Kamp pengungsi Palestina yang didirikan oleh HHO Foundation dikelilingi reruntuhan bangunan di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, 8 April 2025. | EPA-EFE/HAITHAM IMAD

Internasional

Sekjen PBB: Gaza Jadi "Ladang Pembantaian"

Bombardir dan blokade Israel membuat kondisi Gaza kian mengenaskan.

NEW YORK – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres melontarkan salah satu komentar paling pedasnya atas agresi militer Israel di Jalur Gaza. Ia mengatakan bahwa wilayah terkepung itu kini sudah menjadi “ladang pembantaian”.

“Gaza adalah ladang pembantaian, dan warga sipil berada dalam lingkaran kematian yang tiada akhir,” kata António Guterres dalam pidatonya di markas PBB di New York, AS, kemarin.

Hal itu ia sampaikan saat aksi genosida Israel di Jalur Gaza telah mengakibatkan terbunuhnya 50.810 warga Palestina dan melukai 115.688 lainnya. Sekjen PBB menambahkan bahwa Jalur Gaza telah ditinggalkan tanpa “setetes pun bantuan” selama lebih dari sebulan, dan situasinya terbukti mengerikan bagi warga Palestina di wilayah tersebut.

"Lebih dari sebulan telah berlalu tanpa setetes pun bantuan ke Gaza. Tidak ada makanan. Tidak ada bahan bakar. Tidak ada obat-obatan. Tidak ada pasokan komersial," katanya kepada wartawan di New York dilansir WAFA.

Dia menambahkan: "Ketika bantuan telah berkurang, pintu kengerian telah terbuka kembali. Gaza adalah ladang pembunuhan – dan warga sipil berada dalam lingkaran kematian yang tiada akhir".

Sekjen PBB telah menegaskan kembali bahwa, berdasarkan hukum internasional, Israel berkewajiban mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza untuk warga Palestina di wilayah pendudukan. “Tidak ada pasokan kemanusiaan yang bisa masuk ke Gaza. Sementara itu, di titik persimpangan, persediaan makanan, obat-obatan, dan tempat berlindung menumpuk, dan peralatan vital tertahan,” kata Guterres.

Guterres juga menegaskan bahwa pemindahan paksa warga Gaza merupakan pelanggaran hukum internasional. Dia menambahkan: Badan-badan PBB siap memberikan bantuan, namun menolak mekanisme persetujuan baru yang diusulkan oleh otoritas pendudukan Israel. Israel mengusulkan, semua bantuan yang masuk ke Gaza harus dikawal tentara Israel dan dilakukan pihak swasta Israel. 

Guterres menjelaskan bahwa PBB tidak akan berpartisipasi dalam tindakan apa pun yang tidak sepenuhnya menghormati prinsip-prinsip dasar PBB, menyerukan akses kemanusiaan tanpa hambatan dan perlindungan bagi semua pekerja kemanusiaan yang dijamin berdasarkan hukum internasional.

photo
Pengungsi Palestina berkumpul untuk menerima makanan yang didistribusikan oleh badan amal di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, 8 April 2025. - (EPA-EFE/HAITHAM IMAD)

Ia juga menyerukan penyelidikan independen atas pembunuhan pekerja kemanusiaan, termasuk staf PBB. Patut dicatat bahwa setidaknya 408 pekerja kemanusiaan, termasuk lebih dari 280 dari UNRWA, telah terbunuh di Gaza sejak Oktober 2023.

Pada Rabu, Israel kembali melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Setidaknya 80 warga Palestina hilang menyusul pemboman besar-besaran Israel di distrik Shujayea di utara Kota Gaza.

Puluhan orang yang hilang dalam serangan tersebut diyakini terkubur di reruntuhan sedikitnya 10 bangunan tempat tinggal yang diledakkan. Jumlah syuhada akibat serangan itu kini meningkat menjadi 22 dan diperkirakan akan terus bertambah dengan lebih dari 50 orang menerima perawatan di rumah sakit.

Sementara saat persediaan makanan berkurang di Gaza, semakin banyak anak-anak yang menderita kekurangan gizi, demikian peringatan dari petugas medis dan pekerja bantuan. Akibatnya, 60.000 anak kini “berisiko mengalami komplikasi kesehatan yang parah akibat kekurangan gizi”, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

photo
Awatif Sabbah berduka atas putrinya, Jana (10 tahun) yang syahid akibat serangan udara Israel, di rumah sakit di Deir al-Balah, Jalur Gaza, pada Selasa, 8 April 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Sementara itu, perintah pengungsian yang dikeluarkan oleh militer Israel telah memaksa penutupan 21 pusat nutrisi, mengganggu perawatan bagi sekitar 350 anak yang mengalami kekurangan gizi parah, menurut PBB.

