Kisah Dalam Negeri
Belajar Pencegahan Covid dari Daerah Zona Hijau
WHO dan Kemenkes akan memantau model pencegahan Covid-19 di daerah zona hijau ini.
Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara (Malut), diklaim mendapatkan perhatian Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan. Kabupaten yang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Kepulauan Sula ini masih mempertahankan posisinya sebagai zona hijau penyebaran Covid-19.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pulau Taliabu, Tomo Teapon, menuturkan, WHO dan Kemenkes berencana memantau model pencegahan penyebaran Covid-19 di kabupaten yang dihuni sekitar 58 ribu jiwa ini.
"Pulau Taliabu saat ini menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian khusus oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kemenkes karena saat ini menjadi salah satu daerah zona hijau di 10 kabupaten/kota di Provinsi Malut, karena belum memiliki pasien positif Covid-19," kata Tomo Teapon, Senin (29/6).
Ia mengatakan, Taliabu merupakan daerah yang memiliki banyak pintu masuk. Yakni, melalui akses laut, terutama dari wilayah zona merah, seperti Sulawesi. Namun, sampai sejauh ini Pulau Taliabu masih tetap menjadi zona hijau.
Tomo mengatakan, pihaknya siap menerima kunjungan tim medis dari Provinsi Malut yang akan melihat model penanganan yang sudah dilaksanakan selama ini dan dilaporkan ke Gugus Tugas Provinsi Malut. Gugus Tugas Pulau Taliabu juga selalu berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas dari Provinsi Malut dan melaporkan perkembangan data Covid-19 di wilayah tersebut ke Gugus Tugas Provinsi Malut.
Tomo yang juga selaku Kepala BPBD Pulau Taliabu mengatakan timnya juga sudah melakukan tes massal dan telah selesai pelatihan pengambilan swab. Dalam waktu dekat melakukan pengambilan swab untuk warga. "Tim Gugus Taliabu juga sangat berterima kasih kasih kepada WHO dan Kemenkes dan Dinkes Provinsi Malut yang sudah memantau langsung Tim Gugus Tugas Taliabu," katanya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat Pulau Taliabu, agar selalu menjaga jarak, menjaga kebersihan, selalu mencuci tangan, jika keluar rumah harus menggunakan masker. Intinya, masyarakat harus mempertahankan Pulau Taliabu selalu menjadi zona hijau di Provinsi Malut.
Antisipasi
Terpisah, zona hijau bukan hanya dialami Kabupaten Pulau Taliabu, Malut. Di Nusa Tenggara Timur (NTT), sebanyak 11 dari 22 kabupaten/kota hingga saat ini juga masih bebas dari kasus virus korona jenis baru. Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT, Dominikus Minggu Mere, mengatakan, 11 kabupaten itu adalah Kabupaten Manggarai Timur, Ngada dan Lembata di Pulau Flores, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya di Pulau Sumba, Kabupaten Alor, Sabu Raijua, Kupang, Timor Tengah Utara, Malaka, dan Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.
"Sampai saat ini, ada 11 dari 22 kabupaten/kota yang masih bebas kasus Covid-19. Memang ada orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP)," katanya.
Menurut dia, belum adanya kasus pada daerah ini karena pemerintah kabupaten terus melakukan sosialisasi dan meningkatkan pencegahan di lapangan. Terutama penanganan terhadap mereka yang berasal dari zona merah. Selain karena tingkat kesadaran masyarakat cukup tinggi dalam mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Dia berharap sebanyak 11 kabupaten ini tetap mempertahankan status sebagai daerah dengan nol kasus. Sementara 11 kabupaten/kota lainnya yang sudah ada kasus terus berupaya agar tidak terjadi penambahan kasus baru.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT, hingga 28 Juni 2020 tercatat 114 kasus, 81 orang sembuh, 32 dirawat dan satu meninggal dunia.
Semuanya tersebar di 11 kabupaten/kota. Dari 11 kabupaten, sembilan kabupaten masuk zona merah yakni Kota Kupang, Timor Tengah Selatan, Ende, Sikka, Rote Ndao, Flores Timur, Sumba Timur, Nagekeo, dan Manggarai. Sementara dua dua lainnya masuk zona kuning yakni Kabupaten Manggarai dan Sumba Barat Daya masing-masing satu kasus dan sedang dalam perawatan medis.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.