Nasional
Wapres: Pemulihan UMKM Disiapkan
Pemkab Purwakarta beri bantuan tunai untuk pedagang kecil dan UMKM.
JAKARTA—Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah perlu disiapkan agar segera pulih pascapandemi Covid-19. Persiapan dilakukan melalui stimulus perluasan pembiayaan kredit modal kerja dan skema penjaminannya.
"UMKM perlu dipersiapkan agar dapat langsung bergerak setelah masa pandemi Covid-19 berlalu," ujar Ma'ruf saat menjadi narasumber web seminar Ekonomi Syariah di Indonesia: Kebijakan Strategis Menuju Era New Normal” yang digelar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Kamis (4/6).
Ia mengatakan, menjaga keberlangsungan UMKM serta mempersiapkannya segera pulih sangat penting mengingat UMKM sebagian besar dikelola oleh umat. Ini juga berkaitan dengan kepentingan masa ke depan untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Ia juga berharap, UMKM dapat menangkap peluang ekonomi dari pandemi Covid-19 yang kini menuju tatanan kenormalan baru atau new normal.
Selama pandemi Covid-19, pemerintah banyak menggelontorkan bantuan untuk masyarakat terdampak. Bukan hanya untuk masyarakat miskin, bantuan juga diberikan untuk pedagang kecil atau UMKM. Pemerintah Kabupaten Purwakarta bahkan mengalokasikan anggaran bantuan kepada pedagang kecil keliling. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, pandemi berdampak besar pada turunnya pendapatan UMKM karena daya beli anjlok.
Pemkab Purwakarta menyiapkan bantuan uang tunai sebesar Rp 2 juta untuk setiap penerimanya. “Kami telah alokasikan anggaran Rp 2 juta per pedagang untuk 1.000 pedagang kecil yang terdampak wabah Covid-19. Bantuan ini sebagai stimulus untuk modal usaha mereka,” kata Anne, Kamis (4/6).
Anne menuturkan, untuk data penerima sendiri diutamakan mereka yang belum terdata atau di luar warga yang sudah menerima dari BLT dari desa maupun bansos kabupaten. "Insya Allah, pekan ketiga Juli bantuan tersebut sudah didistribusikan. Untuk satu bulan ini, kita fokus ke pendataan dulu,” ujarnya.
Di Kabupaten Purbalingga, sebanyak 1.125 pelaku UMKM juga mendapat bantuan sembako. Penyerahan bantuan dilakukan Bupati Dyah Hayuning Pratiwi secara simbolis kepada 82 orang perwakilan UMKM di pendopo Setda setempat, Kamis (4/6). Bupati menyebutkan, wabah Covid-19 yang terjadi saat ini tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, tapi juga pada bidang perekonomian.
''Segala jenis usaha, baik jasa maupun produksi mengalami penurunan pendapatan,'' ujarnya, Kamis.
Bupati Tiwi menegaskan, pemerintah harus hadir dalam persoalan yang dialami pelaku UMKM. Paling tidak, memberikan motivasi dan semangat agar pelaku UMKM tetap bisa berkarya dan berproduksi supaya perekonomian rakyat tetap bergerak. “Saya yakin dan percaya, para pelaku UMKM dapat melewati tantangan ini. Sudah barang tentu membutuhkan sinergitas bersama antara pelaku UMKM dengan pemerintah. Kemampuan bertahan UMKM sudah dibuktikan ketika krisis moneter tahun 1998,'' jelasnya.
Protokol kesehatan
Sebelum memasuki era normal baru, pemerintah gencar menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan untuk para pedagang dan pengusaha kecil menengah. Pedagang pasar di Semarang, misalnya, diminta untuk menerapkan secara ketat protokol kesehatan selama berjualan. Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Semarang Hasty Wulandari mengatakan, untuk memasuki era normal baru, protokol kesehatan harus dilakukan secara disiplin.
“Baik pembeli, penjual, pelaku pasar, serta semua saja yang memiliki aktivitas di lingkungan pasar rakyat tersebut,” ujarnya, di sela pelaksanaan rapid test serentak terhadap pedagang Pasar Babadan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Kamis (4/6).
Di sisi lain, pengelola pasar juga sudah memberi keringanan kepada pedagang pasar dengan tidak menarik retribusi selama dua bulan sejak pandemi Covid-19. Lurah Pasar Babadan, Gatot Suwignyo, mengatakan, pengelola pasar juga sudah menyarankan agar pedagang mengurangi jam berjualan. Ia mengaku, dalam waktu 2,5 bulan terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang tidak menarik retribusi kepada pedagang pasar.
“Sebenarnya, selain untuk meringankan beban pedagang, uang retribusi yang tidak ditarik ini bisa dimanfaatkan oleh para pedagang untuk membeli makanan bergizi, makanan seimbang, dan vitamin yang dibutuhkan,” ujarnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.