Militer Israel juga mulai menghentikan aliran air dari perusahaan Israel Mekorot ke Jalur Gaza. Kebijakan ini, dibarengi penghancuran fasilitas penyulingan air telah memutus 70 persen dari total pasokan air di daerah kantong Palestina.

Menurut juru bicara pemerintah kota Gaza Hosni Mehanna, pemutusan tersebut berdampak pada pipa utama yang terletak di lingkungan Shujayea di timur Kota Gaza, tempat pasukan Israel melakukan serangan militer sejak Kamis.

“Alasan di balik gangguan tersebut masih belum jelas, namun kami berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk memeriksa apakah saluran pipa tersebut rusak akibat pemboman besar-besaran Israel di wilayah tersebut,” kata Mehanna.

Suasana selepas serangan mengerikan Israel terhadap kompleks perumahan di lingkungan Shujaiyya, Gaza, pada Rabu (9/4/2025). - (X)  ​

Penghentian ini mungkin disebabkan oleh aktivitas militer langsung atau keputusan politik yang disengaja oleh otoritas Israel, katanya. "Apapun penyebabnya, dampaknya sangat buruk. Jika aliran air dari Mekorot tidak segera pulih, Gaza akan menghadapi krisis air yang parah."

Koresponden Aljazirah melaporkan, di Gaza muncul  antrian orang yang menunggu berjam-jam untuk mengisi satu galon air bersih yang dapat diminum. Sementara, selama lebih dari empat minggu, tidak ada satu truk pun yang memasuki Jalur Gaza. Tidak ada makanan. Tidak ada sayur, tidak ada daging, tidak ada ayam. Toko roti telah berhenti beroperasi. Juga tidak ada bahan bakar dan tidak ada gas untuk memasak.

Jalur Gaza – yang sudah mengalami kerusakan infrastruktur, air tanah yang terkontaminasi, dan kekurangan air bersih yang kronis – kini menghadapi risiko meluasnya kehausan, dehidrasi, dan wabah penyakit. Anggota Pertahanan Sipil berlomba dan bekerja sepanjang waktu untuk mengevakuasi korban dan korban dari bawah rumah yang menjadi sasaran militer Israel.

Karena lonjakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, … mereka telah membuat pilihan yang sangat sulit untuk memadamkan api atau menyelamatkan mereka yang masih terjebak di bawah area yang hancur tersebut.

photo
Seorang anak Palestina yang terluka akibat serangan udara Israel di sekolah Dar al-Arqam, dibawa untuk dirawat di Rumah Sakit Baptis di Kota Gaza, pada Kamis, 3 April 2025. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

Mereka mengalami kelangkaan pasokan air. Hal ini merupakan hasil dari praktik dan tindakan militer Israel di lapangan. Mereka telah menghancurkan 95 persen sumur air dan infrastruktur air di seluruh wilayah Gaza.

Juru bicara sekjen PBB, Stephane Dujarric, mengatakan kepada Aljazirah bahwa situasi di Gaza “telah mencapai tahap kritis” setelah Israel memblokir makanan dan semua bantuan memasuki wilayah kantong tersebut selama hampir 40 hari. “Israel, sebagai kekuatan pendudukan, berkewajiban mengizinkan bantuan masuk ke Gaza,” katanya.

“Kita harus berupaya mencapai solusi nyata untuk memungkinkan akses bantuan, seperti gencatan senjata,” kata Dujarric, seraya menambahkan bahwa badan-badan PBB akan terus bekerja di Gaza dan berbicara dengan Israel tentang mengizinkan masuknya sejumlah bantuan kemanusiaan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Gaza Dibantai, Tepi Barat Melawan 

Perlawanan dilakukan lewat mogok masal hingga bentrokan bersenjata.

SELENGKAPNYA

Syahidnya Jurnalis di Jalur Gaza

Jurnalis Ahmed Mansour yang terbakar hidup-hidup akibat serangan Israel akhirnya syahid.

SELENGKAPNYA

Israel tak Libur Lakukan Pembantaian di Gaza

Israel terus melakukan pengeboman maraton di Jalur Gaza.

SELENGKAPNYA