Tajuk
Percepatan Pemulihan Ekonomi
Kita berharap, pemulihan ekonomi nasional bergerak cepat dengan mobilitas warga sepanjang libur Lebaran.
Mobilitas warga sepanjang arus mudik kini sudah berlalu. Hampir 10 hari, sejak 28 April hingga 8 Mei 2022, sebagian besar masyarakat di Tanah Air mudik dan balik ke kota tujuan masing-masing. Mereka bersilaturahim pada masa libur Lebaran 1443 H ini.
Dua kali Lebaran terakhir, banyak masyarakat tak bisa melakukan perjalanan ke kampung halaman karena pandemi Covid-19. Saat itu, pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan fisik dan sosial guna meredam penularan Covid-19.
Berdasarkan pengalaman selama hampir dua tahun masa pandemi, jumlah kasus positif Covid-19 kerap melonjak seusai masa liburan panjang, termasuk pascalibur Lebaran. Kini, sebagian besar masyarakat kembali ke kota masing-masing dari kampung halaman.
Berdasarkan pengalaman selama hampir dua tahun masa pandemi, jumlah kasus positif Covid-19 kerap melonjak seusai masa liburan panjang, termasuk pascalibur Lebaran.
Sebagian lagi, masih ada yang bertahan di daerah tujuan liburan. Mereka yang melakukan perjalanan balik tidak dengan tangan kosong. Sebagian membawa oleh-oleh khas daerah, sebagaimana mereka melakukan perjalanan balik ke kampung halaman membawa hadiah.
Kementerian Perhubungan sebelumnya memprediksi, 85 juta warga melakukan perjalanan selama periode libur Lebaran. Ini lebih tinggi ketimbang tahun-tahun sebelum masa pandemi. Bahkan, banyak yang memprediksi, realisasi jumlah warga yang mudik lebih banyak.
Jumlah pastinya, kita tunggu hasil dari evaluasi pemerintah mengenai arus mudik dan balik Lebaran. Kita berharap, perjalanan pemudik bolak-balik ke daerah tujuan masing-masing berdampak positif pada kehidupan secara sosial-budaya dan ekonomi.
Secara sosial-budaya, silaturahim dengan sanak-saudara diharapkan kembali mempererat persaudaraan, yang sempat terganggu sepanjang hampir dua tahun masa pandemi. Pembatasan pergerakan yang diterapkan pemerintah membuat pertemuan fisik terkendala.
Secara sosial-budaya, silaturahim dengan sanak-saudara diharapkan kembali mempererat persaudaraan, yang sempat terganggu sepanjang hampir dua tahun masa pandemi.
Tes untuk mengetahui seseorang positif Covid-19 atau tidak menjadi prasyarat melakukan perjalanan. Selain berbiaya, orang enggan ribet memenuhi persyaratan perjalanan tersebut. Inilah yang membuat mobilitas warga sepanjang masa pandemi terbatas.
Secara ekonomi, pencabutan pembatasan mobilitas warga sepanjang masa libur Lebaran tahun ini berdampak positif. Berapa banyak uang dikeluarkan --katakan jika simulasi Kemenhub benar ada 85 juta warga yang mudik.
Biaya itu mereka keluarkan untuk membeli BBM bagi pengguna kendaraan pribadi roda dua ataupun roda empat. Sebagian warga lainnya mudik menggunakan transportasi massal berupa angkutan darat, udara, ataupun laut.
Data Kemenhub menyebutkan, pada H-7 hingga H+2 Lebaran, terdapat 6,3 juta warga menggunakan angkutan transportasi umum. Dengan perincian, 1,95 juta orang menaiki angkutan penyeberangan dari lima pelabuhan.
Sebanyak 1,63 juta penumpang angkutan udara, satu juta angkutan kereta api, 611.261 penumpang angkutan laut, dan 1,2 juta penumpang angkutan jalan/bus.
Dengan asumsi pengeluaran masing-masing orang selama libur Lebaran hanya Rp 1 juta, perputaran uang dari 85 juta orang mencapai Rp 85 triliun. Ini asumsi minimalis karena sebagian warga lainnya bisa saja mengeluarkan uang sepanjang masa libur Lebaran lebih dari Rp 1 juta.
Dengan asumsi pengeluaran masing-masing orang selama libur Lebaran hanya Rp 1 juta, perputaran uang dari 85 juta orang mencapai Rp 85 triliun.
Andaikan diasumsikan masing-masing orang mengeluarkan Rp 4 juta, perputaran uang mencapai Rp 344 triliun. Jumlah perputaran yang tak sedikit, mengingat Indonesia dan negara lain dalam masa pemulihan sebagai dampak dari pandemi.
Perputaran uang tersebut beredar hingga daerah-daerah yang selama masa pandemi, cenderung mandek perekonomiannya. Pengusaha mikro kecil menengah yang sepanjang pandemi sedikit terjadi transaksi, tapi pada masa libur Lebaran mengalami kenaikan signifikan.
Demikian pula, dengan sektor ritel. Masyarakat yang melakukan perjalanan, membelanjakan uangnya untuk konsumsi dan lainnya. Dunia pariwisata pun terdongkrak karena masyarakat mengunjungi tempat-tempat hiburan.
Kita berharap, pemulihan ekonomi nasional bergerak cepat dengan mobilitas warga sepanjang libur Lebaran. Percepatan mobilitas warga yang diharapkan bisa memicu pemulihan ekonomi nasional.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Indonesia Setelah Oktober 2022
Enam besar ekonomi dunia akan didominasi oleh kekuatan Asia yaitu Cina, Jepang, India, Indonesia.
SELENGKAPNYABurqa Kembali Diberlakukan di Afghanistan
Dekrit ini tidak mendapat dukungan luas di antara kepemimpinan Taliban yang terbagi dua golongan.
SELENGKAPNYAProfil Lulusan Ramadhan
Lulusan Ramadhan taat beribadah dan gemar memakmurkan masjid dengan mendirikan shalat berjamaah.
SELENGKAPNYA