OLEH SHABRINA ZAKARIA

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana melakukan penataan lanjutan kawasan Jalan Suryakencana. Penataan kawasan pecinan tersebut meliputi reklame, billboard, dan signage. Adapun dalam penataan sebelumnya, pemkot fokus merevitalisasi jalur pedestrian.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, keberadaan reklame berukuran besar dan letaknya yang tidak sesuai di sepanjang Jalan Suryakencana akan diturunkan. Pihaknya ingin melakukan penataan agar tidak menjadi sampah visual. Bima pun siap menerbitkan peraturan wali kota (perwali) khusus yang mengatur reklame dan sejenisnya.

"Itu kita tata semua. Karena kawasan ini memiliki potensi seperti Malioboro yang sekarang sedang ditata," kata Bima kepada Republika di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/4).

Dia mengaku, banyak belajar dari penataan Jalan Malioboro di Kota Yogyakarta untuk menata kawasan Suryakencana. Tak hanya menata kawasan fisik. Bima ingin juga meningkatkan nilai ekonomi masyarakat di jalan yang banyak berdiri bangunan bersejarah tersebut.

Oleh karena itu, ia terus melakukan pengawasan rutin di kawasan Suryakencana. Termasuk, persiapan merelokasi pedagang kaki lima (PKL) yang saat ini masih menempati Jalan Lawang Seketeng, Jalan Pedati, dan sekitarnya.

Sebagai solusi jangka panjang, sambung dia, pemkot bakal membangun tempat parkir khusus agar kendaraan tidak lagi ditaruh pemiliknya di pinggir jalan. Selama ini, deretan kendaraan yang parkir kerap menyebabkan kemacetan di Jalan Suryakencana.

"Sementara seperti itu (parkir). Karena, memang jangka panjang kan kita membangun tempat parkir dan merelokasi pedagang Pasar Bogor, tapi sementara itu saya kira masih di situlah sementara," ucap Bima.

Selain menata reklame dan pedagang, Bima menegaskan, terus memeriksa kualitas pekerjaan di Jalan Suryakencana yang sudah selesai secara fisik. Hasilnya, kata dia, kualitas pekerjaan sudah selesai cukup baik setelah melalui perpanjangan masa kontrak dan penyempurnaan beberapa kekurangan yang sudah dievaluasi pemkot.

Dengan begitu, menurut Bima, ke depan bisa dilanjutkan proses pemeliharaan infrastruktur. Dia menyebut, pemkot bakal membentuk kelompok warga untuk membantu merawat kawasan Suryakencana. Jika hanya mengandalkan petugas, ia tidak yakin fasilitas yang dibangun di kawasan itu bisa terpelihara dengan baik.

"Nggak cukup oleh Satpol PP. Jadi, kami sedang membangun satu sistem pemberdayaan warga, di mana warga dilibatkan per zona di sana. Jadi, kelompok warga yang menjaga dan merawat Suryakencana ke depannya," kata Bima.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, menjelaskan, penataan sekaligus penertiban PKL di kawasan Suryakencana didasarkan tiga faktor, yaitu penegakan peraturan daerah (perda), kondisi pandemi Covid-19, dan kaitan kota pustaka (heritage city).

Dia mengatakan, Suryakencana termasuk penataan dalam rencana besar pemkot dalam kaitan kota pusaka. Syarifah mengatakan, zona pusaka nantinya menjadi satu kawasan yang memiliki nilai ekonomi dan historis yang tinggi dalam satu area penataan. Sehingga, PKL atau kegiatan usaha lainnya tidak bisa sembarangan dilakukan di sepanjang Suryakencana.

"Di masa pandemi saat ini, diketahui bersama sekitar Suryakencana adalah pasar tempat berkerumunnya masyarakat. Dengan kondisi saat ini perlu adanya langkah penertiban untuk mengurangi potensi penyebaran virus," jelas Syarifah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat