Warga Palestina membawa jenazah kerabatnya yang syahid dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah, Rabu, 8 Januari 2025. | AP Photo/Abdel Kareem Hana

Internasional

Kesengsaraan Di Gaza Berlanjut

Kematian terbaru menjadikan total korban jiwa menjadi 45.936.

GAZA – Bombardir dan pengepungan Jalur Gaza terus memunculkan penderitaan bagi warga Palestina. Pembunuhan dan pembantaian terus berlanjut sementara kondisi hidup kian mengenaskan.

Aljazirah melaporkan, pemakaman tiada henti bagi syuhada akibat serangan sejak Selasa malam di Deir el-Balah, Gaza tengah. Namun serangan paling kejam terjadi di selatan Khan Younis, di zona evakuasi al-Mawasi.

Sempat terjadi  lima serangan udara dalam rentang waktu 45 menit. Serangan-serangan ini menargetkan dua tenda, satu flat perumahan, sebuah rumah, dan sebuah kendaraan. Sebanyak 20 orang tewas – termasuk lima anak-anak. Flat tersebut menampung para pengungsi dari Kota Gaza.

Orang-orang disuruh pindah ke daerah ini karena daerah tersebut ditetapkan oleh militer Israel sebagai “zona aman”. Hal ini menandai bahwa zona evakuasi yang ditandai pun tidak aman bagi manusia.

photo
Warga Palestina membawa jenazah kerabatnya yang syahid dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah, Rabu, 8 Januari 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Di Gaza tengah, tiga orang syahid dalam serangan terhadap sebuah rumah di Deir el-Balah. Orang-orang tiba di Rumah Sakit Al-Aqsa dengan luka kritis, namun karena kurangnya pasokan medis, mereka tidak dapat diobati.

Di kamp pengungsi Bureij, pada tengah malam sebuah bangunan empat lantai rata dengan tanah. Anggota pertahanan sipil hanya mampu menemukan jenazah bayi berusia empat bulan dari bawah reruntuhan. Upaya penyelamatan kembali dilakukan Rabu pagi, namun mereka belum menemukan jenazah lainnya.

Sejak Selasa malam hingga Rabu Jumlah korban jiwa di Gaza meningkat menjadi 21 orang setelah dua orang syahid dalam serangan Israel di Jabalia di wilayah utara Palestina. Orang-orang tersebut dibunuh di Sekolah Halawa, yang menampung para pengungsi di wilayah Jabalia. Pasukan Israel telah berulang kali mengebom sekolah-sekolah yang menampung warga sipil yang terlantar selama perang di Jalur Gaza.

Setidaknya 51 warga Palestina telah syahid dan 78 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir sejak Senin, menurut Kementerian Kesehatan di daerah kantong tersebut. Kematian terbaru menjadikan total korban jiwa menjadi 45.936. Perang Israel di Gaza juga melukai 109.274 orang, tambah pengumuman itu.

Seorang yang selamat dari serangan mematikan di kamp pengungsi Bureij di Gaza menggambarkan kejadian tersebut. “Bagaimana mungkin sebuah rumah dirusak oleh penghuninya tanpa peringatan sebelumnya?” tanya Hassan Jaber, seorang tetangga.

“Mereka adalah warga yang damai, bukan bagian dari perlawanan, dan mereka tidak punya senjata. Saya menantang siapapun untuk menemukan satu orang yang terkait dengan kelompok perlawanan atau bukti apa pun yang memiliki hubungan dengan kelompok tersebut di rumah tersebut.”

Setidaknya 10 orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan, syahid dalam serangan semalam di rumah keluarga Abu Shah, kata Jaber.

“Saya tinggal di sebelah mereka dan istri saya serta saya sedang tidur dengan anak-anak saya di samping kami,” katanya kepada Aljazirah.  “Pecahan peluru dan puing beterbangan ke penghuni rumah. Saya terluka di kepala dan istri saya juga menderita luka. Syukurlah anak-anak saya hanya menderita luka ringan.” Dia menambahkan: “Seluruh keluarga musnah – seorang pria, istrinya, dan anak-anak mereka. Saat ini, enam jenazah masih berada di bawah reruntuhan.”

photo
Warga Palestina melihat bangunan tempat tinggal yang rusak pascaserangan Israel semalaman di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Rabu, 8 Januari 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Hakima Rawi-Tambura, seorang perawat yang terjebak di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, mengatakan dia dan rekan-rekannya harus menanggung serangan Israel setiap hari. “Setiap hari kami menjadi sasaran penembakan langsung dari artileri dan quadcopter pendudukan yang menargetkan tembok rumah sakit dan sekitarnya,” kata Rawi-Tambura kepada Aljazirah.

“Kemarin rekan kami menjadi korban cedera kepala di rumah sakit. Syukurlah cederanya ringan – dia tidak memerlukan intervensi bedah.” Perawat mengatakan dia saat ini dirawat di rumah sakit bersama 20 orang termasuk delapan pasien, dua di antaranya adalah pria lanjut usia yang menderita penyakit kronis.

“Mereka membutuhkan perawatan tekanan darah dan diabetes. Obat-obatan ini tidak tersedia di rumah sakit. Kami juga memiliki seorang anak kecil dan ibunya yang keduanya terluka.” Sementara itu, makanan dan air langka, kata Rawi-Tambura.

Badan Kemanusiaan PBB (OCHA) telah memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap pekerja bantuan dan runtuhnya hukum dan ketertiban telah membuat upaya bantuan di Jalur Gaza hampir mustahil dilakukan. Peringatan ini muncul ketika pengiriman bantuan ke daerah kantong tersebut berkurang karena pembatasan yang dilakukan Israel.

Hal ini memaksa warga Palestina di pusat Deir el-Balah untuk mengantri berjam-jam, setiap hari, di luar dapur umum untuk menerima makanan hangat. “Harga di pasaran sangat tinggi, dan terjadi kekurangan tepung. Saya telah datang ke badan amal ini selama lebih dari delapan bulan,” kata Ayman Zayed, seorang pengungsi Palestina. “Mereka membantu kami memenuhi 90 persen kebutuhan kami. Tanpanya, seseorang tidak akan tahu apa yang harus dilakukan.”

Um Omar Al Bayari, pengungsi dari utara Beit Hanoun, mengecam krisis kelaparan yang semakin parah di Gaza. “Saya mengambil panci itu kembali dan menemukan anak-anak menunggu saya. Yang satu memegang piringnya dan yang lain memegang sendoknya. Dan itu tidak cukup bagi mereka,” katanya. “Apakah kita akan bertahan dalam kondisi seperti ini? Ini adalah ketidakadilan, kelaparan… Berapa lama kami akan tetap seperti ini?”

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Bayi 35 Hari Korban Terkini Kedinginan di Gaza

Bayi yang meninggal di Gaza akibat kedinginan mencapai delapan orang.

SELENGKAPNYA

RS Indonesia Berhenti Beroperasi di Gaza

Seluruh rumah sakit di utara Jalur Gaza berhenti beroperasi.

SELENGKAPNYA

Israel Makin Membabi-buta di Gaza

Israel bunuh lima anak Gaza di zona kemanusiaan.

SELENGKAPNYA

Bagaimana Kabar Gencatan Senjata di Gaza?

Sejumlah persyaratan belum disepakati Israel dan Hamas.

SELENGKAPNYA