Pengungsi Ukraina tiba di pos perbatasan Medyka di POlandia, Senin (28/2/2022). | AP/Visar Kryeziu

Kabar Utama

RI: Perang Sebabkan Ketidakpastian Global

Pembicaraan delegasi Rusia dengan Ukraina berakhir tanpa kesepakatan.

JAKARTA – Penyerangan Rusia terhadap Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda mereda setelah hampir sepekan sejak invasi pertama kali pada Kamis (24/2) pekan lalu. Konflik yang terjadi ini dikhawatirkan semakin menambah ketidakpastian dunia dalam berbagai aspek di tengah perekonomian yang perlahan mulai bergeliat pascapandemi Covid-19.

Presiden Joko Widodo mengingatkan, tantangan ke depan akan semakin sulit dan penuh ketidakpastian bagi seluruh negara di dunia. Berbagai masalah pun mulai bermunculan, seperti kelangkaan kontainer yang terganggu karena perdagangan yang tidak seimbang antarnegara.

Kondisi ini kemudian berimbas pada kenaikan biaya dan juga harga barang yang turut meningkat. “Dulunya ketidakpastian itu karena disrupsi teknologi, revolusi industri 4.0 tapi ditambah lagi dengan pandemi, ditambah lagi dengan perang di Ukraina sehingga ketidakpastian global yang sudah merembet kepada ketidakpastian negara-negara di mana pun di dunia ini semakin meningkat,” kata Presiden Jokowi saat membuka rapat pimpinan TNI dan Polri, di Jakarta, Selasa (1/3).

Ketika hari pertama invasi dilakukan Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/2) pekan lalu, Presiden Jokowi menyerukan untuk tidak melanjutkan perang. “Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia,” kata dia dalam cuitannya.

Presiden Jokowi pun mengingatkan, saat ini sudah muncul kelangkaan pangan yang terjadi di beberapa negara. Hampir semua negara kini mengalami kenaikan harga pangan.

Ketidakpastian global ini juga menyebabkan terjadinya inflasi yang mendorong kenaikan harga barang. Mantan gubernur DKI Jakarta ini meminta jajarannya untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk terkait hal ini.

“Di semua negara sekarang seperti itu. Hati-hati. Di Amerika tidak pernah ada inflasi lebih dari 1 persen, sekarang sudah di atas 7 persen. Di beberapa negara ada yang sudah di atas 50 persen, di atas 30 persen, jangan dianggap enteng hal-hal seperti itu,” ujar dia.

Presiden juga menyebut terjadinya kelangkaan energy saat ini. Perang yang terjadi saat ini semakin menyebabkan kenaikan harga energi, baik harga bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan lainnya. Ia meminta agar kondisi ini turut diwaspadai. “Dulu sebelum perang harganya naik karena kelangkaan, ditambah perang harganya naik lagi. Sekarang harga per barel sudah di atas 100 (dolar AS) yang sebelumnya hanya 50-60 (dolar),” kata dia.

Tantangan ketidakpastian global lainnya yakni kenaikan harga produsen. Kondisi ini menyebabkan ongkos produksi juga semakin meningkat sehingga harga barang di tingkat konsumen juga mengalami kenaikan. Ia tak ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 56-58 persen bertumpu pada konsumsi.

photo
Seorang warga berjalan melintasi pusat perbelanjaan Rusia-Ukraina di Beijing, Selasa (1/2/2022). - (EPA-EFE/WU HONG)

Belum sepakat

Pembicaraan antara delegasi Rusia dan Ukraina yang berlangsung di perbatasan Belarusia pada Senin (28/2) waktu setempat berakhir tanpa kesepakatan. Kendati demikian, Moskow dan Kiev sepakat mengadakan pertemuan lanjutan dalam waktu dekat.

Pemimpin delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan, pembicaraan dengan perwakilan Ukraina berlangsung selama hampir lima jam. Dia menyebut, kedua belah pihak menemukan poin-poin tertentu untuk menemu titik kesepakatan bersama. Namun dia tak menjelaskan terperinci tentang poin-poin tersebut.

Sementara itu, penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykahilo Podolyak, mengatakan, dalam pembicaraan dengan Rusia, salah satu isu yang dibahas adalah kemungkinan gencatan senjata. Kendati demikian, Podolyak tak menjelaskan bagaimana sikap Rusia atas usulan tersebut.

Karena pembicaraan belum membuahkan hasil, negosiasi putaran kedua bakal dilangsungkan dalam waktu dekat. “Pertemuan berikutnya akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang di perbatasan Polandia-Belarusia, ada kesepakatan untuk (pertemuan) itu,” ujar Podolyak.

Saat pembicaraan berlangsung di perbatasan Belarusia, Rusia masih melancarkan serangan ke Ukraina. Pada Senin (28/2), Rusia membombardir distrik perumahan di Kharkiv. Menurut pejabat Ukraina, serangan tersebut menewaskan sedikitnya 11 orang.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) Michelle Bachelet menyebut, sedikitnya 102 warga sipil Ukraina, termasuk di antaranya tujuh anak-anak, tewas sejak Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari lalu. Dia menduga, jumlah korban sipil bisa lebih tinggi. Dia memperingatkan, saat ini penderitaan di Ukraina meluas.

“Jutaan warga sipil, termasuk orang-orang yang rentan dan lanjut usia, terpaksa meringkuk di berbagai bentuk tempat perlindungan bom, seperti stasiun bawah tanah, untuk menghindari ledakan,” ujar dia.

