Hikmah
Mem-booster Etos Kerja
Menjaga konsistensi etos kerja bagi seorang Muslim harus terus diupayakan.
Oleh HADI SUSIONO PANDUK
OLEH HADI SUSIONO PANDUK
Setelah hectic menunaikan ibadah Ramadhan secara maraton dan tren hilangnya kecemasan akan Covid-19, maka saatnya umat Islam kembali berjibaku dengan bekerja. Bekerja sebagai manifestasi dari ketakwaan kepada Allah SWT. “Apabila shalat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung” (QS al-Jumuah:10).
Ayat tersebut memberikan pemahaman bahwa dalam bekerja, seorang Muslim harus bersikap penuh optimisme, bekerja keras, dan berusaha sekuat tenaga dalam meraih rezeki dari Allah karena rezeki tersebut tidaklah serta-merta turun dari langit, tapi diikhtiarkan dari bumi dengan cara bekerja.
Tidak bisa dibayangkan jika manusia tidak bekerja. Manusia dititahkan oleh Allah sebagai khalifah di bumi dengan bekerja dan membuat inovasi agar kehidupan di dunia dapat berkesinambungan. Sebagai perwakilan Allah di bumi, manusia diberikan tugas dan wewenang untuk mengolah bumi yang mati menjadi bumi yang menghidupi kehidupan manusia.
Manusia dititahkan oleh Allah sebagai khalifah di bumi dengan bekerja dan membuat inovasi agar kehidupan di dunia dapat berkesinambungan.
Nabi Muhammad memberikan skor tertinggi kepada Muslim yang bekerja, seperti terekam jelas dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibrahim bin Musa, “Tidak ada seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik daripada makanan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Dan Nabi Daud Alaihissalam makan dari hasil kerja keras tangannya” (Shahih Bukhari, hadis no 2.072).
Hadis berkonten heroik tersebut memberikan tamparan keras kepada umat Islam yang dalam mencari rezeki masih juga menggunakan cara-cara brutal, abuse of power, dan penyimpangan-penyimpangan lainnya. Jika umat Islam menghayati dan mengamalkan kandungan hadis-hadis tersebut, tidak akan ada lagi pejabat Muslim yang bermental korup.
Jika mayoritas dari kita memiliki semangat kerja yang tinggi maka tidak akan ada waktu terbuang untuk hal yang sia-sia. Jika semua komponen anak bangsa berjibaku dalam kohesivitas kebangsaan dan mem-booster etos kerja nasional, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjelma menjadi kekuatan raksasa yang lebih diperhitungkan dalam percaturan dunia.
Akhirnya, menjaga konsistensi etos kerja bagi seorang Muslim harus terus diupayakan dengan meninggalkan sikap berpangku tangan dan sikap malas bekerja. Nabi Muhammad memberikan doa penangkalnya,
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan pada waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”
Wallahu a'lamu bishawaab.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
El Real Pertegas Dominasi di Benua Biru
Keberhasilan El Real tak terlepas dari tangan dingin pelatih Carlo Ancelotti.
SELENGKAPNYAKemenag: Calhaj Tes PCR Sebelum ke Asrama Haji
Selama di asrama haji, kondisi kesehatan jamaah akan langsung diamati dan dikontrol petugas dari dinas kesehatan setempat.
SELENGKAPNYAMem-booster Etos Kerja
Menjaga konsistensi etos kerja bagi seorang Muslim harus terus diupayakan.
SELENGKAPNYA