Oleh PROF DADANG KAHMAD

OLEH PROF DADANG KAHMAD 

Sudah tiga Ramadhan kita lalui bersama pandemi. Alhamdulillah, kini kasusnya mulai melandai. Semoga saja segera berakhir dan tentu saja patut disyukuri, meski kewaspadaan tak boleh dikurangi.

Visi kemanusiaan dan kepedulian pun jangan pernah dikurangkan. Bentuk ikhtiar kesungguhan meraih ketakwaan. Takwa dan kebajikan tak dapat dipisahkan. Beragama itu tidak hanya untuk Tuhan, tapi demi kebaikan semesta dan kemanusiaan.     

“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat. Tetapi kebajikan itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim dan orang miskin, musafir, peminta-minta, memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan memberikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, mereka itu pula orang yang bertakwa (QS al-Baqarah: 177).

Tampak jelas, beriman kepada Allah SWT saja tidak cukup. Allah Yang Maha Rahman memerintahkan untuk berbagi. Antara lain dengan cara memberikan harta yang dicintai kepada kerabat, anak yatim dan orang miskin, musafir dan peminta-minta. Bukan perkara mudah, tapi itu harus dilatih dan dilakukan dalam keseharian.

Selain itu, diperintahkan pula memerdekakan hamba sahaya. Lagi-lagi ini perintah berat bagi yang hatinya dipenuhi sifat kikir dan tidak peduli saudara sendiri. Kemudian membayar zakat dan menepati janji.

Menepati janji itu menjadikan manusia mulia dan terpercaya. Untuk apa itu semua? Agar manusia menjadi insan bertakwa. “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (QS al-Baqarah: 183).

Kebermanfaatan bagi sesama manusia ini tercermin pada zakat fitrah dalam penghujung amalan puasa. Zakat fitrah merupakan zakat jiwa karena istilah itu diambil dari kata fitrah yang memiliki arti sebagai asal-muasal kejadian manusia. Mari terus belajar agar diri memiliki empati yang tinggi. 

Berbagi kebahagiaan dengan sesama memegang peran penting dalam visi kemanusiaan. Puncak makna dari takwa ialah terimplementasinya dengan maksimal amal saleh sebagai wujud keimanan dan ibadah kepada Tuhan. Semangat kemanusiaan merupakan inti seorang Muslim meraih derajat takwa. Dalam kesehariaannya selalu berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Mari jadikan Ramadhan tahun ini benar-benar mampu membakar dan menghanguskan nafsu-keserakahan, nafsu-kekuasaan, nafsu-monopoli, nafsu-oligarki dan nafsu-tak manusiawi lain tanpa bekas di dalam diri.

Wallaahu a'lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat