Gaya Hidup
Atasi Masalah Kesehatan Mental tanpa Stigma
Kita sudah harus mulai menormalisasi konsep curhat kepada profesional.
Masalah kesehatan mental, sudah seharusnya mendapat perhatian luas dan tak lagi dilabeli dengan beragam stigma. Tidak hanya orang dewasa, remaja juga ternyata perlu berkonsultasi dengan psikolog. Ada beberapa tanda bahwa remaja harus segera dibawa ke psikolog atau psikiater. Apa saja tandanya?
Psikolog Klinis, Kasandra Putranto, mengatakan menurut American Psychiatric Association (2023) terdapat beberapa kondisi yang dapat menjadi tanda bagi seseorang untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut dari profesional. Pertama, perubahan dalam kegiatan sehari-hari yang signifikan.
Misalnya, perubahan dalam kualitas tidur, nafsu makan, performa di sekolah atau di tempat kerja. Kedua, perubahan mood yang drastis, dapat dalam bentuk kesedihan mendalam atau rasa marah yang lebih kuat.
Ketiga, kegiatan yang dahulunya disenangi menjadi tidak menyenangkan seperti sebelumnya. Keempat, merasa gugup berlebihan, menjauh dari lingkungan sosial dan kehilangan keinginan untuk terlibat di suatu kegiatan tertentu, menjadi lebih sensitif akan suatu hal, seperti terhadap suara atau bau tertentu dan mengalami kesulitan dalam berpikir, seperti sulit untuk berkonsentrasi atau mengingat sesuai.
Kelima, tidak dapat berfungsi dengan baik dalam kegiatan yang biasanya dilakukan, seperti sulit melaksanakan tugas yang sebelumnya sudah sering dilakukan.
Jangan Malu ke Tenaga Profesional
1. Mulailah dengan niat yang baik
Sebagai orang tua, mulailah dengan niat yang tulus untuk membantu remaja dan keluarga kita dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Miliki pemahaman bahwa mencari bantuan profesional adalah langkah yang positif dan dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental.
2. Edukasi tentang pentingnya kesehatan mental
Berikan informasi kepada remaja dan orang tua tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan pentingnya mendapatkan dukungan dari profesional. Jelaskan bahwa curhat ke profesional adalah cara yang efektif untuk mengatasi masalah dan mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
3. Normalisasi curhat ke profesional
Bicarakan dengan remaja dan orang tua tentang betapa normalnya mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Tekankan bahwa banyak orang mengalami masalah serupa dan mendapatkan bantuan profesional telah membantu mereka merasa lebih baik.
4. Buka dialog tentang emosi dan masalah
Ciptakan lingkungan yang terbuka dan aman agar remaja dan orang tua dapat berbicara tentang emosi dan masalah yang mereka hadapi. Dukung mereka untuk berbagi perasaan mereka dan pastikan mereka merasa didengar dan dipahami.
5. Sediakan informasi tentang layanan profesional
Lakukan riset dan temukan profesional kesehatan mental yang terpercaya di daerah tempat tinggal Anda. Bagikan informasi ini kepada remaja dan orang tua, jelaskan jenis layanan yang ditawarkan, dan betapa bermanfaatnya layanan tersebut dalam memperbaiki kesehatan mental.
6. Sugesti untuk memiliki pendamping
Menawarkan pendampingan kepada remaja saat mereka ingin mengunjungi profesional kesehatan mental dapat membantu mengurangi rasa cemas atau ketidaknyamanan. Penting untuk menghormati keinginan mereka jika mereka lebih nyaman pergi sendiri.
7. Berikan dukungan dan penerimaan
Pastikan remaja dan orang tua merasa didukung dan diterima ketika mereka ingin mencari bantuan profesional. Jelaskan bahwa mencari bantuan adalah tanda kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka.
8. Jaga kerahasiaan dan privasi
Beri tahu remaja dan orang tua bahwa informasi pribadi mereka akan dijaga kerahasiaannya oleh profesional kesehatan mental. Jelaskan bahwa mereka memiliki hak untuk berbicara secara terbuka dan jujur tanpa takut konsekuensi negatif.
9. Modelkan perilaku positif
Sebagai orang tua, menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan bahwa Anda sendiri tidak malu atau merasa rendah diri ketika mencari bantuan profesional. Berbagi pengalaman pribadi secara positif dapat membantu mengurangi stigma dan membuat remaja merasa lebih nyaman.
10. Berikan dukungan terus-menerus
Ingatlah bahwa proses mengatasi masalah dan mencari bantuan profesional adalah perjalanan yang berkelanjutan. Terus memberikan dukungan, memvalidasi perasaan mereka, dan menghargai usaha mereka untuk lebih baik.
Mencari bantuan adalah tanda kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Gen Z Akrab dengan Isu Kesehatan Mental, Mitos atau Fakta?
Sangat mungkin ada lebih dari satu alasan di balik berkembangnya suatu gangguan kesehatan mental.
SELENGKAPNYAPolusi dan Kesehatan Mental yang Memburuk
Polusi udara yang terhirup masuk ke saluran pernapasan dapat memicu terjadinya perubahan pada area-area otak yang mengontrol emosi.
SELENGKAPNYAMarak Perundungan, Revolusi Mental Gagal?
Sebanyak 16 kasus perundungan jadi sorotan sejak Januari.
SELENGKAPNYAPrediksi Mengerikan untuk Kesehatan Mental Setengah Populasi Dunia
Gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang paling umum.
SELENGKAPNYA