
Internasional
Rebutan Bantuan di Gaza Kembali Makan Korban Jiwa
Setidaknya 10 orang tewas ketika pasukan Israel menembaki warga Palestina yang mencari bantuan.
GAZA – Setidaknya dua orang meninggal setelah kerumunan warga Palestina menyerbu gudang bantuan PBB di Gaza tengah. Hal ini ketika pasokan kemanusiaan perlahan-lahan mengalir ke wilayah yang terkepung dan berada di ambang kelaparan.
Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pada Rabu malam bahwa “gerombolan orang kelaparan” masuk ke gudang al-Ghafari di Deir el-Balah, Gaza tengah, untuk mencari pasokan makanan.
“Laporan awal menunjukkan dua orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam insiden tragis itu,” kata WFP dalam pernyataannya di X, seraya menambahkan bahwa pihaknya masih mengonfirmasi rinciannya.
"Gaza membutuhkan bantuan pangan yang segera ditingkatkan. Ini adalah satu-satunya cara untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka tidak akan kelaparan. WFP segera menyerukan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan untuk memungkinkan distribusi makanan yang teratur di seluruh Gaza dengan segera," tambahnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Setelah mengakhiri blokade selama 11 minggu pada minggu lalu menyusul meningkatnya tekanan internasional, Israel mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam jumlah terbatas, namun kelompok bantuan telah memperingatkan bahwa jumlah tersebut tidak cukup.
Sigrid Kaag, koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa jumlah bantuan yang Israel izinkan untuk diberikan kepada PBB sejauh ini “sebanding dengan sekoci setelah kapalnya tenggelam” ketika semua orang di Gaza menghadapi risiko kelaparan.
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Israel akan mengizinkan pengiriman bantuan “dalam waktu dekat” melalui PBB dan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung oleh Amerika Serikat.
Danon mengatakan PBB harus “mengesampingkan ego mereka dan bekerja sama dengan mekanisme baru”. Namun, PBB dan kelompok bantuan lainnya mengatakan rencana bantuan swasta tersebut tidak netral.

“Skema baru ini adalah penjatahan berbasis pengawasan yang melegitimasi kebijakan perampasan yang disengaja,” kata pejabat senior bantuan PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Jonathan Whittall, kepada wartawan di Yerusalem.
“PBB telah menolak untuk berpartisipasi dalam skema ini, memperingatkan bahwa skema ini secara logistik tidak dapat dijalankan dan melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan dengan menggunakan bantuan sebagai alat dalam upaya Israel yang lebih luas untuk mengurangi populasi wilayah Gaza,” katanya.
Setidaknya 10 orang tewas ketika pasukan Israel menembaki warga Palestina yang mencari bantuan di lokasi GHF di Gaza selatan dalam insiden terpisah pada hari Selasa dan Rabu, kata Kantor Media Pemerintah Gaza. Puluhan orang terluka ketika ribuan warga Palestina yang kelaparan menyerbu lokasi GHF pada hari Selasa.
Menurut yayasan tersebut, mereka membagikan 840.262 makanan pada hari Selasa dan Rabu. Di Gaza, serangan Israel pada hari Kamis menewaskan sedikitnya 30 orang, sumber medis mengatakan kepada Aljazirah.
Di antara mereka yang tewas adalah tujuh orang yang berlindung di sebuah taman kanak-kanak di Jabalia, Gaza utara, kata sumber medis. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 19 orang tewas dalam serangkaian serangan Israel terhadap bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi Bureij.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Puluhan Mati Kelaparan di Gaza
Bantuan yang masuk ke Gaza masih tersendat dan belum cukup.
SELENGKAPNYAIsrael Kepung Dua Rumah Sakit Terakhir di Gaza Utara
Israel terus melakukan bombardir ke Gaza.
SELENGKAPNYA