Kisah Mancanegara
Diplomasi Durian Ala PM Malaysia Ismail Sabri
Kewartawanan yang amanah dan bertanggung jawab merupakan aset penting dalam pembangunan negara dan bangsa.
OLEH NUR HASAN MURTIAJI
Suguhan durian terletak rapi di atas meja. Meja-meja melingkar dengan atap tenda menjadi tempat Perdana Menteri (PM) Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob menjamu sejumlah media asal Indonesia, termasuk wartawan Republika, Nur Hasan Murtiaji.
Sambil bersantap durian beragam jenis: musang king, udang merah, black thorn (durian hitam), PM Ismail Sabri melayani ngobrol-ngobrol santai dengan beberapa wartawan. Tidak ada jarak bersekat, tak ada ada pengawalan superketat sebagaimana pejabat teras pada umumnya. Cakap-cakap pun mengalir dengan topik pembicaraan yang ringan hingga serius.
PM Ismail Sabri menjamu sejumlah perwakilan media asal Indonesia dalam "Majlis Makan Tengah Hari YAB Perdana Menteri Bersama Pimpinan Media Indonesia", Senin (30/5), di Kantor Perdana Menteri, kawasan pusat pemerintahan Putrajaya, Malaysia.
PM Ismail Sabri tampak mencicipi durian musang king. Sesekali juga mengecap durian hitam yang disuguhkan.
View this post on Instagram
Siang hari itu, selama kurang lebih dua jam, PM Ismail menerima kunjungan wartawan Indonesia yang sehari sebelumnya menghadiri Hari Wartawan Nasional (Hawana) 2022. Jamuan makan durian merupakan penutup dari Majlis Makan Tengah Hari tersebut, yang sebelumnya diawali dengan makan siang.
Presiden Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia (Iswami) Indonesia Asro Kamal Rokan menjelaskan, Hawana tahun ini merupakan yang pertama digelar setelah dua tahun masa pandemi. "Hawana yang pertama diadakan pada 2018 dan di tahun berikutnya tidak terselenggara karena alasan dinamika politik di dalam negeri Malaysia dan baru terselenggara kembali pada tahun 2022 ini," kata Asro.
Pada Ahad (29/5), Hawana 2022 merumuskan Deklarasi Melaka 2022. Deklarasi yang dibacakan sejumlah tokoh media Malaysia tersebut disaksikan PM Ismail. Hawana 2022 merupakan gelaran serupa Hari Pers Nasional (HPN) di Indonesia.
Deklarasi Melaka 2022 berisikan lima inti pernyataan sikap, yakni kewartawanan dipelihara dan diakui sebagai institusi negara, menghormati hak wartawan menjalankan tugas, menjunjung undang-undang dan prinsip rukun negara, kewartawanan bermartabat integritas, dan memerangi berita palsu.
"Dalam memelihara dan mengangkat martabat kewartawanan, sewajarnya petugas media diberi kebebasan dalam menjalankan tugas dengan sebaik mungkin tanpa halangan atau sekatan mana-mana pihak," demikian salah satu butir Deklarasi Melaka 2022 yang dibacakan Pemangku Pengarang Kumpulan Berita Harian Datuk Ahmad Zaini Kamaruzzaman saat Majlis Kemuncak Hawana 2022, di Hotel Hatten, Melaka, Malaysia, Ahad.
Deklarasi itu menyebutkan, kewartawanan yang amanah dan bertanggung jawab merupakan aset penting dalam pembangunan negara dan bangsa. "Dengan yang demikian, wartawan dapat membuat liputan dan laporan yang menegakkan nilai integriti, relevan, serta sahih," demikian butir lanjutan deklarasi itu.
Deklarasi Melaka 2022 itu selanjutnya diserahkan kepada PM Ismail oleh Ketua Pengarang Pertubuhan Berita Nasional Malaysia atau Bernama, Khairdzir Yunus bersama Ketua Pengarah Jabatan Penyiaran Malaysia atau RTM Datuk Che Roslan Che Daud, Ketua Pegawai Kandungan Kumpulan Media Star Esther Ng.
Berikutnya adalah Ketua Pengarang Sin Chew Daily Kuik Cheng Kang, Ketua Pengarang Kumpulan Sinar Harian Rozaid Rahman, Pengarah Urusan Tamil Malar Daily Datuk M Periasamy, serta Pengarang Kumpulan Berita dan Ehwal Semasa Rangkaian Televisyen Media Prima Kamaruddin Mape dan Ahmad Zaini.
Disaksikan pula oleh Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Annuar Musa, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo RI Usman Kamsong. Turut diundang dalam Hawana 2022 sejumlah pimpinan media asal Indonesia.
Sambut positif Deklarasi Melaka
Menanggapi deklarasi, Ismail Sabri mengatakan bahwa deklarasi itu mencerminkan komitmen dan keseriusan kelompok wartawan dalam membantu memperkukuhkan hubungan Keluarga Malaysia serta menjaga keharmonian negara melalui profesionalisme kewartawanan.
"Saya menyambut baik Deklarasi Melaka dan berharap semua wartawan dapat terus mendukung prinsip dan tanggung jawab yang berkaitan dengan etika dan profesionalisme bidang kewartawanan," kata Ismail Sabri.
Profesi kewartawanan, kata dia, harus tetap bebas dan berfungsi tanpa gangguan dan campur tangan pihak lain. Hal ini untuk menjamin kebebasan berpendapat.
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob (duduk, kiri) bersama wartawan //Republika// Nur Hasan Murtiaji dan sejumlah wartawan lain asal Indonesia sedang menikmati durian di Putrajaya, Malaysia, Senin (30/5).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Presiden Minta Kampanye Pemilu Dipersingkat
KPU periode sebelumnya sempat mengusulkan masa kampanye Pemilu 2024 selama 120 hari.
SELENGKAPNYA