Warga antre untuk vaksin booster Covid-19 di Dinas Kesehatan Yogyakarta, Senin (28/3/2022). Pasca terbitnya aturan vaksin booster Covid-19 menjadi syarat mudik lebaran 2022, warga mulai menyerbu lokasi vaksinasi Covid-19. | Wihdan Hidayat / Republika

Kabar Utama

Fasilitas dan Stok Vaksinasi Dikeluhkan

Beberapa merek vaksin tidak tersedia untuk disalurkan ke fasilitas kesehatan.

MALANG – Diputuskannya booster sebagai syarat mudik mendongkrak antusiasme masyarakat mendatangi fasilitas vaksinasi untuk mendapatkan dosis ketiga. Namun, warga mengeluhkan masih sedikitnya fasilitas yang bisa diakses. Beberapa daerah bahkan mengakui stok vaksin untuk booster telah habis.

Warga Kabupaten Malang, Jawa Timur, Arifin menilai penyediaan fasilitas vaksinasi booster tidak semasif tahun lalu. Dia harus berusaha sedikit lebih keras untuk bisa mendapatkan informasi jadwal vaksinasi booster. “Tidak seperti kemarin pas vaksin dosis satu atau dua,” kata Arifin kepada Republika, Senin (28/3).

Menurut Arifin, jadwal vaksinasi Covid-19 lebih masif pada tahap sebelumnya. Saat itu, hampir semua organisasi masyarakat, instansi, dan berbagai komunitas menyediakan fasilitas tersebut. Bahkan, sosialisasi yang disampaikan untuk vaksinasi sangat rutin, jauh jika dibandingkan saat ini. Arifin berharap informasi jadwal vaksinasi booster bisa lebih dimasifkan.

Di Kota Bogor, stok vaksin Astrazeneca dan Pfizer untuk booster telah habis. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, meminta pemerintah pusat bisa segera menurunkan jatah vaksin di Kota Bogor karena permintaan warga untuk booster mengalami tren peningkatan seiring kebijakan nasional terkait mudik.

“Kita tentu berkeinginan ada konsistensi dari pusat untuk menurunkan jumlah vaksin di Kota Bogor supaya tidak terputus. Kita masih punya PR untuk menyempurnakan vaksin,” kata Dedie.

Dedie mengatakan, rendahnya capaian booster di Kota Bogor masih rendah lantaran stok vaksinnya yang masih terbatas. “Kalau memang menjadi komitmen semua pihak, tolong kami diberikan kepastian dropping vaksin. Supaya sentra vaksin yang ktia siapkan efektif dan efisien melaksanakan apa yang menjadi kebijakan,” ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menuturkan, vaskin jenis Astrazeneca dan Pfizer untuk dosis booster telah habis. Sedangkan sisa vaksin primer dosis pertama dan kedua tinggal 4.000 vial. “Per Jumat vaksin booster habis. Belum ada informasi untuk stok AZ dan Pfizer pekan ini,” kata Retno.

Kelangkaan stok vaksin Covid-19 juga terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Unit Pelaksana Teknis Daerah Farmasi Kabupaten Bekasi mendata stok vaksin booster sudah menipis. Bahkan, beberapa merek vaksin tidak tersedia untuk disalurkan ke fasilitas kesehatan.

photo
Warga antre untuk vaksin booster Covid-19 di Dinas Kesehatan Yogyakarta, Senin (28/3/2022). Pasca terbitnya aturan vaksin booster Covid-19 menjadi syarat mudik lebaran 2022, warga mulai menyerbu lokasi vaksinasi Covid-19. - (Wihdan Hidayat / Republika)

“Yang tersisa di kami hanya 500 dosis booster Astrazeneca. Kalau untuk Pfizer dan Moderna sudah habis dari kemarin-kemarin,” kata Kepala UPTD Farmasi Kabupaten Bekasi, Bayu Biharussyfa.

Bayu mengaku telah mengirimkan permintaan alokasi vaksin Covid-19 dosis booster ke Pemprov Jawa Barat dan berharap dapat segera didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi bagi masyarakat. “Sampai hari ini jadwal pengiriman belum kami terima,” ujar dia.

Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeklaim stok vaksin cukup, bahkan untuk beberapa bulan ke depan. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, stok vaksin yang sudah didistribusikan cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional, termasuk kebutuhan vaksinasi booster.

Dia menyebut, saat ini ada stok vaksin yang tersediasebanyak 50 sampai 60 juta dosis. Lalu ditambah jumlah vaksin yang sudah didistribusikan ke sejumlah daerah sebanyak 7-10 juta dosis. Nadia mengimbau masyarakat tak perlu cemas tidak kebagian vaksin booster. Masyarakat juga tak perlu berdesak-desakan mengantre di lokasi vaksinasi. “Kita cukup sampai bulan Juli, termasuk untuk booster,” kata Nadia.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelumnya mengatakan, kurang lebih 80 juta juta orang diprediksi akan mudik pada Lebaran tahun ini. Tujuan paling banyak pemudik adalah Jawa Tengah, disusul Jawa Timur, dan Jawa Barat. Pemudik yang datang ke Jateng paling banyak berasal dari Jabodetabek dan Jatim.

Antrean panjang masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi booster terjadi di sejumlah daerah. Misalnya di Surabaya dan di Yogyakarta. Melonjaknya animo masyarakat untuk mendapatkan vaksin penguat ini terjadi usai pemerintah memperbolehkan mudik Lebaran 2022.

Terjadinya antrean warga untuk mendapat vaksinasi booster juga diakui Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Dia mengatakan, meski terjadi antrean, pasokan vaksin untuk daerah DKI Jakarta aman.

“Tidak pernah ada kekurangan terkait vaksin selama dua tahun ini. Alhamdulillah tidak ada masalah. Ini juga sekarang mulai berbondong-bondong orang untuk mendapatkan vaksin dan saya yakin pemerintah pusat juga sudah menyiapkan vaksin,” kata Riza.

Komitmen

Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto menyampaikan komitmen perusahaan dalam membantu program vaksinasi dosis penguat atau booster pemerintah. Bambang menyebut Bio Farma fokus dalam menjalankan penugasan yang diberikan pemerintah terkait vaksinasi booster. 

photo
Warga memadati fasilitas vaksinasi untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga alias booster di Denpasar, Bali, Indonesia, Senin (28/3/2022). - (EPA-EFE/MADE NAGI)

"Untuk vaksin booster program pemerintah, Bio Farma terlibat dalam pendistribusian vaksinnya, hanya saja perintah distribusi tetap dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," ujar Bambang saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (28/3).

Bambang mengatakan stok dan permintaan pendistribusian program vaksinasi booster dilaksanakan oleh Kemenkes mengingat semuanya merupakan vaksin hibah. Bambang menyampaikan penugasan vaksinasi booster sendiri dilakukan dilakukan secara bertahap.

Bambang mengaku belum memiliki angka riil dari penugasan vaksinasi booster untuk Bio Farma. "Angkanya masih belum punya. Untuk vaksinasi booster bisa dilakukan yankes pemerintah," ucap Bambang.

Sedangkan anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani menilai kurang relevan menjadikan vaksin booster sebagai syarat perjalanan mudik pada libur Idulfitri 1443 H/2022 M. Menurutnya status pandemi saat ini relatif terkendali. Vaksinasi dosis satu dan dua juga sudah di atas 70 persen.

Artinya tingkat herd immunity sudah lebih tinggi. “Jadi, kurang tepat jika vaksin booster jadi syarat perjalanan mudik," kata Netty dalam keterangan persnya, Senin (28/3).

Pemerintah memasang target vaksinasi Covid-19 sebanyak 208.265.720. Jika dibandingkan dengan total sasaran tersebut, maka hingga Kamis (24/3), vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 93,81 persen. Adapun tingkat vaksinasi dosis kedua di Indonesia baru 75,06 persen. Tingkat vaksinasi ketiga baru 8,72 persen dari target vaksinasi Covid-19.

Menurut Netty, kebijakan tersebut akan membuat orang kota yang akan mudik mencari vaksin ketiga. "Lebih baik stok vaksin yang tersedia itu diberikan ke daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah. Jangan sampai pemudiknya sudah booster tapi yang dikunjungi justru belum vaksin sama sekali,” usulnya.

Status pandemi yang relatif terkendali, kata Netty, tampak dari dilonggarkannya beberapa kebijakan oleh pemerintah. Misalnya, PCR dan rapid test antigen tidak lagi menjadi syarat naik pesawat, tapi cukup dengan bukti vaksin dosis lengkap.

"Anak-anak di bawah 6 tahun sebagai pelaku perjalanan domestik juga tidak harus PCR atau antigen. WNA dan pelaku perjalanan luar negeri pun sekarang sudah tidak diwajibkan untuk karantina," ujar politisi Partai Keadilan Sosial (PKS) itu.

Bahkan, lanjut legislator dapil Jawa Barat VIII tersebut, agenda-agenda besar seperti pagelaran MotoGP juga sudah digelar oleh pemerintah. Menurut dia, jadi aneh dan kurang relevan kalau tetiba pemerintah seperti ingin mengetatkan kebijakan dengan aturan wajib vaksin booster jika akan mudik.

"Jangan bebani masyarakat dengan hal-hal yang tidak perlu dan membuat kebijakan pemerintah seperti kurang sinkron," katanya.

Netty meminta aturan kewajiban booster saat mudik dievaluasi. Lebih baik kebijakan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan publik ini dievaluasi sebelum diterapkan.

