Medika
Menekan Daya Rusak Strok Terhadap Kesehatan dengan Tanggap Gejala
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan gejala strok, slogan ‘BE FAST’ sudah dipopulerkan di banyak negara.
Saat ini, strok merupakan salah satu penyakit yang sangat mengancam kesehatan masyarakat. Saat kejadian strok, Anda bisa mengalami kerusakan sekitar 1,9 juta sel, hanya dalam waktu satu menit.
Hal tersebut diungkapkan dokter spesialis saraf di RS Siloam TB Simatupang, dr Peter Gunawan Ng. Ia menjelaskan, strok bisa diartikan sebagai defisit neurologis vokal yang muncul mendadak yang diakibatkan dari gangguan pada pembuluh darah di otak, retina, dan medula spinalis.
Faktor risiko terhadap kejadian strok, di antaranya hipertensi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, merokok, atau gangguan irama jantung. Dalam penyakit strok terdapat istilah ‘time is brain’ dan ‘golden hour’.
Menurut dr Peter, time is brain merujuk pada suatu konsep di mana bila penanganan strok dilakukan semakin cepat akan membuahkan hasil yang lebih baik. Berdasarkan publikasi dari Saver (2006), pada saat kejadian strok dalam satu menit sekitar 1,9 juta sel saraf akan mengalami kerusakan.
"Sehingga penanganan yang cepat akan mengurangi kerusakan yang lebih besar. Setiap detik dan menit akan sangat berharga ketika saraf-saraf di otak mengalami kerusakan akibat stroke. Oleh karena itu, penanganan cepat dan tepat ketika seseorang mengalami strok menjadi sangat penting," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (21/11/2023).
Dalam penanganan strok penyumbatan dikenal pula istilah ‘golden hour’, di mana dalam kurun waktu 4,5 jam dari saat mulai timbul gejala strok, terapi trombolisis bisa diberikan. Pada periode tersebut, penanganan medis yang cepat dan tepat dapat memaksimalkan peluang pemulihan pasien.
Penanganan awal pasien strok di ruangan gawat darurat meliputi stabilisasi kondisi pasien. Perlu juga dilakukan diagnostik, seperti CT-Scan Kepala atau MRI Kepala untuk membedakan, apakah pasien mengalami strok perdarahan atau stroke penyumbatan.
Dua Jenis Strok
View this post on Instagram
Strok secara umum bisa dibedakan menjadi dua tipe, yaitu ischemic stroke dan hemorrhagic stroke. Ischemic stroke, merupakan jenis strok yang paling umum terjadi dan disebabkan oleh adanya penyumbatan pembuluh darah otak atau orang menyebutnya sebagai strok sumbatan.
Sehingga terjadinya gangguan suplai oksigen dan makanan ke jaringan otak. Sedangkan hemorrhagic stroke atau orang awam menyebutnya sebagai suatu strok perdarahan, di mana terjadi pecahnya pembuluh darah di dalam otak, yang juga berakibat terganggunya suplai oksigen dan makanan.
Adapun untuk jenis obat yang mungkin diberikan kepada pasien juga berbeda, tergantung pada tipe strok yang dialami oleh pasien. Untuk tipe ischemic stroke atau strok sumbatan, pengobatan terbaik yang diberikan adalah dengan trombolisis, yaitu obat yang digunakan untuk melarutkan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak.
Dengan kembalinya aliran darah otak akan mengurangi kerusakan pada jaringan otak. Sedangkan untuk hemorrhagic stroke atau stroke perdarahan, pengobatan yang diberikan adalah untuk mengontrol atau menghentikan perdarahan.
Sehingga mencegah terjadinya bertambahnya perdarahan. “Setiap pasien strok mungkin membutuhkan penanganan obat yang berbeda-beda bergantung pada kondisi dan faktor-faktor individu. Oleh karena itu, penting untuk segera mendapatkan penanganan medis yang tepat dan berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat saat mengalami gejala strok,” ujarnya.
Kenali Sebelum Terlambat
Strok bisa berakibat fatal jika tidak ditangani segera. Namun, sebaiknya kenali dulu gejalanya sebelum penyakit ini menjadi semakin parah.
Dokter spesialis saraf di RS Siloam TB Simatupang, dr Peter Gunawan Ng, memberikan beberapa kiat agar masyarakat secara awam dapat segera mengenali gejala-gejala strok. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan gejala strok, slogan ‘BE FAST’ sudah dipopulerkan di banyak negara.
BE FAST merupakan singkatan dari:
B: Balance (Keseimbangan) - Apakah seseorang mengalami gangguan keseimbangan?
E: Eyes (Mata) - Apakah seseorang mengalami gangguan penglihatan?
F: Face (Wajah) - Apakah salah satu sisi wajah terlihat miring atau sulit untuk menggerakkan bagian wajah?
A: Arm (Lengan) - Apakah seseorang mengalami kelumpuhan pada salah satu lengan?
S: Speech (Pengucapan) - Apakah seseorang mengalami gangguan berbicara?
T: Time (Waktu) - Waktu merupakan hal yang penting. Jika mengalami gejala-gejala seperti di atas, segeralah menghubungi layanan gawat darurat.
Jika Anda, kerabat, ataupun teman di lingkungan Anda memerlukan bantuan dalam mengatasi penyakit strok, RS Siloam TB Simatupang menyediakan layanan pemeriksaan strok. Para dokter spesialis saraf akan membantu Anda melakukan pemeriksaan mendetail serta memberikan rekomendasi penanganan yang tepat sesuai kebutuhan pasien. Carilah rumah sakit yang menerapkan konsep ‘Stroke Ready Hospital’.
‘Stroke Ready Hospital’ adalah konsep yang dikembangkan sejak sekitar 2011, di mana penanganan pasien strok sudah dimulai sejak pra-rumah sakit. Lebih lanjut, dokter yang merupakan lulusan pendidikan spesialis saraf Universitätsklinikum Giessen Jerman, ini menjelaskan beberapa langkah yang dilakukan dalam konsep ‘Stroke Ready Hospital’:
1. Fase pre-hospital: Fase ini dimulai saat ambulans yang dilengkapi tenaga medis menjemput pasien di tempat kejadian. Pada fase ini dilakukan pengumpulan data riwayat medis dan stabilisasi kondisi pasien selama penjemputan sampai tiba di rumah sakit.
2. Fase hospital: Setibanya di rumah sakit, dokter IGD akan melakukan evaluasi dan diagnosis jenis strok serta penanganan yang tepat. Pada kasus strok sumbatan yang masih dalam periode ‘Golden Hour’, yaitu masih kurang dari 4,5 jam sejak mulainya gejala strok, akan segera dipersiapkan untuk dilakukan trombolisis.
Penilaian kelayakan untuk dilakukan trombolisis akan ditentukan berdasarkan protokol trombolisis yang berlaku di RS Siloam TB Simatupang. Sebaliknya, bila pasien mengalami strok perdarahan, konsultasi dengan Dokter Spesialis Bedah Saraf akan dilaksanakan segera untuk penilaian indikasi operasi.
3. Fase perawatan: Pasien kemudian dirujuk ke ruang perawatan, dalam hal ini di RS Siloam TB Simatupang telah dilengkapi dengan fasilitas ruangan strok unit, yang dirancang khusus dan memiliki tenaga medis yang kompeten dan cekatan, serta peralatan medis yang memadai.
4. Fase Post Hospital: Tersedia layanan home care untuk pelayanan dan perawatan pasien setelah stabil dan rawat jalan selama kurang lebih satu sampai tiga bulan.
Setiap pasien strok mungkin membutuhkan penanganan obat yang berbeda-beda.DR PETER GUNAWAN NG, Dokter spesialis saraf di RS Siloam TB Simatupang,
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Kaitan Erat Kesehatan Jantung dan Bahaya Diabetes
Kadar gula darah yang tinggi akan meningkatkan risiko penyakit jantung dua sampai empat kali lipat.
SELENGKAPNYAJangan Lakukan Ini Saat Anggota Keluarga Alami Serangan Jantung
Serangan jantung bersifat mendadak dan bisa berakibat fatal bila tidak terdiagnosis dan ditangani dalam waktu singkat.
SELENGKAPNYA