Sebagian Besar WNI Telah Dievakuasi

Sebagian besar warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina telah berhasil dievakuasi keluar dari negara yang tengah berkecamuk perang dengan Rusia. Para WNI kini sudah diamankan di safe house atau rumah aman di Rzeszow, Polandia, dan KBRI Bukares, Rumania, untuk selanjutnya diterbangkan pulang ke Tanah Air.

photo
Sejumlah WNI dievakuasi dari Lviv di Ukraina menuju Rzeszow, Polandia, Senin (28/2/2022). - (Kemenlu RI)

“Alhamdulilah, 99 WNI, lima warga negara asing (WNA) yang merupakan keluarga WNI, termasuk lima WNI yang melakukan evakuasi mandiri sudah keluar dari Ukraina. Langkah selanjutnya adalah penjemputan dengan pesawat untuk kembali ke Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Selasa (1/3).

Retno mengatakan, proses evakuasi WNI dari Ukraina merupakan tantangan terbesar, mengingat masih bergejolaknya situasi di Ukraina. Pada Ahad (27/2), sebanyak 25 WNI yang dievakuasi melalui Odessa telah tiba di Bukares. Semua WNI yang dievakuasi itu adalah perempuan dan satu anak berusia 2 tahun. 

Mereka, menurut Retno, berangkat dari Odessa melalui Moldova pada Sabtu (26/2) dan menempuh perjalanan selama 35 jam dari yang seharusnya 10 jam. “Semua WNI dalam kondisi sehat, hanya satu WNI yang tes Covid-19 positif dan sudah mendapatkan penanganan,” ujar Retno.

Proses evakuasi juga dilakukan kepada tujuh orang yang terdiri atas enam WNI dan satu WNA (suami WNI) melalui jalur Kota Lviv menuju Rzeszow, Polandia. Seperti yang terjadi di jalur perbatasan Rumania, jalur ini pun mengalami antrean sangat panjang. Saat ini mereka sudah berada di safe house Rzeszow dalam kondisi sehat.

Selain itu, terdapat empat WNI yang terdiri atas dua pria, dua anak, dan dua WNA yang merupakan pasangan dari WNI yang berhasil dievakuasi oleh KBRI Waswasa menuju Polandia, dengan jarak tempuh 150 km dan mengalami antre di perbatasan selama dua jam. Mereka juga telah tiba dengan aman di Rzeszow Polandia dalam keadaan sehat.

Selain proses evakuasi tersebut, Retno memerinci proses evakuasi dari WNI yang berada di titik konsentrasi terbesar di Ukraina, yakni Kiev. Sebanyak 59 WNI dan satu WNA berhasil diseberangi oleh pihak Kemenlu dari Kiev melalui Moldova menggunakan 12 mobil. Hingga saat ini, mereka dalam perjalanan menuju Rumania.

Evakuasi dari Kiev ini sebelumnya direncanakan dilakukan pada Sabtu (27/2) melalui Kota Lviv menuju Polandia. Namun, karena adanya kebijakan jam malam dan beberapa tantangan infrastruktur jalan imbas peperangan, evakuasi terpaksa harus ditata ulang kembali. 

Kendati demikian, sebanyak empat WNI di Kharkiv dan sembilan WNI di Cherniv, utara Ukraina, belum dapat dievakuasi, mengingat pertempuran darat yang masih terus terjadi. KBRI Kiev dan KBRI Moskow terus melakukan kontak dengan mereka. Dan hingga kini, mereka dalam kondisi sehat dan memiliki pasokan logistik yang cukup. 

“Pemerintah masih terus menunggu saat yang tepat untuk dapat mengevakuasi mereka,” kata Retno. Selain itu, terdapat 24 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Ukraina karena alasan keluarga, sebab mereka menikah dengan warga negara Ukraina.

Retno mengatakan, Indonesia ingin membangun persahabatan yang lebih kuat dengan Rusia dan Ukraina. Retno mengaku sudah berbicara melalui telepon dengan kedua menlu, dari Rusia dan Ukraina. Retno menegaskan, konstitusi Indonesia memandatkan Indonesia ikut menjaga perdamaian dunia. Perdamaian tidak dapat terwujud jika terjadi perang.

photo
Warga duduk dan berbaring di lantai pusat olahraga yang dijadikan tempat berlindung dari bom di Mariupol, Ukraina, Ahad (27/2/2022) malam. - (AP/Evgeniy Maloletka)

“Kita harus melihat situasi yang berkembang di Ukraina ini secara jernih. Ukraina dan Rusia adalah sahabat dekat Indonesia,” kata Retno.

Bagi jutaan orang Ukraina, serangan Rusia selama lima hari terakhir membawa kematian, teror, dan ketidakpastian. Di sebuah kota berpenduduk 700 ribu yang terkenal dengan keindahan arsitektur dan warisan budayanya itu, sirene serangan udara telah berbunyi lebih dari selusin kali sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

Kondisi ini membuat banyak orang bergegas ke ruang bawah tanah dan tempat perlindungan lainnya. “Sejauh ini, tidak ada bom yang mendarat di Lviv, tetapi kota-kota terdekat menjadi sasaran. Kami tidak tahu di mana dan kapan rudal itu akan menyerang,” kata Mila Hadzieva, seorang manajer TI, yang tinggal di kota barat Lviv.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

'Semoga Gas Melon Enggak Langka'

Daya beli terhadap elpiji nonsubsidi terlihat menurun.

SELENGKAPNYA

Banjir di Serang Timbulkan Korban Jiwa

Musibah banjir melanda sejumlah daerah karena hujan deras dalam beberapa hari terakhir.

SELENGKAPNYA

Australia Antisipasi Banjir Terburuk

Banjir ini kemungkinan yang terburuk di Australia sejak 2011.

SELENGKAPNYA