MELBOURNE -- Juara bertahan Formula 1 (F1) Max Verstappen kembali mencatatkan hasil minor pada seri ketiga musim ini, GP Australia, Ahad (10/4) siang WIB. Pembalap asal Belgia itu gagal finis di Sirkuit Albert Park, Melbourne, setelah mobil RB18 yang ditungganginya mengalami masalah mesin di tikungan kedua pada lap ke-39.

Padahal, Verstappen saat itu tengah berusaha mengejar jagoan Ferrari Charles Leclerc yang memimpin balapan sejak awal. Dalam komunikasi radio dengan tim Red Bull, Verstappen sempat mencium bau aneh dari mobilnya. Tidak lama berselang, mobil RB18 yang dikemudikan Verstappen mengeluarkan asap. Tim Red Bull akhirnya meminta Verstappen menepi dan menghentikan mobil di putaran kedua saat balapan baru menyelesaikan 39 lap dari 58 putaran.

Akibatnya, Verstappen masih tercecer dalam upaya perebutan gelar juara F1 musim ini. Pembalap Belanda itu terpuruk di peringkat keenam klasemen sementara pembalap, tertinggal 46 poin dari Leclerc yang makin kokoh di puncak klasemen sementara.

Kegagalan Verstappen finis di Sirkuit Albert Park seolah menunjukkan belum berakhirnya masalah Verstappen di belakang kemudi. Ini bukan kali pertama pembalap 24 tahun itu gagal finis musim ini. Pada seri pembuka di GP Bahrain pertengahan bulan lalu, Verstappen juga gagal finis karena masalah sistem bahan bakar.

Performa Red Bull Racing lebih baik pada seri kedua di GP Arab Saudi, akhir bulan lalu. Di Sirkuit Corniche, Jeddah, Verstappen memenangkan duel dengan Leclerc. Ia mengakhiri lomba dengan keunggulan 0,57 detik dari pembalap asal Monako tersebut. Namun, kesuksesan di GP Arab Saudi ternyata tidak bisa ia lanjutkan di GP Australia.

Verstappen sebenarnya sempat memberikan sinyal soal potensi masalah mobil RB18 miliknya. Meski berhasil mengakhiri babak kualifikasi di peringkat kedua dan mengawali lomba dari posisi kedua, Verstappen tidak terlalu percaya diri dengan pengaturan mobilnya.

“Kami rasanya belum benar-benar memperbaiki satu hal. Tentu saja, posisi dua adalah capaian positif, tapi kami belum bisa memaksimalkan potensi yang kami miliki,'' kata Verstappen menjelang lomba, seperti dilansir laman resmi F1, Ahad (10/4).

Berbeda dari Verstappen yang belum menunjukkan konsistensi, Leclerc justru muncul sebagai pesaing terberat dalam perebutan posisi puncak klasemen pembalap. Peringkat ketujuh klasemen akhir pembalap F1 musim lalu belum pernah absen naik podium di tiga seri awal F1 musim ini.

Setelah menjadi yang tercepat di seri pembuka, Leclerc finis di peringkat kedua seri GP Arab Saudi. Di GP Australia, pembalap berusia 24 tahun itu tampil dominan sejak babak kualifikasi dan menutup balapan di posisi terdepan dengan catatan 1 jam 27 menit 46,548 detik. Leclerc bahkan mencatatkan keunggulan 20 detik dari posisi kedua yang ditempati rekan Verstappen, Sergio Perez.  

Keberhasilan dua kali berada di podium tertinggi dan sekali runner-up membawa Leclerc mengumpulkan 71 poin. Ia unggul 34 angka dari pembalap Mercedes, George Russell, yang menempati peringkat kedua klasemen sementara pembalap.

Pengembangan besar-besaran mobil F1-75 pada awal musim ini terbukti memberikan hasil positif bagi tim Ferrari. Leclerc pun berharap bisa terus menjaga momentum dan performa positif pada musim ini. Ia tak mau terlena karena balapan baru berjalan dua seri.

“Namun, kami memiliki mobil yang sangat kuat dan bisa diandalkan. Untuk saat ini, kami selalu berada dalam persaingan dan berharap kondisi ini bisa terus bertahan,'' tutur Leclerc seperti dikutip Autosport.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat