Presiden AS Donald Trump bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah upacara di Yerusalem pada 23 Mei 2017. | Evan Vucci/AP Photo

Internasional

Trump Beri 'Ancaman Terakhir' untuk Gaza

Trump secara terbuka mengancam warga Gaza dengan kematian.

WASHINGTON – Presiden Donald Trump pada hari Rabu mengeluarkan apa yang disebutnya sebagai “peringatan terakhir” kepada Hamas untuk membebaskan semua sandera yang tersisa di Gaza. Ia juga mengancam warga Gaza dengan kematian jika sandera tak dibebaskan.

Dalam ancamannya, Trump kembali meminta Hamas untuk segera membebaskan semua tawanan yang masih berada di wilayah tersebut, atau menghadapi “neraka”. Trump telah berulang kali melontarkan ancaman tersebut sebelumnya. 

Dalam postingan baru di platform media sosialnya Truth Social, dia menulis, pesan yang ditujukan kepada Hamas. “'Shalom Hamas' berarti Halo dan Selamat Tinggal – Anda dapat memilih. Bebaskan semua Sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang yang kamu bunuh, atau semuanya BERAKHIR untukmu”.

Trump menuding Hamas melakukan kekejian dengan menahan jenazah sandera yang terbunuh. Ia mengabaikan fakta bahwa praktik serupa dilakukan Israel terhadap ratusan jenazah warga Palestina sepanjang perang kali ini. Dalam sejumlah kesaksian, jenazah-jenazah Palestina itu dikembalikan dengan organ-organ yang tak lengkap.

photo
Sandera Israel saat dikawal oleh pejuang Palestina untuk diserahkan ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, Sabtu, 22 Februari 2025. - (AP Photo/Adel Kareem Hana)

“Saya mengirimkan kepada Israel semua yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini, tidak ada satupun anggota Hamas yang akan aman jika Anda tidak melakukan apa yang saya katakan.”

Komentar tersebut muncul setelah pertemuan Trump dengan para tawanan yang telah dibebaskan sebelumnya. “Ini peringatan terakhirmu!” dia menulis. “Bagi para pemimpin, sekaranglah waktunya untuk meninggalkan Gaza, selagi Anda masih punya kesempatan.”

Trump tak hanya mengancam kelompok Hamas. Ia juga untuk pertama kalinya secara terbuka mengancam warga Gaza dengan kematian. “Juga, kepada Rakyat Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera. Jika ya, kamu MATI! Buatlah keputusan yang CERDAS. BEBASKAN SANDERA SEKARANG, ATAU AKAN ADA NERAKA YANG HARUS DIBAYARKAN KEMUDIAN!

Patut dicatat bahwa Amerika Serikat sejauh ini adalah sponsor utama Israel, dan telah mengirimkan miliaran dolar AS senjata dan amunisi untuk digunakan melakukan genosida di Jalur Gaza. Tanpa ancaman Donald Trump pun, AS sudah berperan menimbulkan puluhan ribu kematian di Gaza dalam 15 bulan belakangan.

Pernyataan tajam dari Trump muncul setelah Gedung Putih mengatakan pada hari Rabu bahwa para pejabat AS telah terlibat dalam “pembicaraan dan diskusi berkelanjutan” dengan para pejabat Hamas, dan menjauh dari kebijakan lama AS yang tidak terlibat langsung dengan kelompok militan tersebut.

Konfirmasi perundingan di ibu kota Qatar, Doha, terjadi ketika gencatan senjata Israel-Hamas masih seimbang. Ini adalah keterlibatan langsung pertama yang diketahui antara Amerika Serikat dan Hamas sejak Departemen Luar Negeri AS menetapkan kelompok tersebut sebagai organisasi teroris asing pada tahun 1997.

Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt menolak memberikan rincian mengenai substansi pembicaraan, namun mengatakan Presiden Donald Trump telah memberi wewenang kepada utusannya untuk “berbicara dengan siapapun.” Perantara Mesir dan Qatar telah bertindak sebagai mediator Hamas bagi AS dan Israel sejak kelompok tersebut melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang.

“Dengarlah, berdialog dan berbicara dengan orang-orang di seluruh dunia untuk melakukan apa yang terbaik bagi rakyat Amerika adalah sesuatu yang presiden… yakini sebagai upaya dengan itikad baik untuk melakukan apa yang benar bagi rakyat Amerika,” katanya.

Leavitt menambahkan bahwa Israel telah berkonsultasi mengenai keterlibatan langsung dengan para pejabat Hamas, dan mencatat bahwa ada “nyawa Amerika yang dipertaruhkan.”

