Nasional
Kemendagri Minta Pemda Percepat Vaksinasi Booster
Daerah mulai menggencarkan vaksinasi booster.
JAKARTA -- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta pemerintah daerah (pemda) melakukan percepatan vaksinasi dosis penguat atau booster. Langkah ini sebagai upaya meningkatkan perlindungan kepada masyarakat menyusul kebijakan Presiden Joko Widodo mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA mengatakan, percepatan vaksin booster juga perlu dilakukan karena pemerintah mulai melakukan relaksasi terhadap pembatasan berbagai kegiatan masyarakat. Ia menjelaskan, booster penting untuk menjaga agar tidak terjadi peningkatan kasus terutama pascaarus mudik seperti pengalaman yang terjadi dua tahun terakhir.
"Wilayah aglomerasi Jabodetabek menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah karena memiliki potensi mobilitas pergerakan arus mudik yang sangat tinggi ke berbagai daerah di tanah air," ujar dalam keterangan persnya kepada Republika, Rabu (6/4).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, presiden menginstruksikan agar pelaksanaan vaksinasi terutama untuk dosis kedua dan booster benar-benar dilaksanakan dengan baik, khususnya oleh masyarakat yang akan mudik. Ia menambahkan, presiden juga telah menginstruksikan untuk menekan penularan kasus Covid-19 usai lebaran.
Karena itu, Muhadjir mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis lengkap atau booster sekurang-kurangnya dua minggu sebelum mudik karena imunitas tubuh tidak bisa serta merta terbentuk secara instan.
“Pada momentum kegiatan Ramadan tahun ini, terutama dalam melaksanakan ibadah shalat Tarawih, malam, diupayakan untuk dilaksanakan sekaligus pelaksanaan vaksinasi dan booster,” ujar Muhadjir.
Sementara, vaksinasi Covid-19 secara massal di Kabupaten Cirebon gencar digelar malam hari di bulan suci Ramadhan. Hadiah berupa minyak goreng pun disiapkan bagi mereka yang mau mengikuti vaksinasi tersebut. "Dalam menghadapi bulan Ramadhan ini, kami mengubah pola vaksinasi massal menjadi malam hari setelah shalat Tarawih," ujar Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, di sela vaksinasi yang digelar di Balai Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Selasa (6/4) malam.
Arif mengatakan, malam hari dipilih sebagai pelaksanaan vaksinasi karena jika siang hari ada beberapa kendala, seperti misalnya tensi rendah. Hal tersebut akan menyebabkan masyarakat tidak bisa mengikuti vaksinasi Covid-19.
Untuk itu, selama bulan Ramadhan, vaksinasi di wilayah hukum Polresta Cirebon dilaksanakan malam hari setelah sholat tarawih, terutama menyasar masjid-masjid. Dengan demikian, para jamaah yang selesai melaksanakan sholat tarawih, bisa langsung mengikuti vaksinasi Covid-19.
Selain mengubah pola vaksinasi, lanjut Arif, pihaknya juga menyediakan minyak goreng untuk menyemangati warga yang menjalani vaksinasi Covid-19, baik dosis pertama, kedua, maupun lanjutan atau booster. Selain sebagai penyemangat, hadiah itu juga dimaksudkan untuk meringankan beban masyarakat yang mengalami kelangkaan minyak goreng curah.
Seperti di Desa Weru Lor, warga yang divaksin mendapatkan minyak goreng kemasan satu liter. Ada sebanyak 100 liter minyak goreng kemasan yang disiapkan dalam kesempatan tersebut. "Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias dan responnya juga tinggi mengikuti vaksinasi ini," tukas Arif.
Arif menambahkan, saat ini pihaknya terus mengebut pelaksanaan vaksinasi booster di wilayah hukum Polresta Cirebon sebagai persiapan menjelang masa mudik lebaran. Pasalnya, pada saat mudik nanti, diperkirakan ada 200 ribu warga Kabupaten Cirebon yang berada di luar daerah, akan pulang ke kampung halaman.
Sementara di Lampung, jumlah orang yang telah menjalani vaksinasi ketiga atau booster hanya 356.574 orang atau 5,37 persen dari total sasaran vaksinasi 6.645.226 orang.
Jumlah orang yang telah menjalani vaksinasi ketiga atau booster di Provinsi Lampung baru mencapai 356.574 orang atau 5,37 persen dari total sasaran vaksinasi 6.645.226 orang. Sedangkan syarat perjalanan untuk mudik Lebaran, pemerintah mensyaratkan pemudik sudah menjalani vaksinasi lengkap.
Data yang disampaikan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Rabu (6/4/2022), total sasaran vaksinasi 6.645.226 orang, realisasi vaksinasi pertama 5.945.040 orang (89,46 persen), vaksinasi kedua 4.591.321 orang (69,09 persen). Sedangkan vaksinasi ketiga tercapai 356.574 orang (5,37 persen).
Kepala Dinkes Lampung dr Reihana membenarkan realisasi vaksinasi khususnya booster di Lampung masih rendah. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Lampung melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 untuk membantu kelancaran pemudik dalam melakukan perjalanan pada arus mudik mendatang.
Dari enam kelompok sasaran dosis ketiga, kelompok SDM kesehatan sudah mencapai 92,07 persen. Kelompok petugas publik 12,43 persen, kelompok lanjut usia 4,37 persen, kelompok masyarakat rentan/umum 5,13 persen. “Kelompok remaja dan anak-anak masih nihil,” kata Reihana dalam keterangan persnya, Rabu (6/4/2022).
Menjelang mudik Lebaran pemerintah telah menyediakan fasilitas vaksinasi ketiga atau booster. Reihana mengatakan, masyarakat dapat mendatangi puskesmas terdekat dan gerai yang telah tetap menyediakan fasilitas vaksinasi gratis, seperti di mal, rumah sakit, dan tempat-tempat lainnya.
Untuk melancarkan arus mudik mendatang, Pemprov Lampung akan menyiapkan posko dan gerai vaksinasi khususnya booster di beberapa titik arus mudik. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Lampung Qudratul Ikhwan mengatakan, bagi pemudik yang belum vaksinasi khususnya booster dapat mendapati posko dan gerai yang disediakan di beberapa titik arus mudik.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
ICMI akan Kontribusi Kelanjutan Desain Otda
ICMI ingin ada acuan desain otonomi daerah Indonesia ke depan.
SELENGKAPNYABaleg Harmonisasi Tiga RUU Provinsi di Papua
DPR menyepakati lima nama provinsi baru yang akan diatur dalam RUU tentang Provinsi Papua.
SELENGKAPNYADiminta Fokus, Jokowi Tegur Para Menteri
Pernyataan Jokowi diharapkan dapat diimplementasikan oleh para menterinya.
SELENGKAPNYA