Presiden terpilih Donald Trump berbicara saat konferensi pers di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, Selasa, 7 Januari 2025. | AP Photo/Evan Vucci

Internasional

Trump Disebut Paksa Netanyahu Terima Gencatan Senjata

Kesepakatan gencatan senjata disebut akan diumumkan tak lama lagi.

TEL AVIV – Utusan presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump dilaporkan berhasil memaksa Israel menyepakati gencatan senjata. Utusan itu berhasil melakukan yang yang gagal dilakukan Presiden AS Joe Biden setahun belakangan.

The Times of Israel melaporkan, terjadi pertemuan akhir pekan yang “menegangkan” antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan utusan baru untuk Timur Tengah Steve Witkoff. Ketegangan itu menghasilkan terobosan dalam negosiasi penyanderaan. 

Pembantu utama Donald Trump itu disebut berbuat lebih banyak untuk mempengaruhi Netanyahu dalam satu pertemuan dibandingkan yang dilakukan Joe Biden setahun ini, kata dua pejabat Arab kepada The Times of Israel pada Selasa.

Witkoff telah berada di Doha selama seminggu terakhir untuk mengambil bagian dalam negosiasi penyanderaan, ketika mediator mencoba untuk mendapatkan kesepakatan sebelum pelantikan Trump pada 20 Januari. Pada Sabtu, Witkoff terbang ke Israel untuk bertemu dengan Netanyahu di kantor perdana menteri di Yerusalem.

photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan utusan Presiden terpilih AS Donald Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff di kantornya di Yerusalem, 11 Januari 2025. - (Kantor Perdana Menteri Israel)

Dalam pertemuan tersebut, Witkoff mendesak Netanyahu untuk menerima kompromi penting yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan, dua pejabat Arab tersebut pada hari Senin mengatakan kepada The Times of Israel dengan syarat anonimitas. Baik Witkoff maupun kantor Netanyahu tidak menanggapi permintaan komentar.

Pada Senin malam – dua hari setelah pertemuan di Yerusalem – tim perunding Israel dan Hamas memberi tahu mediator bahwa mereka pada prinsipnya menerima proposal kesepakatan penyanderaan, kata kedua pejabat tersebut. Kedua belah pihak telah berupaya menyelesaikan rincian mengenai implementasi perjanjian tersebut.

Salah satu masalah utama yang belum diselesaikan adalah parameter pasti penarikan IDF dari Jalur Gaza, dan mediator masih menunggu peta dari Israel yang menjelaskan hal ini, kata para pejabat Arab.

Kedua pejabat tersebut berspekulasi bahwa kesepakatan akan diumumkan pada Rabu atau Kamis dalam bentuk pernyataan bersama dari AS, Qatar, dan Mesir, yang selama ini menjadi penengah antara Israel dan Hamas.

photo
Demonstran menuntut kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza dalam aksi di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 11 Januari 2025. - (AP Photo/Ariel Schalit)

Sebelumnya pada Selasa, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengklaim bahwa Israel telah menerima kesepakatan untuk membebaskan 98 sandera yang tersisa, sementara Hamas belum melakukan hal yang sama.

Salah satu pejabat Arab mengatakan bahwa kesepakatan penyanderaan tiga tahap yang saat ini sedang diselesaikan antara Israel dan Hamas sebagian besar sama dengan proposal yang diajukan Israel pada Mei lalu. “Kesepakatan bisa saja dicapai lebih awal, namun kedua belah pihak menyebabkan perundingan gagal di beberapa waktu,” kata pejabat Arab tersebut.

Pejabat tersebut menolak pernyataan berulang kali dari AS bahwa Hamas adalah satu-satunya penghalang bagi gencatan senjata, dengan alasan bahwa Israel juga telah menggagalkan perundingan selama beberapa bulan terakhir. Pejabat Arab itu mengatakan Netanyahu meninggalkan proposal bertahap yang disahkannya pada bulan Mei, dan malah mencoba memprioritaskan tahap pertama dari tawaran tersebut sehingga Israel dapat melanjutkan pertempuran di Gaza segera setelahnya.

Kini kedua belah pihak telah sepakat untuk sekali lagi mendukung kerangka kerja bertahap dan melakukannya secara bersamaan – bisa dibilang ini adalah pertama kalinya, kata pejabat Arab tersebut. Meskipun kesepakatan ini memiliki tiga tahap, ketentuan tahap kedua tidak akan dinegosiasikan sampai tahap pertama berlangsung.

photo
Bagaimana AS Terlibat Genosida di Gaza? - (Republika)

Selama fase pertama yang berdurasi 42 hari, 33 sandera perempuan, anak-anak, lansia, dan pasien sakit parah yang tersisa akan dibebaskan dengan imbalan sekitar 1.000 tahanan keamanan Palestina. Israel akan menarik sebagian dari Gaza, sambil membantu memfasilitasi masuknya 600 truk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza setiap hari.

Tahap kedua adalah pembebasan sandera yang masih hidup dan diakhiri dengan deklarasi penghentian perang secara permanen. Tahap ketiga adalah pembebasan jenazah yang masih ditahan oleh Hamas.

Pada hari ke-16 tahap pertama, tim perunding akan mulai mengadakan pembicaraan mengenai syarat-syarat tahap kedua. Pembicaraan tersebut juga akan fokus pada kerangka pengelolaan Gaza pascaperang.

Pemerintahan Biden telah menekan Israel untuk melakukan perencanaan semacam itu sebelumnya. Namun Netanyahu sebagian besar menolak, dengan alasan bahwa perencanaan semacam ini sia-sia selama Hamas masih beroperasi dan juga menolak preferensi AS terhadap Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat untuk menggantikan Hamas.

photo
Seorang gadis menyaksikan pemakaman warga Gaza yang syahid dalam serangan udara Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Ahad, 12 Januari 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Tidak ingin menunggu lebih lama lagi, Blinken pada Selasa memberikan pidato yang mengungkap cetak biru untuk “hari setelahnya” di Gaza yang ia harap akan diadopsi oleh para pihak.

Meskipun pemerintahan Biden telah memberikan dukungan militer yang signifikan kepada Israel sejak dimulainya perang yang dipicu oleh serangan gencar Hamas pada tanggal 7 Oktober, pemerintahan Biden kesulitan untuk mempengaruhi penuntutan Israel atas konflik tersebut dan perilakunya di meja perundingan.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich pada Rabu menegaskan bahwa perang di Jalur Gaza harus terus berlanjut, namun tidak secara eksplisit mengatakan apakah ia akan mendukung atau menentang perjanjian gencatan senjata yang muncul untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh Hamas di wilayah kantong Palestina.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan menekan Smotrich untuk menolak seruan Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir untuk keluar dari pemerintahan jika pemerintah menyetujui perjanjian penyanderaan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Gencatan Senjata Mengerucut, Gaza Terus Dibombardir

Hamas dilaporkan sepakat membebaskan 'sandera kemanusiaan'.

SELENGKAPNYA

Hamas-Israel Segera Teken Gencatan Senjata

Hamas dilaporkan siap menandatangani perjanjian awal gencatan senjata dengan Israel.

SELENGKAPNYA

Hamas Syaratkan Penarikan Pasukan Israel untuk Gencatan Senjata

Kesepatakan gencatan senjata disebut dalam perbincangan teknis.

SELENGKAPNYA