
News
Pelintas dari Singapura Diawasi
Kemenlu belum memberlakukan imbauan perjalanan ke Singapura.
JAKARTA - Konfirmasi penularan virus korona baru (2019-nCoV) terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Singapura disikapi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan pengetatan pengawasan bagi pendatang dari Singapura. Hal tersebut karena banyaknya jumlah saling kunjung antara kedua negara.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu menyatakan, pihaknya juga mengawasi lebih ketat orang-orang yang datang dari Singapura. Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait hal ini. "Setiap orang yang datang dari Singa pura juga men dapatkan health alert card," ujarnya di Ke men kes, Ja karta, Rabu (5/2).
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono menambahkan, 17 ribu orang diper kirakan berlalu lalang dari Singapura ke Indonesia.
Oleh karena itu, penga wasan di pintu masuk negara dari Singapura harus dilakukan. "Tetapi, jangan panik, sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," ujarnya.
Wiendra sempat menyatakan, Kemenkes mengimbau masyarakat Indonesia untuk menunda perjalanan ke Singapura. Kendati demikian, pihak Kemenlu melalui Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah juga menyatakan belum ada imbauan perjalanan.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumum kan, satu WNI pekerja migran berusia 44 tahun tertular virus korona dari majikan tempat ia bekerja. WNI yang terinfeksi tersebut merupakan kasus ke-22 yang teridentifikasi di Singapura.
Wiendra menambahkan, WNI yang terinfeksi virus ini berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART). WNI itu tertular karena melakukan kontak erat dengan majikan. Percikan air liur sang majikan kemudian menularkan virus korona kepada perempuan itu. "Dia dalam pengawasan ketat dan baru bisa pulang dalam keadaan sehat," katanya.
Pihak Kemenlu menyatakan, WNI bersangkutan sejauh ini dalam kondisi stabil. "Mengenai biaya karantina dan isolasi dan pengobatan akan ditanggung otoritas Singapura,"kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI Judha Nugraha, kemarin.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, evakuasi WNI yang tertular itu belum bisa dilakukan.
"Kemungkinan dipulangkan. Tapi kan masalah nya, kalau menurut protokol WHO, orang yang sakit tak boleh dievakuasi," ujar Muhadjir di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (5/2).
Pemerintah pun akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Pemerintah Singapura agar WNI tersebut mendapatkan perawatan maksimal hingga pulih kembali. "Mudah-mudahan ini satu- satunya, tidak adatam bahan lagi," ujar Muhadjir.
Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) akan segera mengeluarkan surat edaran kepada seluruh perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI). Surat tersebut berisi larangan melakukan penempatan ke wilayah daratan Cina dan imbauan kepada perwakilan maupun P3MI agar melakukan pengetatan atau pengurangan penempatan pekerja migran.
Menaker Ida Fauziyah mengatakan, langkah itu guna memberikan pelindungan kepada pekerja terhadap virus korona. Selain itu, Ida juga menyampaikan, Pemerintah Indonesia akan memberikan toleransi kepada tenaga kerja asing (TKA) asal Cina di Indonesia. Jadi, mereka yang kitasnya su dah habis, sudah overstay, maka diberikan kesempatan untuk diper panjang sampai 30 hari ke depan,"tutur Ida.
Pada Rabu (5/2), penyebaran virus korona belum mereda. Komisi Kese hatan Nasional Cina me lansir, total korban meninggal dunia karena virus ini di Cina daratan menjadi 493 orang dengan total penularan 24.349 kasus. Kematian juga tercatat di Hong Kong dan Filipina, masing-masing seorang.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.