Geni
Pohon Damar untuk Iwan Fals dan Slamet Rahardjo di FFI 2023
Sejak petang, Red Carpet Festival Film Indonesia (FFI) 2023 telah dimulai. Tampak para sineas film hingga musisi yang akan mengisi acara sudah mulai berdatangan. Termasuk musisi Iwan Fals yang telah datang, sembari menerima satu pot pohon damar.
Ketua Komite FFI Reza Rahadian menyerahkan langsung pohon damar tersebut sebagai simbolis. “Saya yakin, alam yang sehat, saya yakin kita juga akan punya industri film dan musik yang semakin sehat,” ujar Reza dalam gelaran yang dihelat di Ciputra Artpreneur Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Rencananya, FFI akan menanam 12 pohon damar di beberapa titik yang telah ditentukan, sebagai bentuk dukungan FFI terhadap lingkungan hidup. Sementara untuk penampilannya nanti, Iwan Fals telah menyiapkan beberapa lagu. “Untuk lagu-lagu nanti yang dibawakan juga pernah dimainkan di film juga, seperti lagu (dalam film) almarhum Bung Sofyan (Sophian), Mas Eros (Djarot), Mas Slamet (Rahardjo),” ucap Iwan.
View this post on Instagram
Slamet Rahardjo yang juga datang bersamaan dengan Iwan Fals, memberikan tanggapan terkait FFI 2023 karena tahun ini ia didapuk sebagai ‘juri untuk pengabdian seumur hidup‘. Sejak Piala Citra hadir 43 tahun lalu, Slamet sudah ikut berkecimpung di dalamnya.
“Sejak awal piala citra ini dilahirkan 43 tahun silam, saya sudah ada di sini. Saya berharap berhenti jadi bangsa konsumtif, kita harus jadi bangsa produktif dengan karya. Bisa kita sampaikan pada orang banyak, Indonesia bukan nyiur melambai,” kata Slamet memaparkan.
Juga tampak hadir jajaran tim film Like and Share yang sudah janjian bertemu di depan pintu, untuk melenggang bersama di red carpet. Sutradara Gina S Noer mengaku sangat bersyukur filmnya meraih hingga 11 kategori nominasi. Meskipun demikian, ia mengaku tidak menyiapkan speech secara khusus.
View this post on Instagram
Selain itu, hadir juga jajaran tim film Budi Pekerti yang meraih kategori nominasi terbanyak, yakni 17 kategori. Sutradara Wregas Bhanutedja juga mengungkapkan rasa syukur, serta memberi kabar gembira bahwa film Budi Pekerti akan tampil pada beberapa ajang internasional lainnya, namun belum bisa ia sebutkan saat ini. “Hormat kami dan rasa syukur kami yang sebesar besarnya, atas apresiasi yang sangat besar dari penonton Indonesia dan seluruh akademi citra yang telah memercayakan dan memilih 17 nominasi ini,” ujar Wregas.
Festival Film Indonesia (FFI) 2023 memberikan penghargaan kepada sineas perfilman Indonesia, lewat 22 kategori nominasi. Mengusung tema ‘Citra’, Duta FFI 2023 terpilih adalah Christine Hakim, Lukman Sardi, Laura Basuki, Putri Marino, dan Chicco Kurniawan.
Tema tahun ini terinspirasi dari sajak "Citra" karya Usmar Ismail yang memiliki makna bayangan atau imaji. Kata Citra pun disematkan sebagai nama anugerah perfilman Indonesia ini yang telah diberikan sejak 1967, dan menjadi simbol apresiasi tertinggi perfilman Indonesia.
Terbaik Pilihan Penonton
View this post on Instagram
Festival Film Indonesia (FFI) 2023 memberikan penghargaan pada insan perfilman dengan pilihan penonton dari voting. Terpilih tiga pemenang dari kategori Aktris Pilihan Penonton, Aktor Pilihan Penonton, dan Film Pilihan Penonton.
Rachel Vennya meraih penghargaan Aktris Pilihan Penonton lewat perannya dalam film Sleep Call. Film ini merupakan film pertamanya, dan perannya sebagai Nur telah membawanya juga mendapatkan Piala Citra pertamanya.
“Aku nggak nyangka banget. Bisa diundang ke sini aja sebenarnya sesuatu yang membanggakan, apalagi bisa meraih ini. Aku mau ucapkan terima kasih banyak,” ujar Rachel kepada awak media dalam helatan FFI 2023 di Ciputra Artpreneur Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Kemudian, Aktor Pilihan Penonton jatuh kepada Refal Hadi lewat perannya sebagai Ifan dalam film Ketika Berhenti di Sini. “Alhamdulillah bersyukur banyak yang milih aku. Padahal, yang lain semua bagus bagus. Nggak expect sih,” kata dia.
Sementara untuk Film Pilihan Penonton pun jatuh kepada film Ketika Berhenti Di Sini yang disutradarai Umay Shahab dan diproduseri Prilly Latuconsina. Keduanya mengaku merasa senang, karena karya mereka mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia.
Bagi Prilly, penghargaan ini sebagai bukti bahwa masyarakat Indonesia suka dengan filmnya serta mendapat pesan dari filmnya. Meraih dua penghargaan dalam kategori berbeda, Prilly mengatakan keduanya sama-sama memotivasi dirinya untuk lebih baik lagi.
“Mendapatkan ini perjalanannya nggak mudah, nggak instan. Karena akting susah, bikin film susah, tapi harus konsisten. Yang pasti kita akan produksi film genre lebih bervariasi. Januari ini kita akan undang untuk kasih tahu berapa film yang akan kita produksi tahun depan,” kata Prilly.
Begitu pula, Umay yang berterima kasih pada dukungan yang selalu mengabarkan lewat berita dari rekan-rekan media. “Untuk kakak-kakak, om-om, tante-tante wartawan semua yang sudah support, terima kasih. Jangan bosan bantu UMKM PH kami,” ucap Umay.
Mendapatkan ini perjalanannya nggak mudah, nggak instan.PRILLY LATUCONSINA, Aktris.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Deretan Film yang Awalnya Seram, Tapi Akhirnya Penonton Kecewa
Beberapa film horor gagal membangun cerita yang mengerikan sampai akhir,
SELENGKAPNYAMakna Penting 'Ekspor' Film ke BIFF 2023
Ada 15 judul karya sineas Indonesia yang akan tayang di program fokus sinema Indonesia Renaissance of Indonesian Cinema.
SELENGKAPNYAMenguak Formula Rahasia Suksesnya Banyak Film Bergenre Kriminal
Perempuan cenderung lebih tertarik pada film dengan kisah kriminal nyata dibandingkan laki-laki.
SELENGKAPNYA