret produk lokal kita. Kalau ke Sarinah, itu karya Pak Erick. Ini salah satu pemimpin yang benar," kata Gobel disambut tepuk tangan dari sejumlah organisasi sayap partai politik, organisasi kepemudaan dan organisasi kemahasiswaan.
Erick sendiri mengapresiasi pujian dari Nasdem terhadap dirinya. Menteri BUMN mengatakan, pujian dari Nasdem justru membuatnya semakin instropeksi diri. "Karena makin banyak disanjung makin kepleset nanti hidup ya, jadi lebih baik kita nginjek tanah terus aja,” kata Erick di Nasdem Tower, Kamis.
Erick enggan merespons apakah pujian tersebut bentuk sinyal mengusung dirinya sebagai kandidat capres-cawapres dari Partai Nasdem terhadap dirinya. Ia meminta awak media untuk menanyakan hal tersebut langsung kepada Nasdem.
"Tanyakan ke Pak Surya ya. Kalau saya kan kembali, hari ini sebagai pembantu presiden, fokus kepada pekerjaan saya sebagai menteri BUMN," tegasnya.
Sementara, Partai Nasdem akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) pada 15-17 Juni 2022 mendatang di JCC Senayan, Jakarta. Ketua DPP Partai Nasdem, Teuku Taufiqulhadi mengaku rakernas bukan hanya sekadar menjaring capres 2024, tetapi juga menyatukan keterbelahan masyarakat.
“Karena itu pula nanti, kami akan menjaring calon presiden RI ke depan dalam semangat keikhlasan mencari formula untuk menyelesaikan persolan pembelahan bangsa ini," ujarnya.
KIB Bahas Capres 4 Juni
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengaku Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan menggelar pertemuan pada 4 Juni esok. Salah satu agenda pertemuan tiga partai Golkar, PAN, dan PPP ini adalah membicarakan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Halal bihalal sekaligus silaturahim nasional dan penandatanganan semacam MoU antara ketiga partai ini. Nah, di sana sudah dibicarakan agenda-agendanya apa, termasuk agenda pada saat membicarakan paslon capres-cawapres," ujar Doli di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/6).
Doli menambahkan KIB, ingin menunjukkan iklim politik yang baru dengan pengumuman kerja sama antara ketiga partai politik tersebut sejak awal. Tujuannya menyamakan pandangan untuk kemajuan Indonesia di masa depan. "Kita butuh waktu yang panjang untuk mendiskusikan dan meng-exercise, apa agenda kita ke depan, apa rencana dan program yang platformnya tentu kepentingan berbangsa dan bernegara. Nah itu sudah kita mulai," ujar Doli.
Dalam pertemuan tersebut, Partai Golkar juga akan menyampaikan pandangannya terkait Ketua Umumnya Airlangga Hartarto yang akan didorong sebagai capres. Meskipun PAN dan PPP dinilainya sudah tahu bahwa partai berlambang pohon beringin itu ingin mengusung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu. Airlangga yang didorong menjadi calon presiden merupakan hasil dari Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2019.
"Pak Zul dan Pak Suharso tahu bahwa Golkar capresnya adalah Pak Airlangga Hartarto," ujar Ketua Komisi II DPR itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengatakan bahwa koalisinya tak menutup peluang untuk mengusung sosok di luar ketiga partai tersebut. "Kita juga tidak menutup kemungkinan dari pihak luar, ya ada Anies, ada Ganjar, ada Erick, ada Ridwan Kamil, ada Khofifah," ujar Yandri, Selasa (31/5).
Capres Gerindra
Sementara, Gerindra secara mengejutkan mengaku tidak harus Ketua Umum Prabowo Subianto yang akan diusung sebagai capres mereka. Hal ini diungkapkan Prabowo sendiri usai menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Rabu (1/6) di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta.
Prabowo mengaku capres yang akan diusung Gerindra tidak harus dirinya, tetapi sosok yang sesuai dengan kriteria yang sudah disiapkan partai berlambang burung garuda. Menteri Pertahanan itu menegaskan, siapapun bisa menjadi calon presiden asalkan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Menurutnya, menjadi kewajiban setiap warga negara yang mampu fisik, intelektual, jasmani dan kondisi ekonomi wajib untuk menawarkan diri kepada negara dan bangsa.
“Jadi wajib. Nah ini yang ingin kita budayakan. Kita ingin anak-anak mudanya tadi itu harus berani menawarkan diri untuk mengabdi kepada bangsa dan negara," ujarnya.
Prabowo menuturkan, salah satu kriteria capres yang akan diusung Gerindra harus memiliki berpengalaman. "Kalau bisa yang berpengalaman," kata Prabowo.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Umat Diajak Menguatkan Persatuan dan Kebersamaan
Masyarakat diajak untuk mensyukuri Indonesia yang dijaga oleh nilai-nilai persatuan, kebangsaan, keislaman, dan Pancasila.
SELENGKAPNYARusia Kembali Tutup Pasokan Gas ke Eropa
Uni Eropa sepakat melakukan embargo parsial terhadap komoditas minyak Rusia.
SELENGKAPNYAGerindra-Nasdem Alot
PAN mengaku KIB masih terbuka untuk capres-cawapres dari luar koalisi.
SELENGKAPNYA