Olahraga
Frustrasi MU, dan Cristiano Ronaldo Banting HP Fan
Pemain MU dinilai tidak memiliki tekad, hasrat, dan emosi untuk berjuang mati-matian di lapangan demi bisa menang.
OLEH EKO SUPRIYADI
"Saya ingin meminta maaf atas kemarahan saya dan jika memungkinkan, saya ingin mengundang pendukung ini untuk menonton pertandingan di Old Trafford sebagai tanda fair-play dan sportivitas," kata penyerang Manchester United (MU) Cristiano Ronaldo setelah memukul telepon genggam seorang fan hingga terjatuh saat berjalan menuju ruang ganti seusai laga kontra Everton.
MU takluk 0-1 dari Everton di Goodison Park, Sabtu (9/4). Rasa frustrasi menyelimuti kubu MU. Betapa tidak, kalah dari tim pesakitan yang tengah berjuang lolos dari jeratan degradasi sangat menyesakkan. Terlebih, MU juga butuh angka untuk finis di empat besar.
Reaksi Ronaldo itu cukup mewakili betapa frustrasinya para pemain MU. Terutama bagi Ronaldo yang memaksakan diri bermain sampai menit akhir meski kakinya terluka hingga berdarah. Namun, hasil akhir tetap tak memihaknya.
MU hanya sekali menang dalam lima pertandingan terakhir di Liga Primer Inggris yang membuat harapan mereka untuk lolos ke Liga Champions musim depan semakin menjauh. Bukan hanya Ronaldo, kiper David de Gea juga mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap pemain MU di Goodison Park.
De Gea mengaku malu dengan permainan rekan-rekan setimnya. Jangankan mencetak gol, menciptakan peluang emas dalam pertandingan tersebut saja pemain MU tidak mampu. Sama seperti pekan lalu ketika ditahan imbang Leicester City, Bruno Fernandes dkk tidak menunjukkan kreativitas dalam menciptakan peluang ketika lawan tampil bertahan.
View this post on Instagram
Kehadiran Ralf Rangnick sebagai pelatih interim juga ternyata tidak banyak mengubah pola permainan ataupun mental pemain MU. Hasil melawan Everton itu membuat persentase kemenangan MU hanya 47 persen sejak ditangani Rangnick. Itu menjadi persentase terendah jika dibandingkan dengan manajer MU sebelum dia.
Musim ini, MU seolah memasuki titik nadir. Sudah tidak mampu memenangkan satu pun gelar, untuk lolos ke Liga Champions saja membutuhkan keajaiban. Padahal, dalam dua musim sebelumnya saat masih dilatih Ole Gunnar Solskjaer, Iblis Merah selalu bertarung di papan atas Liga Inggris. MU finis di peringkat ketiga dan kedua klasemen meski Solskjaer juga tidak mampu mempersembahkan gelar.
Memang, MU belum kehilangan harapan untuk bisa tampil di Liga Champions musim depan. Mereka tertinggal enam poin dari Tottenham Hotspur di peringkat keempat. Dengan tujuh pertandingan tersisa, segalanya masih bisa terjadi. Namun, bukan jumlah pertandingan tersisa yang bikin MU dinilai telah kehilangan harapan, tetapi cara mereka bermain yang membuat fan pesimistis.
Pemain MU dinilai tidak memiliki tekad, hasrat, dan emosi untuk berjuang mati-matian di lapangan demi bisa menang. Apalagi, MU bakal bertemu Liverpool, Arsenal, dan Chelsea dalam tujuh pertandingan itu.
Selain itu, peningkatan performa Tottenham Hotspur lebih menjanjikan untuk finis di empat besar. Sementara itu, Arsenal yang sebelumnya diprediksi akan masuk empat besar dengan meyakinkan, malah gagal memanfaatkan momentum.
The Gunners tiga kali kalah dalam empat pertandingan terakhir. Hal itulah yang membuat the Lilywhites naik ke peringkat keempat setelah berjuang dari posisi kesembilan saat pelatih Antonio Conte datang.
Namun, the Gunners masih bisa menyamakan poin dengan keuntungan satu pertandingan di tangan. Dengan jarak tiga poin dari Tottenham, skuad asuhan Mikel Arteta itu masih punya harapan besar untuk lolos ke kompetisi kasta tertinggi antarklub Eropa tersebut.
Jika Arsenal mampu memanfaatkan satu pertandingan itu, West Ham dan MU hanya akan berharap lolos ke Liga Europa musim depan. Dengan catatan, Spurs dan Arsenal bisa terus tampil dengan baik.
Sejauh ini, hanya Tottenham yang mulai menunjukkan konsistensi dengan empat kemenangan beruntun di liga. Spurs bahkan hanya berjarak lima poin dari Chelsea di peringkat ketiga. Namun, belum ada yang bisa dipastikan dengan tujuh pertandingan dan jarak poin yang masih ketat. Apa pun masih bisa terjadi di lapangan. Khusus penggemar MU, jangan terlalu berharap dan banyak berdoa untuk tim kesayangannya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Shaum dan Kemanusiaan
Berbagi kebahagiaan dengan sesama memegang peran penting dalam visi kemanusiaan.
SELENGKAPNYA'Terbit Paling Bertanggung Jawab di Kasus Kerangkeng Manusia
Penyidik menetapkan Terbit sebagai tersangka dalam kasus kerangkeng manusia.
SELENGKAPNYAMasalah Max Verstappen Belum Berakhir
Max Verstappen berusaha mengejar jagoan Ferrari Charles Leclerc yang memimpin balapan sejak awal.
SELENGKAPNYA