WASHINGTON – Ahli penyakit menular Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci memperkirakan, vaksin Covid-19 akan berhasil tersedia pada akhir tahun ini. Sementara, Cina menguji kandidat vaksin kepada karyawan perusahaan mereka sendiri.

"Saya merasa yakin pada perkiraan waktunya," kata Fauci kepada Reuters, Rabu (15/7). 

Komentarnya muncul setelah ada hasil awal yang menjanjikan dari vaksin produksi Moderna Inc’s yang dirilis ‘pada Selasa lalu. Vaksin tersebut dikembangkan para ilmuwan National Institute of Allergy and Infectious Diseases pimpinan Fauci. Vaksin Moderna akan menjalani uji coba tahap akhir pada 27 Juli.  

Fauci mengatakan, hasil vaksin tersebut dinilai menjanjikan karena bisa menawarkan perlindungan yang mirip pada saat infeksi terjadi secara alami. Dalam perkembangan vaksin, kata Fauci, "Salah satu yang kita harapkan adalah vaksin tersebut bisa memberikan respons yang bisa sebanding dengan infeksi yang terjadi alami karena secara teori vaksin terbaik adalah yang sebisa mungkin diperoleh melalui infeksi alami."

Fauci adalah sosok yang menjadi bulan-bulanan kritik dari Presiden AS Donald Trump. Ketika ditanya komentarnya, ia mengatakan, "Saya tidak membiarkan semua itu mengganggu saya. Yang kita kerjakan tentang vaksin, pengobatan, dan uji coba klinis itulah substansi sesungguhnya."

Gubernur Oklahoma Kevin Stitt. - (AP/Alex Brandon)

SHARE    

Saat berita ini ditulis, jumlah kasus di seluruh dunia telah melampaui angka 13 juta kasus dan lebih dar 575 ribu kematian. Kasus terbanyak terjadi di AS, Brasil, dan India. 

Gubernur Oklahoma Kevin Stitt menjadi gubernur negara bagian pertama di AS yang positif Covid-19, Rabu. Laman CNN melaporkan, ia adalah sosok yang agresif membuka kembali wilayahnya dan melanggar rekomendasi medis. 

Dalam konferensi pers, ia mengaku baik-baik saja dan hanya merasa sedikit ngilu pada tubuhnya. Ia pun menjamin, akan tetap bekerja dari rumah.

"Saya ingin memastikan kepada warga Oklahoma bahwa jika Anda merasa kurang sehat, periksakan diri untuk menjalani tes," katanya.

Namun, ia tidak berencana memberlakukan pemakaian masker di wilayahnya. Pada Maret lalu ia sempat diserang kritik karena mengunggah foto ia bersama anak-anaknya sedang berada di tengah restoran yang penuh sesak. Namun, ia kemudian menghapus unggahannya. 

Cina ikut bersaing 

Salah satu pesaing kuat dalam menemukan vaksin Covid-19 adalah Cina. Sebuah perusahaan milik negara, SinoPharm, bahkan membanggakan diri karena melakukan uji coba vaksin kepada karyawan mereka sebelum pemerintah memberikan izin menggunakan vaksin itu kepada umum. 

"Mengulurkan bantuan untuk bersama menempa pedang kemenangan," tulis sebuah unggahan SinoPharm bersama foto-foto para pekerjanya. 

Warga mengenakan masker di Beijing, Rabu (15/7). - (EPA-EFE/WU HONG)

SHARE    

Langkah uji coba ini bisa menjadi pengorbanan heroik atau juga pelanggaran etika internasional. Namun, klaim ini menekankan besarnya pertaruhan dalam persaingan mencari vaksin terbaik bersama AS dan Inggris. Pemenangnya tentu akan meraih kemenangan ilmiah sekaligus politis.   

"Berhasil mendapatkan vaksin Covid-19 adalah seperti //holy grail// masa kini," kata Lawrence Gostin, ahli hukum kesehatan masyarakat global dari Georgetown University

Delapan dari 12 vaksin potensial yang sedang diuji coba di seluruh dunia berasal dari Cina. SinoPharma dan perusahan Cina lain yang memproduksi vaksin mengeklaim berada dalam tahap akhir pengujian. 

Kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina, akhir 2019 lalu. Infeksi kemudian menyebar hingga ke seluruh dunia dan menjadi pandemi.

Dalam perkembangan terakhir, Cina juga menjadi negara pertama yang perekonomiannya bangkit dari pandemi. Pada kuartal ini Cina menunjukkan pertumbuhan 3,2 persen pasca-lockdown. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat