Geni
Top Gun: Maverick, Aksi Mendebarkan tanpa CGI
Top Gun Maverick merupakan film yang menceritakan suka duka pasukan Amerika Serikat.
Setelah lama dinanti, film Top Gun: Maverick akhirnya mendarat di layar lebar Indonesia mulai Selasa (24/5). Film berdurasi dua jam 17 menit ini merupakan sekuel dari film Top Gun yang dirilis pada 1986.
Sebetulnya, produksi sekuel dimulai pada 2010, namun kematian tragis sutradara Tony Scott membuat proyek tertunda. Sineas Joseph Kosinski lantas dipercaya menggantikan posisi Scott dan duduk di kursi sutradara.
Di sisi produksi, Top Gun: Maverick mengalami penundaan yang signifikan karena pandemi Covid-19. Perilisan ditunda beberapa kali sebelum akhirnya ditetapkan pada 27 Mei 2022.
Di laman ulasan film Rotten Tomatoes, film yang dibintangi aktor Tom Cruise ini mendapat skor 97 persen. Top Gun: Maverick berfokus pada Kapten Pete "Maverick" Mitchell (Tom Cruise) yang sukses menghadirkan aksi-aksi yang lebih mendebarkan. Hal ini bisa dipahami karena Cruise dan para aktor lainnya menjalani pelatihan penerbangan ASTC (Aviation Survival Training Curriculum) skala penuh demi memenuhi syarat terbang di F/A-18 Angkatan Laut AS.
Tidak seperti film pertama, para aktor juga menjalani syuting di kokpit F/A-18 lalu berakting dan berdialog. Pesawat tempur supersonik buatan McDonnell Douglas itu sungguhan dihadirkan di film. "Akhirnya, film ini bisa diputar dengan aksi-aksi yang ciamik. Dan yang paling mengesankan ada pesawat tempur F/A-18 yang asli di film," kata Cruise pada video pembuka yang ditayangkan sebelum film diputar dalam screening khusus media, Senin (23/5) malam.
Cruise mengakui, telah memikirkan sekuel Top Gun selama bertahun-tahun. "Hal yang saya katakan kepada studio dari awal adalah: Jika saya ingin melakukannya, kita rekam semuanya dengan praktis. Saya di F/A-18 itu, titik," ujarnya.
Dari sisi sinematografi, film ini lebih terasa nyata karena diproduksi tanpa CGI. Bisa jadi, penonton terbius dan ikut merasakan ketegangan saat para pilot pesawat tempur menyelesaikan misi sulit.
Cerita diawali dengan kembalinya Maverick ke akademik elite Top Gun untuk melatih para pilot muda dalam misi pemusnahan fasilitas nuklir sebuah negara. Misi ini membuat Maverick harus berhadapan dengan trauma terdalamnya pada masa lalu, yaitu kehilangan sahabat sekaligus wingman, Nick "Goose" Bradshaw (Anthony Edwards).
Goose adalah karakter penting di film pertamanya yang diceritakan tewas dalam sebuah kecelakaan ketika terbang bersama Maverick menggunakan pesawat A-4 Skyhawk. Saat mereka berdua mengaktifkan pelontar kursi karena mengalami kegagalan mesin, kepala Goose terbentur dan tewas seketika.
Trauma yang dirasa Maverick kian menjadi-jadi dengan kemunculan karakter Bradley Rooster Bradshaw (Teller) yang merupakan anak dari karakter Nick "Goose" Bradshaw. Kehadiran karakter Rooster menciptakan elemen drama menjadi lebih menarik. Bagaimana cara Maverick mengatasi trauma masa lalunya?
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Ngeri Ngeri Sedap: Asam-Manis Kisah Keluarga Batak
Ngeri Ngeri Sedap merupakan wujud rasa iri terhadap karya Ernest Prakasa Cek Toko Sebelah (2016).
SELENGKAPNYAPentingnya Pendidikan Formal dalam Industri Film
Pendidikan formal dianggap mampu mencetak sineas atau pegiat film yang lebih siap berkarya.
SELENGKAPNYAMem-booster Etos Kerja
Menjaga konsistensi etos kerja bagi seorang Muslim harus terus diupayakan.
SELENGKAPNYA