Kabar Utama
Banjir di Serang Timbulkan Korban Jiwa
Musibah banjir melanda sejumlah daerah karena hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
JAKARTA -- Musibah banjir melanda sejumlah daerah karena hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Di wilayah Serang, Provinsi Banten, banjir menimbulkan korban jiwa dan ratusan rumah terendam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, hujan yang mengguyur wilayah Serang sejak Senin (28/2) sore hingga Selasa mengakibatkan sejumlah permukiman warga dilanda banjir. Berdasarkan data hingga Selasa sore, dua warga menjadi korban jiwa.
"Dua orang meninggal dunia karena tersengat listrik dan terkena longsoran. Kami terus mengumpulkan data-data di lapangan," kata Dian, Selasa (1/3).
Dalam beberapa video viral yang beredar di media sosial sejak Selasa siang, air terlihat sudah nyaris setinggi atap rumah warga. Di video lain terlihat dua rumah hanyut terbawa air sungai dan menghantam jembatan. Warga juga banyak yang meminta dievakuasi.
View this post on Instagram
Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga membenarkan, musibah banjir di Kota Serang menimbulkan dua korban jiwa. Salah satu korban jiwa merupakan warga Kelapa Dua, Kecamatan Serang, yang meninggal karena tersengat listrik.
"Satu korban jiwa lainnya merupakan warga Angsoka, Kecamatan Kasemen, yang meninggal dunia karena tertimbun tanah longsor," kata Shinto dalam keterangannya, kemarin.
Dia menyampaikan, ketinggian banjir bervariasi di setiap wilayah. Di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, ketinggian banjir di Kampung Sukamaju, Citasuk, mencapai satu meter dengan korban terdampak sebanyak 279 kepala keluarga.
Polda Banten dan BPBD setempat masih melakukan asesmen atau upaya mencari data dan informasi. "Kami masih mendata kerugian materi, barang-barang berharga, dan korban jiwa lainnya," kata Shinto.
Polda Banten telah mengevakuasi warga di daerah terdampak banjir, salah satunya di Perumahan Rahayu Residence, Kota Serang. Dirpolairud Polda Banten Kombes Pol Giuseppe Reinhard Gultom mengatakan, Ditpolairud Polda Banten menggunakan perlengkapan search and rescue (SAR) untuk melakukan evakuasi.
"Dalam pelaksanaan evakuasi ini kita telah menyiapkan beberapa keperluan, seperti bus, double cabin, ambulans, rubber boat, dan perlengkapan SAR lengkap. Evakuasi berjalan lancar," ungkapnya.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, ada sedikitnya enam kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Serang. Lima dari enam kecamatan tersebut adalah Kecamatan Gunungsari, Ciomas, Waringin Kurung, Kramatwatu, Kragilan, dan Padarincang.
"Banjir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Serang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang terjadi di wilayah tersebut," kata Abdul Muhari, kemarin.
Abdul Muhari menjelaskan, beberapa akses jalan di Kabupaten Serang terputus karena terendam banjir. BPBD berkoordinasi dengan TNI, Polri, dinas pemadam kebakaran, relawan, dan instansi terkait untuk mengevakuasi warga.
Ia mengatakan, prakiraan cuaca BMKG menyebut bahwa hingga Rabu (2/3), Provinsi Banten berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Oleh karena itu, BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi bahaya bencana hidrometeorologi.
Pemerintah daerah juga diimbau menyiapkan rencana kedaruratan jika terjadi bencana di wilayahnya. "Apabila telah terjadi banjir dan menimbulkan pengungsian maka kebutuhan mendesak bagi warga harus dipenuhi sesegera mungkin," katanya.
Musibah banjir juga melanda Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara. Sebanyak 3.267 rumah warga yang tergenang banjir hingga setinggi satu meter sejak hujan lebat mengguyur pada Ahad (27/2). "Hasil pemantauan di lapangan, ketinggian muka air berkisar 30 cm hingga satu meter," kata Abdul.
Peristiwa tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi serta meluapnya Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Sei Batuan, dan Sungai Sanggal hingga masuk ke permukiman warga. "Sedikitnya 3.267 KK atau 9.428 jiwa terdampak dan 185 jiwa memilih untuk mengungsi," ujar Abdul.
BPBD Kota Medan beserta organisasi perangkat daerah (OPD) dan aparat setempat berkoordinasi untuk mengevakuasi warga yang terdampak. Bantuan logistik juga disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Pendirian tenda dan dapur umum telah dibuat bagi warga yang memilih untuk mengungsi.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kota Medan hingga Kamis (3/3) berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. BNPB mengimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi ancaman bencana hidrometeorologi.
"Langkah mitigasi yang dapat dilakukan di antaranya mengetahui risiko bencana yang ada di lokasi tempat tinggal, pahami rute evakuasi atau daerah yang lebih tinggi," katanya.
View this post on Instagram
Di Jawa Timur, musibah banjir melanda warga Kelurahan Jungcangcang, Kabupaten Pamekasan. Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, pada Selasa siang harus mengevakuasi warga karena ketinggian air di beberapa titik mencapai dua meter.
"Evakuasi kita dahulukan pada warga lanjut usia, anak-anak, dan ibu hamil," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono di lokasi bencana.
Petugas mengevakuasi warga dari daerah banjir menggunakan perahu karet milik BPBD Kabupaten Pamekasan. Warga Kelurahan Jungcangcang, Siti Hasanah (67 tahun), menuturkan bahwa air mulai masuk ke pekarangan rumahnya setelah subuh. Sekitar pukul 09.00 WIB, genangan air sudah setinggi hampir satu meter.
"Kalau tidak ditolong petugas, mungkin saya masih terjebak di sana," ujar Hasanah. Siti Hasanah merupakan satu dari 10 orang warga yang sudah dievakuasi petugas ke posko induk penanggulangan bencana di area Monumen Arek Lancor.
Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Senin (28/2) malam hingga Selasa pagi menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri permukiman warga di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Banjir melanda bagian wilayah Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Pademawu, Proppo, dan Galis.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Erick Thohir: BRI Buktikan Mampu Adaptasi Dukung UMKM
Erick Thohir mendorong Bank BUMN seperti BRI untuk memaksimalkan dukungan kepada UMKM.
SELENGKAPNYARI: Perang Sebabkan Ketidakpastian Global
Pembicaraan delegasi Rusia dengan Ukraina berakhir tanpa kesepakatan.
SELENGKAPNYA'Semoga Gas Melon Enggak Langka'
Daya beli terhadap elpiji nonsubsidi terlihat menurun.
SELENGKAPNYA