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan pengakuan singkat atas perundingan AS-Hamas. “Israel telah menyatakan posisinya kepada Amerika Serikat mengenai pembicaraan langsung dengan Hamas,” kata kantor perdana menteri.

photo
Bagaimana AS Terlibat Genosida di Gaza? - (Republika)

Para pejabat Israel mengatakan sekitar 24 sandera yang masih hidup – termasuk Edan Alexander, seorang warga negara Amerika – serta 35 jenazah lainnya diyakini masih ditahan di Gaza.

Adam Boehler, calon utusan khusus Trump untuk urusan penyanderaan, memimpin pembicaraan langsung dengan Hamas. Boehler, pendiri dan CEO Rubicon Founders, sebuah perusahaan investasi layanan kesehatan, adalah negosiator utama dalam tim Abraham Accords selama masa jabatan pertama Trump yang berupaya mendapatkan pengakuan lebih luas terhadap Israel di dunia Arab.

Pembicaraan tersebut, yang berlangsung bulan lalu, berfokus terutama pada pembebasan sandera Amerika, dan potensi berakhirnya perang tanpa Hamas berkuasa di Gaza, menurut seorang pejabat Hamas yang tidak berwenang untuk berkomentar secara terbuka dan berbicara tanpa menyebut nama.

Pejabat itu menambahkan bahwa tidak ada kemajuan yang dicapai tetapi “langkah ini cukup menjanjikan” dan diperkirakan akan ada lebih banyak pembicaraan. Mediator Mesir dan Qatar membantu mengatur pembicaraan.

Keterlibatan langsung ini terjadi ketika kelanjutan gencatan senjata Israel-Hamas masih belum pasti. Trump telah memberi isyarat bahwa ia tidak berniat mendorong Netanyahu untuk tidak kembali berperang jika Hamas tidak menyetujui persyaratan proposal gencatan senjata baru, yang menurut Israel dirancang oleh utusan AS Steve Witkoff.

photo
Arbel Yehoud (29 tahun) yang disandera di Gaza dikawal oleh pejuang Hamas dan Jihad Islam saat dia dibebaskan di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis. 30 Agustus 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Rencana baru ini akan mengharuskan Hamas untuk melepaskan separuh sandera yang tersisa – yang merupakan alat tawar-menawar utama kelompok militan tersebut – dengan imbalan perpanjangan gencatan senjata dan janji untuk merundingkan gencatan senjata yang abadi. Israel tidak menyebutkan pembebasan lebih banyak tahanan Palestina, yang merupakan komponen kunci dari tahap pertama.

Trump pada hari Rabu menyambut delapan mantan sandera – Iair Horn, Omer Shem Tov, Eli Sharabi, Keith Siegel, Aviva Siegel, Naama Levy, Doron Steinbrecher dan Noa Argamani – ke Gedung Putih.

“Presiden mendengarkan dengan penuh perhatian kisah-kisah memilukan mereka,” kata Leavitt. “Para sandera berterima kasih kepada Presiden Trump atas upayanya yang gigih untuk membawa pulang semua sandera.”

Keith Siegel, seorang warga Israel-Amerika yang dibebaskan bulan lalu sebagai bagian dari gencatan senjata, mengatakan mereka datang ke Gedung Putih untuk menyampaikan penghargaan mereka kepada Trump dan Witkoff, utusan Timur Tengah.

photo
Sandera Israel yang baru dibebaskan Hamas Emily Damari (kanan) memeluk ibunya Mandy usai kembali ke rumah pada Ahad (19/1/2025). - (AP)

“Kami mendesak mereka untuk melanjutkan upaya besar mereka. Mereka telah melakukan banyak hal. Kami mempercayai mereka dan kami tahu mereka akan melakukan pekerjaan mereka untuk mengembalikan 59 sandera yang tersisa di Gaza ke keluarga mereka,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Pembicaraan antara pejabat AS dan Hamas pertama kali dilaporkan pada Rabu pagi oleh situs berita Axios.

Leavitt, sekretaris pers Gedung Putih, adalah satu dari tiga pejabat pemerintah yang menghadapi tuntutan hukum dari The Associated Press atas dasar Amandemen Pertama dan Kelima. AP mengatakan ketiganya menghukum kantor berita tersebut atas keputusan editorial yang mereka tolak. Gedung Putih mengatakan AP tidak mengikuti perintah eksekutif yang menyebut Teluk Meksiko sebagai Teluk Amerika.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Trump Tolak Kesepakatan Negara Arab Soal Gaza

Negara-negara Arab menyepakati peta jalan rekonstruksi Gaza, kemarin.

SELENGKAPNYA

Israel Kembali Ancam Serang Gaza

Israel terus tutup akses bantuan ke Gaza.

SELENGKAPNYA

Israel Bakal Setop Listrik dan Air ke Gaza

Israel menekan Hamas untuk tak lanjut ke fase kedua gencatan senjata.

SELENGKAPNYA