Tumpukan alat make up milik mahasiswa penjual jasa make up tersimpan saat konser Black Pink bertajuk Black Pink World Tour Born Pink di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Ahad (12/3/2023). Mereka menawarkan jasa rias wajah untuk para pengge | Republika/Thoudy Badai

Sains

Deretan Bahan yang Mempercantik Wajah Tapi Merusak Lingkungan

Mikroplastik adalah partikel plastik kecil yang terakumulasi di badan air, dan dapat membahayakan kehidupan laut.

Pada era yang semakin sadar akan kehidupan yang berkelanjutan, sangat penting untuk mengenali potensi bahaya yang mengintai dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya, dalam rutinitas merias wajah.

Meskipun riasan mampu mempercantik penampilan, produk kecantikan sering kali mengandung bahaya tersembunyi yang bisa berdampak buruk bagi Bumi. Dilansir One Green Planet, Rabu (29/11/2023), berikut 11 bahan paling berbahaya terhadap lingkungan yang biasa ditemukan dalam riasan wajah.

1. Paraben

Paraben, yang banyak digunakan sebagai pengawet, telah menyusup ke dalam berbagai produk riasan wajah. Sayangnya, bahan kimia ini telah dikaitkan dengan gangguan hormon dan pada akhirnya dapat masuk ke dalam saluran air, sehingga menimbulkan ancaman bagi kehidupan air. L'Oreal Groupe, perusahaan yang menaungi perawatan kulit L'Oreal, secara aktif menggunakan paraben dalam produk mereka, bahkan memiliki laman web yang didedikasikan untuk paraben.

photo
Petugas memberikan tutorial make up pada pengunjung saat pembukaan Pusat kecantikan Wardah Beauty Center di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (25/2). Bisnis kecantikan saat ini menjadi pangsa pasar yang menggiurkan bagi pelaku bisnis dengan target remaja dan wanita modern. ANTARA FOTO/Feny Selly/foc/17. - (ANTARA FOTO)

2. Microbeads

Ini adalah partikel plastik mikro yang biasa ditemukan dalam produk eksfoliasi kulit, seperti scrub wajah dan sabun mandi. Microbeads terlalu kecil untuk disaring oleh pabrik pengolahan air limbah dan dapat berakhir di sungai, danau, dan lautan, tempat mereka dapat tertelan oleh kehidupan laut. Produk seperti Neutrogena’s Oil-Free Acne Wash dari Neutrogena menggunakan microbeads sebagai eksfoliasi kulit.

3. Ftalat (Phthalates)

Phthalates memainkan peran penting dalam memperpanjang aroma berbagai kosmetik. Pengganggu endokrin ini tidak hanya memengaruhi kesehatan manusia tetapi juga terakumulasi di tempat pembuangan sampah, mencemari tanah dan air tanah. Ftalat utama yang digunakan dalam produk kosmetik adalah dibutil ftalat dan dimetil ftalat.

4. Formaldehida

Digunakan sebagai pengawet dan untuk mencegah pertumbuhan bakteri, formaldehida biasanya muncul dengan nama alternatif pada label bahan. Zat berbahaya yang dikenal sebagai karsinogen ini berdampak negatif pada ekosistem jika dibuang dengan tidak benar.

photo
Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) membawa manekin yang dibungkus oleh sampah kemasan sachet saat aksi di kawasan BSD, Tangerang, Banten, Rabu (15/6/2022). Mereka mendesak PT Unilever Indonesia untuk menghentikan produksi dan konsumsi sachet yang berpotensi mencemari saluran air dan kualitas udara serta dapat memperburuk kondisi lingkungan dan perubahan iklim. - ( ANTARA FOTO/Fauzan/aww.)

5. Timbal

Meskipun timbal jarang menjadi bahan yang disengaja, timbal dapat mencemari produk makeup melalui kotoran pada bahan baku atau pembuatannya. Paparan timbal menimbulkan risiko kesehatan yang parah, dan pembuangannya dapat berkontribusi pada pencemaran tanah.

6. Merkuri

Bahan yang cukup populer ini, biasa ditemukan dalam produk perawatan kulit dan produk peningkat kesehatan mata tertentu. Merkuri dapat terakumulasi di lingkungan air, yang menyebabkan toksisitas pada kehidupan laut. Selain itu, pembuangan produk yang mengandung merkuri secara tidak benar dapat menyebabkan pelepasan merkuri ke atmosfer, yang dapat membahayakan manusia dan satwa liar.

Dunia yang Berubah Karena Perubahan Iklim - (Republika)

  ​

7. Wewangian Sintetis

Istilah "wewangian" yang sulit dipahami sering kali menyembunyikan campuran bahan kimia berbahaya, seperti ftalat dan alergen, yang dapat berkontribusi pada polusi udara dan menyebabkan efek kesehatan yang merugikan pada manusia dan hewan.

photo
Rias wajah (ilustrasi) - (REUTERS)

8. Toluena

Sering digunakan dalam cat kuku, toluena mengeluarkan senyawa organik yang mudah menguap yang berkontribusi terhadap polusi udara ketika dilepaskan ke atmosfer. Paparan toluena dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah dan berdampak negatif pada kualitas udara. Essie, sebuah merek kutek vegan, dilaporkan masih mengandung toluena.

9. Coal tar

Digunakan dalam berbagai produk kosmetik, coal tar merupakan produk sampingan dari pengolahan batubara yang mengandung banyak senyawa karsinogenik. Produksi dan pembuangannya tidak hanya membahayakan lingkungan, tetapi juga menimbulkan bahaya pekerjaan yang signifikan.

10. Triclosan

Banyak dimasukkan ke dalam produk makeup yang berlabel "antibakteri", triclosan dapat bertahan di lingkungan dan mengganggu ekosistem perairan. Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan gangguan hormon pada manusia dan menimbulkan ancaman bagi keanekaragaman mikroba.

11. Mikroplastik

Sering kali tersembunyi di dalam scrub eksfoliasi kulit, lipstik, dan produk kosmetik lainnya. Mikroplastik adalah partikel plastik kecil yang terakumulasi di badan air, membahayakan kehidupan laut, dan berpotensi memasuki rantai makanan.

Bahan-bahan makeup yang berbahaya dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap satwa liar dan ekosistem. Ketika bahan-bahan ini dicuci atau dibuang, mereka dapat masuk ke saluran air dan tanah, yang menyebabkan polusi. Polusi ini dapat membahayakan kehidupan akuatik, seperti ikan dan organisme laut lainnya, serta hewan darat yang bergantung pada sumber air bersih.

 

 
Merkuri dapat terakumulasi di lingkungan air, yang menyebabkan toksisitas pada kehidupan laut. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Perubahan Iklim dan Mengganasnya Nyamuk Demam Berdarah

Vaksinasi kini direkomendasikan oleh asosiasi medis dalam mencegah demam berdarah dengue.

SELENGKAPNYA

Perubahan Iklim Dipastikan Lebih Ngeri dari Film Horor

Dunia sedang berada di tengah-tengah kepunahan massal keenam,

SELENGKAPNYA

Lesatan Kepunahan Satwa Akibat Perubahan Iklim

Amfibi merupakan kelompok yang paling terancam punah.

SELENGKAPNYA