Demonstran menuntut kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza dalam aksi di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 11 Januari 2025. | AP Photo/Ariel Schalit

Internasional

Gencatan Senjata Mengerucut, Gaza Terus Dibombardir

Hamas dilaporkan sepakat membebaskan 'sandera kemanusiaan'.

TEL AVIV – Pejabat diplomatik Israel mengatakan pada Senin malam bahwa Israel berada dalam “tahap lanjutan perundingan” dengan Hamas mengenai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Kelompok tersebut dilaporkan akan membebaskan beberapa sandera yang mereka tahan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, dan berakhirnya lebih dari 15 bulan agresi Israel.

Saat memberi pengarahan kepada wartawan militer dan diplomatik, para pejabat tersebut mengatakan ada kemajuan dalam perundingan di Doha, yang dikoordinasikan oleh negara-negara mediator Qatar dan Mesir serta pemerintahan AS, namun menekankan bahwa “kesepakatan belum selesai.”

Menurut para pejabat Israel, kemajuan dalam negosiasi terjadi sebagai akibat dari jatuhnya Poros yang dipimpin Iran di Timur Tengah, runtuhnya rezim Assad di Suriah dan kekalahan Hizbullah di Lebanon, yang menyebabkan lebih banyak tekanan terhadap Hamas.

Times of Israel melansir, para pejabat juga mengatakan bahwa tekanan dan ancaman dari Presiden terpilih AS Donald Trump telah membantu membawa Hamas ke meja perundingan. Mereka menekankan bahwa Israel bekerja sama dengan kedua tim, termasuk utusan Biden Brett McGurk dan pejabat Trump Steve Witkoff, dan bahwa pemerintah juga saling berkoordinasi.

photo
Demonstran menuntut kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza dalam aksi di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 11 Januari 2025. - (AP Photo/Ariel Schalit)

Para pejabat mengatakan bahwa tahap pertama dari kesepakatan tersebut adalah Hamas akan membebaskan 33 sandera “kemanusiaan” – anak-anak, wanita, tentara wanita, orang tua dan orang sakit. Israel yakin sebagian besar dari 33 orang tersebut masih hidup namun ada pula yang tewas, kata para pejabat. Mereka mencatat belum menerima konfirmasi apapun mengenai status para sandera.

Jika tahap pertama terlaksana, maka pada hari ke-16 sejak perjanjian mulai berlaku, Israel akan memulai negosiasi tahap kedua untuk membebaskan para tawanan yang tersisa – tentara pria dan pria usia militer – dan jenazah sandera yang dibunuh kata para pejabat.

Mereka membantah laporan sebelumnya pada Senin yang mengklaim bahwa sandera Israel pertama hanya akan dibebaskan seminggu setelah gencatan senjata mulai berlaku. Dipercaya bahwa 94 dari 251 sandera yang diculik oleh Hamas pada 7 Oktober masih berada di Gaza, termasuk sedikitnya 34 jenazah yang dikonfirmasi tewas oleh IDF.

Sedangkan Almayadeen melansir bahwa gerakan Hamas telah menegaskan pada hari Senin bahwa mereka ingin mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Dalam sebuah pernyataan, kelompok Palestina menegaskan bahwa negosiasi tidak langsung, yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, mengenai pencapaian kesepakatan yang akan mengakhiri perang Israel di Gaza dan menyelesaikan pertukaran tawanan dengan “Israel”, berjalan dengan baik.

Video pembebasan sandera di Gaza oleh Brigade al-Qassam pada Sabtu (26/11/2023). - (Dok Hamas)  ​

Hamas juga mengumumkan bahwa delegasi senior, yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pimpinan Mohammad Darwish, bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, untuk membahas perkembangan terkini dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Pernyataan tersebut menyoroti bahwa selama pertemuan tersebut, kemajuan yang dicapai dalam beberapa hari terakhir di Doha ditinjau, dan Hamas menegaskan bahwa mereka melakukan upaya dan perkembangan ini dengan cara yang positif.

Sebelumnya, seorang pejabat Palestina mengatakan kepada Almayadeen bahwa Hamas dan Israel hampir mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata dan pertukaran tahanan setelah mengatasi sebagian besar hambatan.

