Para pelayat berdoa di samping jenazah warga Palestina yang syahid dalam pemboman Israel di Jalur Gaza di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, Rabu, 15 Januari 2025. | AP Photo/Abdel Kareem Hana

Internasional

Gencatan Senjata Diumumkan, Israel Masih Bantai Warga Gaza

Israel membunuh 71 warga Gaza sejak gencatan senjata diumumkan.

GAZA – Meskipun perjanjian gencatan senjata diumumkan di Jalur Gaza, militer Israel justru menggencarkan serangannya ke wilayah tersebut. Puluhan warga Gaza termasuk anak-anak syahid dalam serangan kemarin.

Sejak pengumuman perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza pada Rabu malam, pasukan pendudukan Israel telah membunuh 71 orang, termasuk lebih dari 19 anak-anak, dan 24 wanita di Kota Gaza saja.  Lebih dari 200 orang terluka, dan pasukan pendudukan Israel terus melakukan pemboman hingga Kamis siang.

Koresponden WAFA melaporkan, dengan mengutip sumber-sumber medis, bahwa empat warga syahid dan lainnya terluka dalam pemboman pendudukan di sebuah apartemen dekat persimpangan Al-Sha'biya di lingkungan Al-Daraj di pusat Kota Gaza.

Sumber yang sama mengumumkan kesyahidan dua gadis akibat pemboman pendudukan terhadap dua rumah di lingkungan Al-Shuja'iyya di sebelah timur Kota Gaza, dan di sekitar Rumah Sakit Sahabat Pasien di pusat kota.

Kru penyelamat menemukan jenazah lima orang yang terbunuh dan lebih dari 10 orang terluka dari bawah reruntuhan rumah milik keluarga Khalifa yang dibom oleh pendudukan di daerah Al-Rimal sebelah barat Kota Gaza.

Mereka mengindikasikan bahwa dua warga syahid dan lainnya terluka akibat pemboman pendudukan terhadap sebuah rumah di kamp Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Sementara dua warga terluka akibat pendudukan yang menyasar kawasan Khirbet Al-Adas di utara kota Rafah.

Serangan pesawat tempur pendudukan Israel turut menyasar penampungan pengungsi di al-Zeitoun. lingkungan, di selatan Kota Gaza, Koresponden WAFA mengatakan, mengutip sumber-sumber medis, bahwa dua orang syahid dan terluka dalam pemboman pendudukan Israel terhadap tempat penampungan pengungsi di Sekolah al-Falah di lingkungan al-Zeitoun.

Otoritas kesehatan setempat mengkonfirmasi bahwa jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 46.707 korban jiwa yang dilaporkan, dengan tambahan 110.265 orang menderita luka-luka. Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

photo
400 Hari Genosida di Gaza - (Republika)

Menurut sumber yang sama, layanan darurat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau berserakan di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang tersebut, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan kru ambulans dan pertahanan sipil.

Serangan genosida Israel terus berlanjut meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata dan arahan dari Mahkamah Internasional yang mendesak diambilnya tindakan untuk mencegah genosida dan meringankan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.

Mustafa Barghouti, sekretaris jenderal Inisiatif Nasional Palestina, mengatakan bahwa meskipun gencatan senjata adalah “momen yang melegakan”, orang-orang di Gaza kemungkinan harus menghadapi pemboman yang intensif selama tiga hari sebelum gencatan senjata tersebut berlaku pada Ahad.

Dia mengatakan mereka akan menghadapi luka mendalam akibat perang – termasuk kematian begitu banyak orang, kehancuran yang meluas, “genosida Israel, hukuman kolektif termasuk kelaparan, dan pembersihan etnis di banyak tempat” dan kegagalan negara-negara besar dan lembaga-lembaga global untuk menjunjung tinggi kepentingan internasional. hukum.

“Tapi kami melihat ke masa depan, terlepas dari fakta bahwa kami bisa mencapai perjanjian [gencatan senjata] ini pada bulan Juli tahun lalu,” katanya kepada Al Jazeera dari Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.

“Kami harus kehilangan 10.000 orang lagi karena desakan Netanyahu untuk melanjutkan genosida ini, dan karena keegoisan Netanyahu, yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri.”

Dia mengatakan dua risiko besar ke depan adalah upaya Israel untuk mencaplok dan membersihkan etnis warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki, serta perpecahan internal Palestina.

“Cara terbaik untuk menghadapi risiko-risiko ini dan menghadapi akibat dari genosida yang mengerikan di Gaza dan untuk membangun kembali Gaza adalah dengan memiliki persatuan internal Palestina – sesuatu yang telah lama kita lewatkan, namun kita tidak akan berhenti berusaha untuk mendapatkannya kembali," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Di Ambang Gencatan Senjata Israel Bombardir Gaza, 40 Warga Jadi Syuhada

Relawan AWG gugur bersama keluarganya akibat serangan Israel.

SELENGKAPNYA

Gencatan Senjata Mengerucut, Gaza Terus Dibombardir

Hamas dilaporkan sepakat membebaskan 'sandera kemanusiaan'.

SELENGKAPNYA

Israel Bunuh 5.000 di Utara Gaza Dalam 100 Hari

Gaza Utara dilaporkan kini menjadi kota hantu.

SELENGKAPNYA