"Ingat ya, vaksin booster itu sifatnya tidak wajib tapi sebagai pilihan sebagaimana pernyataan dari Kemenkes. Jadi aturan mudik cukup vaksin dosis lengkap dan tetap menjaga prokes saja," imbuh Netty.

photo
Petugas mengatur jarak antrian warga saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal di Gedung PPAG UNPAR, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jumat (25/3/2022). Presiden Joko Widodo mengizinkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik pada Idul Fitri 2022 dengan syarat telah melengkapi dosis vaksinasi lanjutan atau booster. - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Antibodi

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengungkap survei serologi antibodi penduduk Indonesia mengungkap sebanyak 86,6 persen populasi Indonesia memiliki antibodi kekebalan terhadap Covid-19. Kendati demikian, antibodi yang tinggi bukan berarti masyarakat terbebas dari ancaman penularan Covid-19.

Reisa mengatakan, Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Dalam Negeri dengan tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada 18 Maret 2022 mengadakan survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap SARS-CoV2 penyebab Covid-19.

"Hasilnya, 86,6 persen populasi Indonesia memiliki antibodi kekebalan tubuh terhadap Covid-19," kata Reisa saat mengisi konferensi virtual bertema  Protokol Kesehatan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H, Senin (28/3/2022).

Kendati demikian, Reisa mengingatkan, hasil ini bukan berarti masyarakat langsung terbebas dari risiko terinfeksi Covid-19. Sebab, antibodi yang tinggi berarti mampu mengurangi gejala yang berat dan risiko kematian akibat Covid-19.

Oleh karena itu, kata Reisa, target vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dan juga vaksin dosis lanjutan atau dosis penguat (booster) perlu ditingkatkan kembali. 

"Pada Ramadhan inilah, umat Islam dan kita semua mari jadikan bulan ini sebagai momen selain mendekatkan diri kepada Tuhan YME juga semakin menunjukkan dengan ibadah menjaga kebersihan yang baik, menerapkan protokol kesehatan yang baik dan terus berikhtiar menjaga diri dan keluarga supaya terhindar dari Covid-19. Salah satu caranya dengan ikhtiar melakukan vaksin Covid-19," katanya.

Reisa menambahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa nomor 13 tahun 2021 tentang hukum vaksinasi Covid-19 pada saat berpuasa ramadhan. Fatwa tersebut menyatakan bahwa vaksinasi Covid-19 tidak membatalkan puasa dan boleh dilakukan bagi umat Islam yang sedang berpuasa.

Ia menambahkan, vaksin Covid-19 sebagai ikhtiar untuk menjaga kesehatan di ramadhan. Kendati, ia meminta orang yang akan divaksin harus memperhatikan beberapa hal sebelum disuntik. Di antaranya jika takut lemas ketika divaksin, maka sebelumnya harus beristirahat cukup, makan yang bergizi seimbang dengan takaran porsi yang cukup. 

"Jadi, sahurnya harus benar-benar lengkap. Ini supaya punya energi yang baik sepanjang hari, jadi tak lemas," ujarnya.

Tak hanya itu, Reisa meminta cairan juga penting untuk dipenuhi supaya kuat menjalani hari termasuk puasa. Reisa menyebutkan minimal minum air 2 liter per hari yang dibagi sejak puasa hingga sahur supaya kebutuhan terpenuhi. Kemudian, Reisa juga meminta orang yang akan divaksin Covid-19 supaya memastikan dalam kondisi yang baik. Jadi, tidak ada gejala penyakit saat akan divaksin.

"Kemudian, usahakan pilih vaksinasi saat pagi hari, ketika masih ada energi," katanya.

Pihaknya mencatat hingga per 27 Maret 2022, masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 94,06 persen, kemudian yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap dua dosis 75,7 persen, kemudian yang sudah mendapatkan vaksin penguat (booster) atau vaksin dosis ketiga mencapai 9,6 persen. 

"Jadi, untuk yang belum lengkap vaksinnya atau belum mendapatkan booster supaya segera divaksin Covid-19. Ini supaya bisa mensukseskan percepatan program vaksinasi di Indonesia dan pandemi segera berlalu," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Risiko Tinggi Terinfeksi Covid-19 dan Flu Bersamaan

Pasien Covid-19 dan flu di waktu bersamaan cenderung mengalami gejala lebih berat.

SELENGKAPNYA

Vaksinasi Bukan Syarat Wajib Pembelajaran Tatap Muka

Vaksinasi tak menjadi halangan mendapatkan hak atas pendidikan.

SELENGKAPNYA

Sukacita Sambut Ramadhan

Mengingatkan umat Islam untuk menyambut Ramadhan dengan menyucikan diri dari dosa.

SELENGKAPNYA