Hamas secara konsisten menyatakan bahwa kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang secara permanen dan penarikan pasukan pendudukan Israel dari Gaza, sementara Israel dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan perangnya sampai kelompok Palestina dibubarkan.

photo
Seorang gadis menyaksikan pemakaman warga Gaza yang syahid dalam serangan udara Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Ahad, 12 Januari 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Presiden baru AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah wawancara telepon dengan jaringan Newsmax yang berbasis di AS bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza sudah sangat dekat dan dapat direalisasikan pada akhir pekan ini. “Kami hampir menyelesaikannya,” kata Trump pada segmen acara Rob Schmitt Tonight di jaringan tersebut, ketika ditanya tentang kelanjutan negosiasi.

“Mereka harus menyelesaikannya, dan jika mereka tidak menyelesaikannya, akan ada banyak masalah di luar sana, yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Saya memahami telah terjadi jabat tangan dan mereka akan menyelesaikannya, mungkin pada akhir minggu ini,” tambah Trump.

Duta Besar AS untuk Israel Jack Lew juga menyatakan optimisme mengenai kemungkinan kesepakatan gencatan senjata. Berbicara kepada Radio Angkatan Darat Israel, Lew mengatakan bahwa ada “dukungan luas” di Israel untuk kesepakatan tersebut dan bahwa Netanyahu, meskipun ada penolakan dari koalisi pemerintahnya, yakin dia dapat mewujudkannya.

Kesepakatan yang sedang dipertimbangkan, kata Lew, akan dilaksanakan secara bertahap. Pada tahap pertama, sekelompok tawanan Israel dan Palestina akan dibebaskan, diikuti dengan pembicaraan mengenai pembebasan tawanan tambahan, katanya.

Di sela perundingan tersebut, 24 jam terakhir di Gaza berdarah-darah. Koresponden Aljazirah melaporkan terjadi ledakan besar sepanjang malam di Deir el-Balah. Serangan tersebut meratakan satu rumah dan menargetkan sebuah kafe di bagian barat kota. Setidaknya delapan warga sipil dipastikan tewas.

Serangan juga meningkat di kota Khan Younis, di mana para saksi mata melaporkan ada rumah lain yang rata dengan tanah. Seorang wanita dan anak-anak tewas dalam serangan itu, menurut laporan medis.

Sumber-sumber di Gaza utara mengonfirmasi bahwa skala operasi militer semakin intensif di sana setiap saat. Ketika perundingan gencatan senjata semakin maju, penduduk di Gaza mengekspresikan optimisme dan skeptisisme yang mendalam. Mereka telah mengalami perang tanpa henti selama lebih dari 15 bulan dan sangat ingin gencatan senjata diumumkan. Semua orang memantau perkembangannya dengan cermat.

Sumber-sumber medis mengatakan kepada Aljazirah Arab bahwa 70 warga Palestina syahid dalam serangan terpisah Israel di Jalur Gaza sejak fajar pada hari Senin. Sebanyak 12 orang di antaranya syahid dalam serangan dini hari hari kemarin.

photo
Seorang anak yang syahid akibat serangan Israel dibawa ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Kamis, 2 Januari 2025. - ( AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Sebelumnya, koresponden Aljazirah melaporkan delapan warga Palestina syahid dan lebih dari 30 lainnya terluka dalam serangkaian serangan Israel yang menargetkan kawasan pemukiman di Jalan al-Jalaa di pusat Kota Gaza.

Kantor berita WAFA melansir pasukan pendudukan Israel melakukan dua pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, yang mengakibatkan terbunuhnya sedikitnya 19 warga Palestina dan melukai 71 lainnya, menurut laporan medis.

Otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi bahwa jumlah korban syuhada warga Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 46.584 korban jiwa yang dilaporkan, dengan tambahan 109.660 orang menderita luka-luka. Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Menurut sumber yang sama, layanan darurat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau berserakan di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang tersebut, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan kru ambulans dan pertahanan sipil.

Serangan genosida Israel terus berlanjut meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata dan arahan dari Mahkamah Internasional yang mendesak diambilnya tindakan untuk mencegah genosida dan meringankan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Israel Bunuh 5.000 di Utara Gaza Dalam 100 Hari

Gaza Utara dilaporkan kini menjadi kota hantu.

SELENGKAPNYA

Haaretz: Israel Setuju Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Hamas menunjukkan fleksibilitas yang tinggi untuk mencapai kesepakatan selama pembicaraan.

SELENGKAPNYA

RS Indonesia di Gaza Kembali Diserang Israel

Penahanan tanpa dakwaan RS Kamal Adwan diperpanjang.

SELENGKAPNYA

Penelitian: Syuhada di Gaza Jauh Lebih Banyak dari yang Terhitung

Angka kematian di Gaza bisa mencapai 78.525 orang.

SELENGKAPNYA